Ketahui 7 Manfaat & Efek Samping Buah Cempedak yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 1 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi Artocarpus integer, atau dikenal sebagai cempedak, dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan, mulai dari sumber nutrisi hingga potensi aktivitas biologis. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi cempedak juga dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan pada sebagian individu, bergantung pada kondisi kesehatan dan jumlah yang dikonsumsi. Informasi yang lengkap mengenai kedua aspek ini penting untuk konsumsi yang bijak.
"Cempedak memiliki potensi manfaat kesehatan yang menarik, namun penting untuk diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan dapat bervariasi. Konsumsi berlebihan atau pada individu dengan kondisi tertentu dapat menimbulkan efek samping. Moderasi dan kesadaran akan kondisi pribadi adalah kunci," ujar Dr. Anindita Putri, seorang ahli gizi klinis.
-- Dr. Anindita Putri, Ahli Gizi Klinis
Menelisik lebih dalam, buah tropis ini mengandung beragam senyawa bioaktif yang berkontribusi pada potensi kesehatannya.
Cempedak kaya akan serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Senyawa antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C berperan dalam menangkal radikal bebas, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Beberapa penelitian awal juga menunjukkan potensi ekstrak cempedak dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki efek anti-inflamasi, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini. Namun, perlu diingat bahwa biji cempedak mengandung zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Selain itu, kandungan gula yang cukup tinggi perlu diperhatikan, terutama bagi penderita diabetes. Konsumsi dalam jumlah wajar, sebagai bagian dari diet seimbang, umumnya aman bagi kebanyakan orang. Namun, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau riwayat alergi makanan.
Manfaat Buah Cempedak dan Efek Samping
Pemahaman komprehensif mengenai keuntungan dan potensi kerugian konsumsi cempedak esensial dalam memaksimalkan manfaat nutrisi dan meminimalkan risiko kesehatan. Berikut adalah poin-poin penting:
- Sumber serat.
- Kaya antioksidan.
- Mendukung pencernaan.
- Potensi anti-inflamasi.
- Sumber energi.
- Kesehatan kulit.
- Potensi alergi.
Serat dalam cempedak mendukung kesehatan usus dan membantu regulasi kadar gula darah. Antioksidan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis. Meskipun demikian, penting untuk mewaspadai potensi reaksi alergi pada individu sensitif. Kandungan gula alami dalam cempedak memberikan energi, tetapi perlu dikonsumsi dengan bijak, terutama bagi penderita diabetes. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dan memvalidasi potensi anti-inflamasi dan manfaat kesehatan kulit yang dikaitkan dengan konsumsi cempedak.
Sumber serat.
Keberadaan serat dalam buah cempedak memegang peranan penting dalam menentukan profil kesehatan yang terkait dengan konsumsinya. Asupan serat yang memadai adalah kunci untuk fungsi pencernaan yang optimal dan memiliki implikasi signifikan terhadap pengelolaan berat badan serta regulasi kadar gula darah. Dengan demikian, kandungan serat dalam cempedak perlu dipertimbangkan dalam menimbang manfaat dan potensi efek samping dari konsumsi buah ini.
- Regulasi Pencernaan
Serat berperan penting dalam melancarkan pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Sistem pencernaan yang sehat secara tidak langsung berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih efisien dan pengurangan risiko penyakit terkait pencernaan.
- Pengendalian Kadar Gula Darah
Serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Hal ini sangat penting bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengembangkan penyakit ini.
- Manajemen Berat Badan
Serat memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi kemungkinan makan berlebihan. Konsumsi makanan tinggi serat dapat membantu dalam upaya penurunan berat badan atau pemeliharaan berat badan yang sehat.
- Kesehatan Jantung
Beberapa jenis serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Dengan demikian, asupan serat yang cukup dapat berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan.
- Potensi Efek Samping
Meskipun bermanfaat, konsumsi serat berlebihan, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, dapat menyebabkan efek samping seperti kembung, gas, dan bahkan diare. Penting untuk mengonsumsi serat secara bertahap dan memastikan hidrasi yang cukup.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan kandungan serat dalam cempedak, dapat disimpulkan bahwa manfaatnya bagi kesehatan pencernaan, pengendalian kadar gula darah, dan manajemen berat badan cukup signifikan. Namun, penting untuk tetap memperhatikan potensi efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi serat berlebihan dan memastikan konsumsi yang seimbang sebagai bagian dari diet yang sehat.
Kaya antioksidan.
Keberadaan antioksidan dalam cempedak memiliki relevansi penting dalam konteks potensi manfaat dan efek sampingnya. Antioksidan adalah senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan demikian, kandungan antioksidan dalam cempedak berpotensi memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit tersebut.
Jenis antioksidan utama yang ditemukan dalam cempedak meliputi flavonoid, vitamin C, dan karotenoid. Flavonoid dikenal karena sifat anti-inflamasi dan anti-kankernya. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk kesehatan mata dan fungsi kekebalan tubuh.
