Intip 7 Manfaat Kandungan Daun Kelor yang Bikin Kamu Penasaran!

Kamis, 3 Juli 2025 oleh journal

Daun kelor memiliki komposisi nutrisi yang kaya, meliputi vitamin, mineral, antioksidan, dan asam amino. Keberadaan senyawa-senyawa tersebut memberikan beragam dampak positif bagi kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, menstabilkan kadar gula darah, hingga berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

"Daun kelor, dengan profil nutrisinya yang luar biasa, menunjukkan potensi besar sebagai suplemen alami untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi yang bijak, tentu saja, harus menjadi pertimbangan utama," ujar Dr. Annisa Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Kandungan Daun Kelor yang Bikin Kamu Penasaran!

Dr. Rahmawati menambahkan, "Kandungan antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan asam askorbat, berperan penting dalam menangkal radikal bebas. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral esensial, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, mendukung berbagai fungsi tubuh yang vital."

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam tanaman ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, dan bahkan memiliki sifat anti-inflamasi. Dosis yang dianjurkan bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 1-3 sendok teh bubuk daun kelor per hari. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Kandungan Daun Kelor dan Manfaatnya

Daun kelor dikenal karena kandungan nutrisinya yang kaya, memberikan beragam manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang berasal dari kandungan nutrisi tersebut:

  • Antioksidan kuat
  • Meningkatkan imunitas
  • Menstabilkan gula darah
  • Menyehatkan jantung
  • Anti-inflamasi alami
  • Meningkatkan energi
  • Menutrisi kulit

Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, kandungan antioksidan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang pada gilirannya mendukung fungsi jantung dan sistem kekebalan tubuh. Sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, sementara nutrisi yang terkandung dalam daun kelor berkontribusi pada kesehatan kulit dan peningkatan energi. Konsumsi daun kelor sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan individu.

Antioksidan Kuat

Kehadiran antioksidan dalam tumbuhan ini memegang peranan krusial dalam memberikan manfaat kesehatan. Senyawa-senyawa ini bekerja melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu berbagai penyakit kronis.

  • Perlindungan Seluler dari Kerusakan Oksidatif

    Antioksidan menetralisir radikal bebas sebelum mereka dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Kerusakan oksidatif berkontribusi pada penuaan dini, penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif. Dengan melindungi sel dari kerusakan ini, antioksidan mendukung kesehatan dan umur panjang.

  • Kandungan Flavonoid yang Berlimpah

    Daun kelor kaya akan flavonoid, sejenis antioksidan yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antikanker. Flavonoid membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor pemicu banyak penyakit kronis. Contoh flavonoid yang ada dalam daun kelor antara lain quercetin dan kaempferol.

  • Asam Askorbat (Vitamin C) sebagai Antioksidan Utama

    Vitamin C adalah antioksidan kuat yang larut dalam air dan membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berair tubuh. Vitamin C juga berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat.

  • Asam Klorogenat dan Pengaruhnya pada Kesehatan

    Asam klorogenat, antioksidan lain yang ditemukan dalam daun kelor, telah terbukti memiliki efek positif pada metabolisme glukosa dan lipid. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar kolesterol, sehingga mendukung kesehatan jantung dan mencegah diabetes tipe 2.

  • Beta-Karoten (Pro-Vitamin A) dan Peran Ganda

    Beta-karoten, prekursor vitamin A, juga bertindak sebagai antioksidan. Selain diubah menjadi vitamin A yang penting untuk penglihatan dan fungsi kekebalan tubuh, beta-karoten melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, terutama yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.

  • Efek Sinergis Antioksidan dalam Daun Kelor

    Keberadaan berbagai jenis antioksidan dalam daun kelor menciptakan efek sinergis, di mana kombinasi senyawa-senyawa ini memberikan perlindungan yang lebih kuat dibandingkan jika masing-masing senyawa bekerja sendiri. Interaksi ini meningkatkan efektivitas daun kelor sebagai sumber antioksidan alami.

Dengan kandungan antioksidan yang beragam dan kuat, daun kelor menawarkan perlindungan komprehensif terhadap kerusakan oksidatif. Konsumsi daun kelor secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, menjadikannya pilihan yang bijak sebagai bagian dari pola makan sehat.

