Temukan 7 Manfaat Buah Bengkoang yang Wajib Kamu Ketahui

Sabtu, 9 Agustus 2025 oleh journal

Umbi berwarna putih ini dikenal luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kandungan air dan serat yang tinggi, serta berbagai vitamin dan mineral di dalamnya, memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi rutin dapat mendukung hidrasi, melancarkan pencernaan, dan memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi optimal. Efek menyegarkan dan kandungan nutrisinya menjadikan umbi ini pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan secara alami.

"Umbi ini memiliki potensi besar sebagai bagian dari pola makan sehat. Kandungan nutrisinya mendukung berbagai fungsi tubuh, dan efeknya yang menyegarkan menjadikannya pilihan yang baik untuk dikonsumsi secara teratur," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Buah Bengkoang yang Wajib Kamu Ketahui

- Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis

Lebih lanjut, bukti ilmiah menunjukkan bahwa umbi ini kaya akan nutrisi yang berkontribusi terhadap kesehatan.

Kandungan inulin, sejenis serat prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem imun. Vitamin C yang tinggi berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, mineral seperti kalium membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi umbi ini secara langsung, baik sebagai camilan segar maupun diolah menjadi berbagai hidangan. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Manfaat Buah Bengkoang

Bengkoang menawarkan serangkaian manfaat kesehatan yang signifikan. Umbi ini kaya akan nutrisi esensial yang berkontribusi pada kesejahteraan tubuh secara menyeluruh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Menyegarkan
  • Melembapkan kulit
  • Melancarkan pencernaan
  • Menurunkan berat badan
  • Mengontrol gula darah
  • Meningkatkan imunitas
  • Menyehatkan jantung

Manfaat-manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi bengkoang yang kaya, termasuk serat, vitamin C, dan inulin. Serat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang, mendukung upaya penurunan berat badan. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan, memperkuat sistem imun. Inulin, sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan imunitas. Dengan mengonsumsi bengkoang secara teratur, individu dapat memperoleh manfaat signifikan bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menyegarkan

Sensasi menyegarkan yang dirasakan setelah mengonsumsi umbi ini merupakan salah satu daya tarik utama. Karakteristik ini bukan sekadar pengalaman sensorik, melainkan cerminan dari komposisi dan dampaknya terhadap fisiologi tubuh. Kandungan air yang tinggi, tekstur renyah, serta kombinasi senyawa aktif di dalamnya berkontribusi pada efek menyegarkan ini.

  • Kandungan Air Tinggi

    Sebagian besar komposisi umbi ini adalah air. Konsumsi makanan dengan kandungan air tinggi membantu menjaga hidrasi tubuh, terutama di iklim tropis. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kognitif; oleh karena itu, konsumsi umbi ini dapat membantu memulihkan kesegaran dan vitalitas.

  • Tekstur Renyah

    Tekstur renyah memberikan sensasi menyenangkan saat dikunyah. Sensasi ini merangsang produksi air liur, yang tidak hanya membantu proses pencernaan awal, tetapi juga memberikan efek menyegarkan di mulut dan tenggorokan.

  • Efek Pendinginan Alami

    Beberapa komponen alami dalam umbi ini, seperti elektrolit, dapat membantu menyeimbangkan suhu tubuh. Setelah beraktivitas fisik atau terpapar panas, konsumsi umbi ini dapat membantu memulihkan keseimbangan elektrolit dan memberikan efek pendinginan yang nyaman.

  • Alternatif Minuman Manis

    Sebagai alternatif minuman manis yang seringkali tinggi gula, konsumsi umbi ini memberikan rasa manis alami tanpa lonjakan gula darah yang drastis. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk memuaskan dahaga dan memberikan energi tanpa efek samping negatif.

  • Meredakan Panas Dalam

    Dalam pengobatan tradisional, umbi ini sering digunakan untuk meredakan panas dalam. Kandungan air dan senyawa anti-inflamasi alaminya dipercaya membantu menenangkan peradangan dan memberikan efek menyegarkan pada sistem pencernaan.

