Intip 7 Manfaat Buah Jamblang yang Wajib Kamu Intip!
Rabu, 11 Juni 2025 oleh journal
Buah berwarna ungu kehitaman ini, yang dikenal juga dengan nama duwet, memiliki beragam khasiat bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, dipercaya dapat memberikan efek positif pada tubuh. Konsumsi rutin diyakini dapat membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan jantung. Selain itu, senyawa aktif di dalamnya berpotensi memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.
Konsumsi buah duwet, atau jamblang, berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan jika dikonsumsi secara bijak dan sebagai bagian dari pola makan seimbang. Efeknya yang menjanjikan dalam mengontrol kadar gula darah menjadi perhatian khusus, terutama bagi individu dengan risiko diabetes.
Demikian diungkapkan oleh Dr. Amelia Hasanah, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sejahtera. "Kandungan antosianin dalam buah ini, yang memberikan warna ungu gelap, memiliki sifat antioksidan kuat. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin," jelas Dr. Amelia.
Lebih lanjut, Dr. Amelia menjelaskan bahwa antosianin dan senyawa bioaktif lainnya dalam buah duwet bekerja dengan cara melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini dapat berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Konsumsi yang disarankan adalah sekitar 100-200 gram per hari, sebagai bagian dari diet yang bervariasi. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Buah Jamblang Manfaatnya
Buah jamblang, atau duwet, menyimpan potensi khasiat yang signifikan bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya yang perlu diperhatikan:
- Kontrol Gula Darah
- Kesehatan Jantung
- Antioksidan Tinggi
- Imunitas Tubuh
- Anti-inflamasi
- Pencernaan Sehat
- Potensi Anti-kanker
Manfaat jamblang, seperti kontrol gula darah, relevan bagi individu dengan risiko diabetes, di mana kandungan antosianinnya berperan penting. Sifat antioksidan jamblang melindungi sel dari kerusakan, mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung. Potensi anti-kanker buah ini juga menjanjikan, meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerjanya secara menyeluruh.
Kontrol Gula Darah
Buah dengan warna khas ungu gelap ini menunjukkan potensi signifikan dalam membantu mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Kandungan antosianin, pigmen alami yang memberikan warna tersebut, diduga berperan penting dalam mekanisme ini. Penelitian awal mengindikasikan bahwa antosianin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang bertugas membawa glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap hormon ini, memungkinkan glukosa lebih efisien diserap dan dimanfaatkan, sehingga membantu menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa senyawa aktif lainnya dalam buah ini dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa, sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Efek kombinasi dari peningkatan sensitivitas insulin dan perlambatan penyerapan glukosa ini berpotensi memberikan manfaat bagi individu yang berisiko mengalami resistensi insulin atau diabetes tipe 2, sebagai bagian dari strategi pengelolaan kadar gula darah yang komprehensif dan terintegrasi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Namun, perlu ditegaskan bahwa konsumsi buah ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi individual.
Kesehatan Jantung
Korelasi antara konsumsi buah berwarna ungu kehitaman ini dengan kesehatan jantung terletak pada profil nutrisinya yang kaya akan senyawa bioaktif. Kandungan antioksidan, terutama antosianin, memainkan peran krusial dalam melindungi jantung dari kerusakan akibat stres oksidatif. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat memicu peradangan kronis dan kerusakan pada sel-sel jantung serta pembuluh darah. Antosianin bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, sehingga mengurangi peradangan dan melindungi integritas pembuluh darah.
Selain itu, buah ini juga mengandung serat, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Serat bekerja dengan cara mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan, sehingga mencegahnya diserap kembali ke dalam aliran darah. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, serat membantu mengurangi penumpukan plak di arteri, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jantung.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam buah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Mekanisme penurunan tekanan darah ini diduga melibatkan peningkatan produksi oksida nitrat, senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, buah ini berpotensi mengurangi beban kerja jantung dan mencegah kerusakan pada pembuluh darah.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat secara keseluruhan. Pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan merokok tetap merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan jantung. Konsumsi buah ini dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit jantung, namun perlu diimbangi dengan upaya-upaya lain yang mendukung kesehatan jantung secara optimal.