Meningkatkan Imunitas

Kemampuan daun kelor dalam meningkatkan imunitas erat kaitannya dengan profil nutrisinya yang unik. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalamnya bekerja secara sinergis untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh. Vitamin C, misalnya, merupakan stimulan imunitas yang dikenal luas, berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel kekebalan, seperti limfosit dan fagosit. Zinc, mineral esensial yang juga terdapat dalam daun kelor, penting untuk perkembangan dan fungsi sel-sel kekebalan, serta berperan dalam proses penyembuhan luka. Kehadiran vitamin A, dalam bentuk beta-karoten, berkontribusi pada kesehatan selaput lendir yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan, menciptakan lapisan pelindung fisik yang mencegah masuknya patogen. Selain itu, senyawa-senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan asam klorogenat, melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas, memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi. Dengan demikian, konsumsi daun kelor dapat memberikan dukungan nutrisi yang signifikan untuk sistem kekebalan tubuh, membantu individu melawan berbagai penyakit infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Menstabilkan Gula Darah

Kemampuan tanaman Moringa oleifera dalam membantu menstabilkan kadar glukosa dalam darah menjadi fokus penelitian yang menjanjikan. Efek ini tidak hanya penting bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan metabolik secara umum. Beberapa mekanisme yang mendasari potensi ini telah diidentifikasi:

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin: Senyawa tertentu dalam ekstrak daun kelor diduga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon kunci yang memungkinkan sel menyerap glukosa dari aliran darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dan menurunkan kadar gula darah.
  • Penghambatan Enzim Pencernaan Karbohidrat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa dalam saluran pencernaan. Dengan menghambat enzim-enzim ini, laju penyerapan glukosa ke dalam darah dapat diperlambat, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
  • Kandungan Serat yang Signifikan: Daun kelor mengandung serat, yang dikenal memiliki efek positif pada kontrol glikemik. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, serat dapat meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
  • Efek Antioksidan dan Anti-inflamasi: Stres oksidatif dan peradangan kronis sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan disfungsi sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin). Kandungan antioksidan dan anti-inflamasi dalam daun kelor dapat membantu melindungi sel beta dari kerusakan dan meningkatkan fungsi insulin.

Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan potensi positif, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia dengan skala yang lebih besar, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun kelor sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes atau untuk menstabilkan kadar gula darah secara umum. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah krusial sebelum mengintegrasikan suplemen atau perubahan diet apa pun, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Menyehatkan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan menyeluruh, dan beberapa komponen bioaktif yang ditemukan dalam tanaman Moringa oleifera menunjukkan potensi untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal. Mekanisme yang mendasari efek positif ini melibatkan berbagai jalur fisiologis.

  • Pengurangan Kadar Kolesterol:

    Kandungan serat larut dalam air dan senyawa fitokimia tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Serat mengikat kolesterol di saluran pencernaan, mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Beberapa senyawa fitokimia juga dapat menghambat sintesis kolesterol di hati.

  • Penurunan Tekanan Darah:

    Kalium, mineral esensial yang terdapat dalam daun kelor, berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam daun kelor dapat membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah.

  • Sifat Anti-inflamasi:

    Peradangan kronis merupakan faktor pemicu utama penyakit jantung. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam tanaman ini, seperti flavonoid dan isothiocyanate, dapat membantu mengurangi peradangan di arteri, mencegah pembentukan plak dan penyempitan pembuluh darah.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Oksidatif:

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam daun kelor melindungi sel-sel ini dari kerusakan oksidatif, membantu menjaga kesehatan jantung.

  • Peningkatan Fungsi Endotel:

    Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga kelancaran aliran darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun kelor dapat meningkatkan fungsi endotel.

Secara keseluruhan, profil nutrisi yang kaya dan sifat bioaktif yang unik dalam tumbuhan Moringa oleifera berkontribusi pada potensi manfaatnya bagi kesehatan jantung. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia, konsumsi daun kelor sebagai bagian dari diet sehat dan gaya hidup aktif dapat memberikan dukungan tambahan untuk menjaga kesehatan jantung.

Anti-inflamasi alami

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit. Komponen bioaktif dalam tanaman ini menunjukkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami, berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan.