  • Stimulasi Indra Perasa

    Kombinasi rasa manis yang lembut dan tekstur renyah memberikan stimulasi yang menyenangkan pada indra perasa. Sensasi ini dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan efek menyegarkan secara psikologis.

Dengan demikian, efek menyegarkan yang didapatkan bukan hanya sekadar sensasi sesaat, melainkan hasil dari interaksi kompleks antara kandungan nutrisi, tekstur, dan dampak fisiologisnya. Aspek ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk menjaga hidrasi, memulihkan energi, dan memberikan pengalaman sensorik yang menyenangkan, berkontribusi pada keseluruhan manfaat yang ditawarkan.

Melembapkan Kulit

Kemampuan umbi ini dalam menghidrasi kulit merupakan salah satu khasiat yang sangat dihargai, terutama di iklim tropis. Efek ini tidak hanya bersifat sementara, melainkan didukung oleh komposisi nutrisi dan mekanisme fisiologis yang mendasarinya. Kelembapan kulit yang optimal penting untuk menjaga elastisitas, mencegah kekeringan, dan melindungi dari kerusakan lingkungan.

Kandungan air yang tinggi dalam umbi ini berperan penting dalam menjaga hidrasi sel-sel kulit. Air bertindak sebagai pelarut dan medium transportasi nutrisi ke dalam sel, serta membantu membuang limbah metabolisme. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terlihat lebih segar, kenyal, dan bercahaya.

Selain air, umbi ini juga mengandung senyawa-senyawa lain yang berkontribusi pada kelembapan kulit. Beberapa di antaranya adalah:

  • Asam Hialuronat: Meskipun tidak secara langsung terkandung dalam jumlah besar, konsumsi umbi ini dapat mendukung produksi asam hialuronat alami dalam tubuh. Asam hialuronat merupakan humektan, yaitu zat yang menarik dan menahan air dari lingkungan sekitar, sehingga membantu menjaga kelembapan kulit.
  • Vitamin C: Sebagai antioksidan, vitamin C membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan akibat radikal bebas dapat menyebabkan hilangnya kolagen dan elastin, protein yang penting untuk menjaga elastisitas dan kelembapan kulit.
  • Vitamin B: Beberapa jenis vitamin B yang terkandung dalam umbi ini, seperti niacin (vitamin B3), berperan dalam menjaga kesehatan lapisan pelindung kulit (skin barrier). Skin barrier yang sehat membantu mencegah hilangnya kelembapan dari kulit dan melindungi dari iritasi.

Penggunaan ekstrak umbi ini dalam produk perawatan kulit juga populer karena kemampuannya melembapkan dan mencerahkan kulit. Masker wajah atau losion yang mengandung ekstrak umbi ini dapat membantu menghidrasi kulit secara topikal, memberikan efek menyegarkan dan menenangkan. Namun, perlu diingat bahwa hasil yang optimal akan dicapai dengan kombinasi perawatan dari dalam (konsumsi umbi ini secara teratur) dan perawatan dari luar (penggunaan produk perawatan kulit yang tepat).

Dengan demikian, manfaatnya dalam melembapkan kulit tidak hanya didasarkan pada kandungan airnya, tetapi juga pada sinergi antara berbagai nutrisi dan senyawa aktif yang mendukung kesehatan dan hidrasi kulit secara menyeluruh.