Antioksidan Tinggi
Kandungan antioksidan yang tinggi merupakan salah satu karakteristik utama yang berkontribusi pada profil kesehatan buah berwarna ungu gelap ini. Antioksidan adalah senyawa yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, yang pada akhirnya memicu stres oksidatif. Stres oksidatif dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.
Buah ini kaya akan berbagai jenis antioksidan, termasuk antosianin, senyawa flavonoid yang memberikan warna ungu gelap pada buah. Antosianin memiliki kemampuan yang kuat untuk menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi peradangan. Selain antosianin, buah ini juga mengandung vitamin C, vitamin E, dan senyawa fenolik lainnya yang berkontribusi pada aktivitas antioksidan secara keseluruhan.
Aktivitas antioksidan dari buah ini telah diteliti dalam berbagai studi in vitro dan in vivo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah ini efektif dalam menghambat oksidasi lipid, melindungi DNA dari kerusakan, dan mengurangi peradangan. Konsumsi rutin buah ini dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam darah, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan stres oksidatif dan mencegah penyakit kronis.
Penting untuk dicatat bahwa aktivitas antioksidan buah ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas buah, tingkat kematangan, dan kondisi pertumbuhan. Namun, secara umum, buah ini merupakan sumber antioksidan yang baik dan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang.
Imunitas Tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah garda terdepan dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Dukungan nutrisi yang memadai memegang peranan krusial dalam menjaga fungsi optimal sistem imun. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan dapat memperkuat respons imun tubuh terhadap ancaman dari luar.
- Vitamin C dan Peningkatan Fungsi Sel Imun
Vitamin C, yang terdapat dalam buah ini, dikenal sebagai nutrisi penting untuk meningkatkan fungsi sel-sel imun, seperti sel fagosit dan limfosit. Sel fagosit bertugas menelan dan menghancurkan patogen, sementara limfosit berperan dalam respons imun adaptif. Vitamin C membantu meningkatkan kemampuan sel fagosit dalam melakukan fagositosis, serta mendukung proliferasi dan diferensiasi limfosit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan fungsi sel-sel imun dan meningkatkan risiko infeksi.
- Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun
Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsinya. Antioksidan, seperti antosianin yang melimpah dalam buah ini, membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan menjaga integritas dan fungsi sel-sel imun, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
- Senyawa Bioaktif dan Modulasi Sistem Imun
Selain vitamin C dan antioksidan, buah ini juga mengandung senyawa bioaktif lain yang berpotensi memodulasi sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat merangsang produksi sitokin, molekul sinyal yang berperan dalam koordinasi respons imun. Dengan memodulasi produksi sitokin, senyawa bioaktif dalam buah ini dapat membantu mengoptimalkan respons imun terhadap infeksi.
- Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Kerusakan Jaringan
Peradangan merupakan bagian dari respons imun, namun peradangan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan yang berlebihan, sehingga meminimalkan kerusakan jaringan dan mempercepat penyembuhan. Dengan mengendalikan peradangan, senyawa-senyawa ini mendukung fungsi sistem imun yang efektif dan efisien.
Dengan kandungan vitamin C, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya, konsumsi buah ini berpotensi memberikan dukungan nutrisi bagi sistem kekebalan tubuh. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi buah ini hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat yang mendukung imunitas. Pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur juga memegang peranan penting dalam menjaga fungsi optimal sistem imun.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, arthritis, diabetes, dan bahkan kanker. Upaya untuk meredakan peradangan menjadi penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Beberapa jenis makanan, termasuk buah-buahan tertentu, diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Buah berwarna ungu gelap ini mengandung sejumlah senyawa bioaktif yang berkontribusi pada efek anti-inflamasinya. Antosianin, pigmen alami yang memberikan warna khas pada buah ini, adalah antioksidan kuat yang telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi. Antosianin bekerja dengan cara menghambat produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan enzim COX-2, yang berperan dalam memicu dan mempertahankan respons peradangan.
Selain antosianin, buah ini juga mengandung senyawa fenolik lainnya, seperti asam galat dan asam elagat, yang juga memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menghambat aktivasi jalur pensinyalan inflamasi, seperti jalur NF-kB dan MAPK, yang mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam respons peradangan. Dengan menghambat aktivasi jalur pensinyalan ini, senyawa fenolik dapat mengurangi produksi molekul pro-inflamasi dan meredakan peradangan.
Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah menunjukkan bahwa ekstrak buah ini efektif dalam mengurangi peradangan. Sebagai contoh, sebuah studi in vitro menemukan bahwa ekstrak buah ini dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi oleh sel-sel kekebalan tubuh. Studi in vivo pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak buah ini dapat mengurangi peradangan pada sendi dan meningkatkan mobilitas pada model arthritis. Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek anti-inflamasi buah ini dan menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.
Meskipun buah ini memiliki potensi sebagai agen anti-inflamasi alami, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan kondisi peradangan kronis sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terintegrasi, yang mungkin melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, pengobatan farmakologis, dan terapi komplementer.
Pencernaan Sehat
Keterkaitan antara konsumsi buah berwarna ungu kehitaman ini dan sistem pencernaan yang berfungsi optimal terletak pada komposisi nutrisinya. Serat, tanin, dan senyawa bioaktif lainnya dalam buah ini berkontribusi pada berbagai aspek kesehatan pencernaan.
- Serat dan Regularitas Usus
Kandungan serat dalam buah ini berperan penting dalam menjaga regularitas usus. Serat, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, menambahkan volume pada tinja dan membantu melancarkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah konstipasi dan mengurangi risiko divertikulitis, yaitu peradangan pada kantung-kantung kecil di usus besar.
- Tanin dan Pengendalian Diare
Tanin, senyawa polifenol yang terdapat dalam buah ini, memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengendalikan diare. Tanin bekerja dengan cara mengikat protein pada lapisan usus, membentuk lapisan pelindung yang mengurangi sekresi cairan dan memperlambat pergerakan usus. Efek ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan volume tinja pada kasus diare ringan.
- Efek Prebiotik dan Kesehatan Mikrobiota Usus
Beberapa senyawa dalam buah ini berpotensi bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus (mikrobiota usus). Dengan mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik, senyawa-senyawa ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat penting untuk berbagai fungsi, termasuk pencernaan makanan, sintesis vitamin, dan perlindungan terhadap patogen.
- Pengurangan Peradangan pada Saluran Pencernaan
Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit pencernaan.
- Peningkatan Penyerapan Nutrisi
Saluran pencernaan yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal. Dengan mendukung fungsi saluran pencernaan, konsumsi buah ini dapat membantu meningkatkan penyerapan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya dari makanan. Hal ini dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan dan mencegah defisiensi nutrisi.
- Potensi Perlindungan Terhadap Kanker Kolorektal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran yang kaya akan serat dan antioksidan dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Kandungan serat dan antioksidan dalam buah ini berpotensi memberikan efek perlindungan terhadap kanker kolorektal dengan cara meningkatkan kesehatan mikrobiota usus, mengurangi peradangan, dan melindungi sel-sel usus dari kerusakan.
Kombinasi serat, tanin, dan senyawa bioaktif lainnya menjadikan buah ini sebagai pilihan yang berpotensi bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan. Namun, konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan seimbang. Individu dengan kondisi medis tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin.
Potensi Anti-kanker
Kaitan antara buah berwarna ungu kehitaman ini dan potensi pencegahan kanker menjadi area penelitian yang terus berkembang. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, terutama antosianin dan senyawa fenolik lainnya, menunjukkan aktivitas yang menjanjikan dalam berbagai studi laboratorium dan penelitian pada hewan. Mekanisme kerjanya bersifat multifaset, melibatkan beberapa jalur yang berbeda dalam perkembangan sel kanker.
Salah satu mekanisme utama adalah kemampuan antioksidan dari senyawa-senyawa tersebut. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang merusak DNA dan struktur sel lainnya, berperan penting dalam inisiasi dan perkembangan kanker. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan seluler dan mengurangi risiko mutasi yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam buah ini dapat menghambat proliferasi (pertumbuhan) sel kanker. Senyawa-senyawa tersebut dapat mengganggu siklus sel kanker, yaitu serangkaian proses yang memungkinkan sel untuk membelah dan berkembang biak. Dengan menghentikan siklus sel, sel kanker tidak dapat membelah dan akhirnya mengalami kematian sel terprogram (apoptosis).