  • Isothiocyanate dan Pengaruhnya

    Isothiocyanate, senyawa yang terbentuk dari glukosinolat, dikenal karena sifat anti-inflamasinya yang kuat. Senyawa ini bekerja dengan menghambat aktivitas enzim yang memicu peradangan, seperti COX-2 dan iNOS. Dengan mengurangi produksi molekul pro-inflamasi, isothiocyanate dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi risiko penyakit kronis.

  • Flavonoid dan Peran Protektifnya

    Flavonoid, antioksidan yang berlimpah dalam tanaman ini, juga memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas, yang dapat memicu peradangan. Selain itu, flavonoid dapat menghambat aktivasi jalur pensinyalan yang terlibat dalam respons inflamasi.

  • Asam Klorogenat dan Modulasi Inflamasi

    Asam klorogenat, antioksidan lain yang ditemukan dalam tanaman ini, telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, molekul yang berperan dalam memediasi respons inflamasi.

  • Potensi dalam Pengelolaan Penyakit Kronis

    Sifat anti-inflamasi alami yang dimiliki tanaman ini menjadikannya kandidat potensial dalam pengelolaan penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan, seperti arthritis, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan mengurangi peradangan, dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Secara keseluruhan, kandungan senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi dalam tanaman ini berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan. Kemampuan meredakan peradangan menjadikannya aset berharga dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis.

Meningkatkan Energi

Peningkatan tingkat energi yang sering dikaitkan dengan konsumsi daun kelor berkaitan erat dengan profil nutrisinya yang komprehensif. Daun ini menyediakan spektrum vitamin dan mineral esensial yang berperan krusial dalam metabolisme energi. Vitamin B, misalnya, adalah koenzim yang terlibat dalam konversi makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Zat besi, mineral penting lainnya yang ditemukan dalam daun ini, berperan dalam transpor oksigen dalam darah, memastikan bahwa sel-sel tubuh menerima oksigen yang cukup untuk menghasilkan energi. Magnesium, juga hadir dalam daun ini, terlibat dalam ratusan reaksi enzimatik, termasuk yang terkait dengan produksi energi.

Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi dalam daun ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi. Dengan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan membantu menjaga fungsi mitokondria, organel sel yang bertanggung jawab untuk produksi energi. Lebih lanjut, daun ini merupakan sumber protein nabati yang baik, yang menyediakan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, termasuk otot. Asupan protein yang cukup penting untuk menjaga massa otot dan tingkat energi yang optimal.

Efek peningkatan energi yang dilaporkan setelah mengonsumsi daun kelor mungkin juga terkait dengan peningkatan kadar gula darah yang lebih stabil. Kandungan serat dan senyawa bioaktif dalam daun ini dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa, mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan fluktuasi energi. Dengan demikian, konsumsi daun kelor dapat memberikan sumber energi berkelanjutan dan stabil sepanjang hari, berkontribusi pada peningkatan vitalitas dan kinerja fisik.

Menutrisi Kulit

Kesehatan kulit, sebagai representasi visual dari kesejahteraan internal, dapat dipengaruhi secara signifikan oleh asupan nutrisi yang memadai. Komposisi unik pada tanaman ini menawarkan potensi untuk mendukung dan memelihara kulit dari dalam.

  • Vitamin A dan Regenerasi Sel

    Vitamin A, yang hadir dalam bentuk beta-karoten, esensial untuk regenerasi sel kulit. Vitamin ini membantu mempercepat pergantian sel kulit mati dengan sel baru, menjaga kulit tampak segar dan bercahaya. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, kasar, dan rentan terhadap infeksi.

  • Vitamin C dan Produksi Kolagen

    Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang juga berperan penting dalam sintesis kolagen, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Kolagen membantu menjaga kekenyalan dan kelembapan kulit, mengurangi munculnya keriput dan garis halus. Vitamin C juga melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi.

  • Vitamin E dan Perlindungan Antioksidan

    Vitamin E adalah antioksidan larut lemak yang membantu melindungi membran sel kulit dari kerusakan oksidatif. Vitamin ini membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi peradangan. Vitamin E juga dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.