Melancarkan Pencernaan

Keterkaitan antara konsumsi umbi ini dan kelancaran sistem pencernaan merupakan aspek penting dari manfaat yang ditawarkan. Kelancaran pencernaan esensial untuk penyerapan nutrisi optimal, pencegahan sembelit, dan pemeliharaan kesehatan usus secara keseluruhan. Kandungan serat dan komponen unik lainnya dalam umbi ini berkontribusi signifikan terhadap fungsi pencernaan yang sehat.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat merupakan komponen utama yang berperan dalam melancarkan pencernaan. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, mempermudah pergerakan melalui usus besar, dan mencegah sembelit. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar kolesterol. Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti umbi ini, membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  • Prebiotik Alami (Inulin)

    Inulin adalah jenis serat prebiotik yang ditemukan dalam umbi ini. Prebiotik tidak dicerna oleh tubuh, melainkan menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan, sistem imun, dan bahkan kesehatan mental. Inulin membantu meningkatkan populasi bakteri menguntungkan, seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli, yang berkontribusi pada pencernaan yang lebih efisien dan pengurangan risiko infeksi.

  • Efek Hidrasi

    Kandungan air yang tinggi dalam umbi ini juga berperan dalam melancarkan pencernaan. Air membantu melunakkan tinja, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Dehidrasi dapat memperburuk sembelit, sehingga konsumsi makanan yang kaya air, seperti umbi ini, membantu menjaga hidrasi dan kelancaran pergerakan usus.

  • Mengurangi Risiko Divertikulitis

    Divertikulitis adalah kondisi di mana kantung-kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar dan meradang. Diet rendah serat dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Konsumsi serat yang cukup, termasuk dari umbi ini, membantu mencegah pembentukan divertikula dan mengurangi risiko peradangan.

Dengan demikian, kontribusi umbi ini terhadap kelancaran pencernaan bukan hanya sekadar efek sementara, melainkan hasil dari kombinasi serat, prebiotik, dan kandungan air yang bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan secara menyeluruh. Konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan pencernaan.

Menurunkan berat badan

Potensi umbi ini dalam mendukung penurunan berat badan menjadi daya tarik bagi individu yang berupaya mencapai atau mempertahankan berat badan ideal. Khasiat ini tidak semata-mata berasal dari satu faktor, melainkan dari kombinasi unik nutrisi dan karakteristik fisik yang saling bersinergi.

  • Kandungan Kalori Rendah

    Umbi ini relatif rendah kalori dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Konsumsi makanan rendah kalori membantu menciptakan defisit kalori, yaitu kondisi di mana tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, yang pada akhirnya memicu penurunan berat badan.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan atau ngemil makanan tidak sehat di antara waktu makan. Serat juga memperlambat penyerapan gula, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan insulin yang dapat memicu penimbunan lemak.

  • Efek Hidrasi

    Kandungan air yang tinggi dalam umbi ini membantu memberikan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Terkadang, rasa lapar disalahartikan sebagai rasa haus. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya air, individu dapat membedakan antara keduanya dan menghindari makan berlebihan.

  • Pengganti Camilan Tidak Sehat

    Umbi ini dapat menjadi alternatif yang sehat dan menyegarkan untuk menggantikan camilan tinggi kalori dan rendah nutrisi, seperti keripik atau kue. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang manis alami dapat memuaskan keinginan ngemil tanpa menambah asupan kalori yang berlebihan.

  • Meningkatkan Metabolisme

    Meskipun tidak secara langsung membakar lemak, kandungan vitamin dan mineral dalam umbi ini dapat mendukung fungsi metabolisme tubuh yang optimal. Metabolisme yang efisien membantu tubuh membakar kalori lebih efektif dan mengubah makanan menjadi energi, bukan lemak.

  • Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat dan prebiotik dalam umbi ini membantu menjaga kesehatan pencernaan. Pencernaan yang sehat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dan pembuangan limbah yang efisien. Sistem pencernaan yang berfungsi dengan baik dapat membantu mencegah penimbunan lemak dan mendukung penurunan berat badan.

Dengan demikian, potensi umbi ini dalam mendukung penurunan berat badan tidak hanya terbatas pada satu aspek, melainkan merupakan hasil dari kombinasi kandungan kalori rendah, serat tinggi, efek hidrasi, dan dukungan terhadap kesehatan pencernaan. Integrasi umbi ini ke dalam diet seimbang dan gaya hidup aktif dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai tujuan penurunan berat badan.