Senyawa-senyawa tersebut juga menunjukkan kemampuan untuk menginduksi apoptosis pada sel kanker. Apoptosis adalah proses alami di mana sel-sel yang rusak atau tidak berfungsi menghancurkan diri sendiri. Sel kanker sering kali menghindari apoptosis, memungkinkan mereka untuk terus tumbuh dan menyebar. Senyawa bioaktif dalam buah ini dapat memicu kembali proses apoptosis pada sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan tumor.
Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam buah ini dapat menghambat angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor. Dengan menghambat angiogenesis, tumor kekurangan nutrisi dan oksigen, sehingga pertumbuhannya terhambat.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian tentang potensi anti-kanker buah ini masih dalam tahap awal, terutama studi laboratorium dan penelitian pada hewan. Meskipun hasilnya menjanjikan, diperlukan penelitian klinis yang lebih luas pada manusia untuk mengkonfirmasi efek anti-kanker dan menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal. Konsumsi buah ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan kanker konvensional. Individu yang memiliki risiko tinggi terkena kanker atau yang sedang menjalani pengobatan kanker sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli onkologi untuk mendapatkan saran yang tepat dan terinformasi.
Tips untuk Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Konsumsi Duwet
Untuk memperoleh manfaat optimal dari buah berwarna ungu kehitaman ini, perlu diperhatikan beberapa aspek penting terkait pemilihan, persiapan, dan konsumsinya.
Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Indikator kematangan meliputi warna yang merata dan tekstur yang sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah yang masih keras atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti memar atau jamur. Buah yang matang sempurna akan memiliki rasa yang lebih manis dan kandungan nutrisi yang optimal.
Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki berbagai manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian individu. Batasi konsumsi hingga 100-200 gram per hari. Perhatikan respons tubuh dan sesuaikan jumlah konsumsi jika diperlukan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Buah ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dan kaya akan nutrisi. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran, serta sumber protein dan karbohidrat yang sehat. Diet seimbang akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih komprehensif.
Tip 4: Pertimbangkan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan pencernaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin. Profesional kesehatan dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi individual dan potensi interaksi dengan obat-obatan atau kondisi medis yang ada.
Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan dari konsumsi buah ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Perlu diingat bahwa manfaat kesehatan yang diperoleh dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individual dan konsistensi dalam menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi terhadap dampak konsumsi buah duwet pada kesehatan telah dilakukan melalui sejumlah studi ilmiah dan observasi kasus. Penelitian-penelitian ini menelaah berbagai aspek, mulai dari efeknya terhadap kadar glukosa darah hingga potensi antioksidan dan anti-inflamasi.
Salah satu studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Research meneliti pengaruh ekstrak buah ini terhadap kontrol glikemik pada individu dengan diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c), sebuah indikator kontrol glukosa jangka panjang. Studi ini menggunakan desain acak terkontrol plasebo, yang memperkuat validitas temuan. Namun, penulis mencatat bahwa ukuran sampel relatif kecil dan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan durasi yang lebih lama untuk mengkonfirmasi hasil tersebut.
Studi kasus lain, yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology, meneliti penggunaan tradisional buah ini dalam pengobatan diare di beberapa komunitas pedesaan di Indonesia. Para peneliti mewawancarai praktisi pengobatan tradisional dan mengumpulkan data tentang metode persiapan dan dosis yang digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa rebusan daun dan kulit batang pohon duwet sering digunakan untuk menghentikan diare. Studi ini memberikan wawasan tentang praktik pengobatan tradisional, tetapi tidak memberikan bukti ilmiah yang kuat tentang efektivitas pengobatan tersebut. Diperlukan penelitian klinis yang lebih ketat untuk memvalidasi klaim ini.
Meskipun terdapat bukti yang menjanjikan tentang potensi manfaat buah duwet, penting untuk menafsirkan hasil penelitian dengan hati-hati. Sebagian besar studi masih bersifat awal dan dilakukan pada skala kecil. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan buah duwet dan menentukan dosis optimal serta potensi efek sampingnya. Masyarakat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan buah duwet sebagai bagian dari rencana pengobatan mereka.