  • Asam Amino dan Perbaikan Jaringan

    Daun kelor mengandung berbagai asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki jaringan kulit. Asam amino membantu menjaga struktur kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi tampilan bekas luka.

  • Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas

    Kandungan antioksidan yang kaya, seperti flavonoid dan asam klorogenat, membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan stres. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini dan munculnya keriput.

  • Efek Anti-inflamasi dan Meredakan Iritasi

    Sifat anti-inflamasi yang dimiliki daun kelor dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, seperti kemerahan, gatal, dan iritasi. Ini dapat bermanfaat bagi individu dengan kondisi kulit sensitif atau yang rentan terhadap eksim dan psoriasis.

Dengan menyediakan berbagai nutrisi esensial dan senyawa pelindung, daun kelor berpotensi untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam. Integrasi nutrisi ini ke dalam diet atau rejimen perawatan kulit dapat memberikan manfaat signifikan bagi tampilan dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Panduan Optimalisasi Potensi Nutrisi Tanaman Tropis

Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi tanaman tropis kaya nutrisi:

Tip 1: Perhatikan Metode Pengolahan.
Proses pengolahan dapat memengaruhi ketersediaan nutrisi. Merebus atau mengukus cenderung mempertahankan lebih banyak nutrisi dibandingkan menggoreng. Jika mengonsumsi dalam bentuk bubuk, pastikan penyimpanan dilakukan di tempat yang kering dan sejuk untuk mencegah kerusakan nutrisi akibat paparan udara dan kelembapan.

Tip 2: Kombinasikan dengan Makanan Seimbang.
Integrasikan tanaman ini sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kombinasi ini memastikan asupan nutrisi yang komprehensif dan sinergis untuk mendukung kesehatan secara optimal.

Tip 3: Perhatikan Dosis dan Frekuensi Konsumsi.
Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan faktor individu lainnya. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi. Konsumsi berlebihan tidak selalu meningkatkan manfaat dan berpotensi menyebabkan efek samping. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan disarankan untuk menentukan dosis yang paling sesuai.

Tip 4: Pilih Sumber yang Terpercaya.
Pastikan tanaman diperoleh dari sumber yang terpercaya dan berkelanjutan untuk menjamin kualitas dan keamanan. Periksa label untuk informasi mengenai proses penanaman, pengolahan, dan sertifikasi. Hindari produk yang mengandung bahan tambahan yang tidak perlu atau berasal dari sumber yang tidak jelas.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan potensi kesehatan dari konsumsi tanaman tropis kaya nutrisi, mendukung kesejahteraan secara menyeluruh, dan meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Evidensi Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengkaji potensi terapeutik tumbuhan Moringa oleifera. Studi-studi ini mengeksplorasi pengaruh komposisi nutrisi tumbuhan tersebut terhadap berbagai aspek kesehatan. Salah satu studi, diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology, meneliti efek ekstrak daun terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa setelah pemberian ekstrak daun secara teratur selama beberapa minggu. Studi ini menyoroti potensi tumbuhan tersebut sebagai agen hipoglikemik alami.

Studi lain, yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research, mengevaluasi efek antioksidan dari ekstrak daun terhadap stres oksidatif pada model hewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun secara signifikan mengurangi tingkat stres oksidatif dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan. Temuan ini mendukung klaim bahwa tumbuhan tersebut memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini melibatkan penggunaan kelompok kontrol, dosis terukur, dan analisis statistik untuk memastikan validitas hasil.

Meskipun terdapat bukti yang mendukung manfaat kesehatan tumbuhan ini, terdapat juga perdebatan dan sudut pandang yang kontras dalam literatur ilmiah. Beberapa studi menunjukkan hasil yang beragam atau tidak signifikan, yang menunjukkan bahwa efeknya mungkin bergantung pada faktor-faktor seperti dosis, metode ekstraksi, dan karakteristik individu pasien. Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan tersebut sebagai bagian dari strategi pengobatan yang komprehensif. Penting untuk dicatat bahwa tumbuhan tersebut tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis konvensional tanpa berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Pembaca didorong untuk terlibat secara kritis dengan bukti ilmiah yang tersedia dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum membuat keputusan tentang penggunaan tumbuhan ini. Evaluasi yang cermat terhadap metodologi penelitian, hasil, dan batasan sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi tumbuhan ini.