Mengontrol Gula Darah

Kemampuan menjaga kadar gula darah stabil merupakan aspek krusial dalam pengelolaan kesehatan metabolik, dan konsumsi umbi ini berpotensi memberikan kontribusi positif dalam hal ini. Stabilitas gula darah penting untuk mencegah resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan berbagai komplikasi kesehatan terkait.

  • Indeks Glikemik Rendah

    Umbi ini memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG rendah melepaskan glukosa secara perlahan ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba. Hal ini membantu tubuh mengelola kadar gula darah dengan lebih efektif dan mengurangi beban pada pankreas.

  • Kandungan Serat Larut

    Serat larut, seperti pektin yang mungkin terkandung dalam jumlah kecil, membentuk gel dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, sehingga membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Serat larut juga meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespon insulin dan mengambil glukosa dari aliran darah.

  • Kandungan Inulin

    Inulin, sebagai prebiotik, dapat mempengaruhi metabolisme glukosa secara tidak langsung. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, inulin membantu meningkatkan kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

  • Pengganti Makanan Tinggi Glikemik

    Umbi ini dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih sehat untuk menggantikan makanan tinggi glikemik, seperti nasi putih atau roti putih. Mengganti makanan dengan IG tinggi dengan makanan dengan IG rendah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko lonjakan gula darah yang berbahaya.

Dengan demikian, konsumsi umbi ini, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, berpotensi memberikan manfaat dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Namun, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap makanan dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk pengelolaan diabetes yang optimal.

Meningkatkan Imunitas

Umbi ini berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Kandungan nutrisi di dalamnya berperan penting dalam mendukung fungsi sel-sel imun dan melindungi tubuh dari infeksi.

  • Vitamin C: Nutrisi ini merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan fungsi sel imun dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Vitamin C juga penting untuk produksi dan fungsi sel darah putih, yang merupakan komponen utama sistem kekebalan tubuh.
  • Prebiotik (Inulin): Kandungan inulinnya mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk sistem kekebalan tubuh, karena sebagian besar sel imun terletak di saluran pencernaan. Bakteri baik membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara patogen berbahaya dan zat tidak berbahaya, serta memproduksi senyawa anti-inflamasi yang mendukung respons imun yang seimbang.
  • Kandungan Air: Hidrasi yang cukup penting untuk fungsi optimal semua sel tubuh, termasuk sel-sel imun. Dehidrasi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Kandungan air yang tinggi membantu menjaga hidrasi seluler dan mendukung fungsi imun yang efisien.
  • Mineral: Meskipun tidak dalam jumlah besar, umbi ini mengandung mineral penting seperti kalium dan magnesium, yang berperan dalam mendukung fungsi seluler secara umum, termasuk sel-sel imun.
  • Efek Anti-inflamasi: Beberapa senyawa dalam umbi ini mungkin memiliki efek anti-inflamasi ringan. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga konsumsi makanan dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu mendukung fungsi imun yang sehat.

Dengan demikian, peningkatan imunitas yang dikaitkan dengan konsumsi umbi ini merupakan hasil dari sinergi antara berbagai nutrisi dan senyawa aktif yang mendukung fungsi sel-sel imun, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Menyehatkan Jantung

Umbi ini berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme utama yang terkait dengan kandungan nutrisinya. Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan menjaga fungsi jantung yang optimal memerlukan kombinasi gaya hidup sehat dan asupan nutrisi yang tepat.

Salah satu kontribusi utama adalah kandungan seratnya. Serat larut, meskipun mungkin tidak dominan dalam komposisinya, berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Serat larut mengikat kolesterol LDL di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan.

Selain itu, kandungan kalium dalam umbi ini berkontribusi pada pengaturan tekanan darah. Kalium adalah mineral penting yang membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada dinding arteri, sehingga menurunkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.

Vitamin C, sebagai antioksidan, juga memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan jantung. Radikal bebas dapat merusak sel-sel di lapisan arteri, memicu peradangan dan meningkatkan risiko pembentukan plak. Vitamin C membantu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan oksidatif pada pembuluh darah, sehingga melindungi jantung dari penyakit.

Selanjutnya, rendahnya kandungan lemak jenuh dan kolesterol pada umbi ini menjadikannya pilihan makanan yang sehat bagi jantung. Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Mengganti makanan tinggi lemak jenuh dengan pilihan yang lebih sehat, seperti umbi ini, membantu menjaga kesehatan jantung.

Meskipun tidak mengandung nutrisi "ajaib" tunggal untuk kesehatan jantung, kombinasi serat, kalium, vitamin C, serta rendahnya kandungan lemak jenuh dan kolesterol menjadikan umbi ini sebagai bagian yang berharga dari diet yang mendukung kesehatan jantung. Penting untuk diingat bahwa manfaat optimal akan dicapai dengan mengonsumsi umbi ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur dan menghindari merokok.

Tips Memaksimalkan Potensi Umbi Segar

Memanfaatkan sepenuhnya kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan dari umbi ini memerlukan strategi cerdas dalam pemilihan, penyimpanan, dan pengolahannya. Berikut adalah panduan praktis untuk mengoptimalkan konsumsi umbi kaya manfaat ini:

Tip 1: Pilih dengan Cermat
Prioritaskan umbi yang terasa berat untuk ukurannya, memiliki kulit yang halus tanpa memar atau kerusakan, dan aroma yang segar. Hindari umbi yang lembek atau menunjukkan tanda-tanda pembusukan.

Tip 2: Simpan dengan Benar
Umbi segar sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Jika disimpan di lemari es, bungkus dengan kertas atau kain untuk mencegah kekeringan. Umbi yang sudah dikupas sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es dan dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari.

Tip 3: Konsumsi dalam Kondisi Segar
Konsumsi langsung setelah dikupas adalah cara terbaik untuk menikmati rasa dan teksturnya yang optimal. Menambahkan sedikit perasan air jeruk nipis dapat mencegah perubahan warna dan memberikan rasa yang lebih segar.

Tip 4: Variasikan Pengolahan
Selain dikonsumsi langsung, umbi ini dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti salad, rujak, asinan, atau jus. Eksperimen dengan berbagai resep untuk menemukan cara yang paling Anda nikmati.

Tip 5: Perhatikan Porsi
Meskipun kaya manfaat, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari. Perhatikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan Anda. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat kesehatan dari umbi ini dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari pola makan sehat Anda.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi umbi tersebut terhadap kesehatan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun diperlukan studi lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat. Beberapa studi awal menyoroti efek positif pada kadar gula darah, terutama pada individu dengan pradiabetes. Mekanisme yang mungkin terlibat mencakup peningkatan sensitivitas insulin dan modulasi mikrobiota usus.

Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Asia mengamati bahwa konsumsi rutin ekstrak umbi tersebut selama delapan minggu dikaitkan dengan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa pada kelompok peserta dengan pradiabetes dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, studi ini memiliki keterbatasan dalam hal ukuran sampel dan kurangnya kontrol terhadap faktor gaya hidup lain yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Terdapat pula perdebatan mengenai bioavailabilitas nutrisi tertentu dalam umbi tersebut. Beberapa peneliti berpendapat bahwa serat yang tinggi dapat menghambat penyerapan nutrisi tertentu, sementara yang lain menekankan peran serat dalam meningkatkan kesehatan usus dan penyerapan nutrisi secara keseluruhan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi interaksi kompleks antara serat, nutrisi, dan mikrobiota usus.

Pembaca didorong untuk secara kritis mengevaluasi bukti yang ada dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet mereka. Interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat potensi bias dan keterbatasan metodologis.