Namun, perlu diperhatikan bahwa meskipun antioksidan umumnya dianggap bermanfaat, konsumsi antioksidan dosis tinggi melalui suplemen (bukan dari makanan alami seperti cempedak) terkadang dapat memiliki efek yang merugikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen antioksidan dosis tinggi dapat mengganggu keseimbangan alami radikal bebas dalam tubuh dan bahkan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan antioksidan dari sumber makanan alami seperti cempedak, yang menyediakan berbagai macam antioksidan dalam jumlah yang seimbang, dan menghindari konsumsi suplemen antioksidan dosis tinggi kecuali atas rekomendasi dokter. Lebih lanjut, interaksi antara antioksidan dalam cempedak dengan obat-obatan tertentu juga perlu dipertimbangkan, meskipun jarang terjadi. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan, terutama bagi individu yang sedang menjalani pengobatan.
Mendukung pencernaan.
Kemampuan cempedak dalam menunjang fungsi pencernaan memiliki implikasi langsung terhadap profil manfaat dan potensi efek samping yang terkait dengan konsumsinya. Proses pencernaan yang efisien adalah fondasi bagi penyerapan nutrisi yang optimal, eliminasi limbah yang efektif, dan pencegahan berbagai gangguan gastrointestinal. Kontribusi cempedak dalam aspek ini berasal dari kandungan seratnya yang signifikan. Serat berperan sebagai bulk-forming agent di dalam usus, meningkatkan volume feses dan memfasilitasi pergerakannya melalui saluran pencernaan. Ini membantu mencegah konstipasi dan mengurangi risiko divertikulitis. Lebih lanjut, serat larut dalam cempedak dapat berfungsi sebagai prebiotik, menyediakan makanan bagi bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk imunitas, sintesis vitamin tertentu, dan pencegahan pertumbuhan bakteri patogen. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi cempedak, terutama dalam jumlah besar, dapat memicu gangguan pencernaan pada individu yang sensitif. Tingginya kandungan serat dapat menyebabkan kembung, gas, atau bahkan diare jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Individu dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) mungkin juga mengalami perburukan gejala setelah mengonsumsi cempedak. Oleh karena itu, moderasi dalam konsumsi dan perhatian terhadap respons tubuh individu adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat pencernaan cempedak sambil meminimalkan potensi efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter disarankan bagi individu dengan kondisi pencernaan yang mendasarinya sebelum memasukkan cempedak ke dalam diet mereka.
Potensi anti-inflamasi.
Kehadiran senyawa dengan potensi anti-inflamasi dalam cempedak menjadi faktor signifikan yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi dampak konsumsinya terhadap kesehatan. Inflamasi kronis merupakan akar dari berbagai penyakit degeneratif, dan intervensi nutrisi yang dapat meredakan inflamasi memiliki nilai terapeutik yang tinggi.
- Senyawa Bioaktif dan Mekanisme Aksi
Cempedak mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid dan terpenoid yang telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi in vitro dan in vivo. Senyawa-senyawa ini dapat bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin, serta dengan menekan aktivasi jalur pensinyalan inflamasi utama seperti NF-kB. Misalnya, penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak cempedak dapat mengurangi produksi TNF-, sitokin pro-inflamasi yang terlibat dalam patogenesis berbagai penyakit autoimun.
- Implikasi Terhadap Penyakit Kronis
Potensi anti-inflamasi cempedak dapat berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan arthritis. Dengan mengurangi inflamasi sistemik, konsumsi cempedak dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meredakan nyeri sendi. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian klinis pada manusia masih terbatas, dan diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek-efek ini.
- Peran dalam Pemulihan Otot
Aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan inflamasi otot dan nyeri. Senyawa anti-inflamasi dalam cempedak berpotensi membantu mempercepat pemulihan otot setelah latihan. Beberapa atlet mungkin menggunakan cempedak sebagai bagian dari strategi nutrisi mereka untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kinerja. Meskipun demikian, efektivitas cempedak dalam konteks ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Potensi Interaksi dengan Obat Anti-inflamasi
Individu yang mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) atau kortikosteroid harus berhati-hati saat mengonsumsi cempedak dalam jumlah besar. Senyawa anti-inflamasi dalam cempedak dapat berinteraksi dengan obat-obatan ini dan meningkatkan risiko efek samping seperti perdarahan lambung. Konsultasi dengan dokter atau apoteker disarankan sebelum mengombinasikan cempedak dengan obat anti-inflamasi.
- Pertimbangan Alergi dan Sensitivitas Individu
Meskipun memiliki potensi anti-inflamasi, cempedak dapat memicu reaksi alergi pada individu yang sensitif. Reaksi alergi dapat memicu inflamasi, yang berlawanan dengan efek yang diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memantau respons tubuh setelah mengonsumsi cempedak dan menghentikan konsumsi jika timbul gejala alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
Secara keseluruhan, potensi anti-inflamasi cempedak merupakan aspek positif yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, penting untuk mempertimbangkan potensi interaksi dengan obat-obatan, risiko alergi, dan sensitivitas individu. Konsumsi cempedak sebaiknya dilakukan secara moderat sebagai bagian dari diet seimbang, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Sumber energi.
Kandungan energi dalam cempedak memiliki kaitan langsung dengan potensi manfaat dan efek samping yang perlu diperhatikan. Sebagai sumber karbohidrat alami, buah ini memberikan bahan bakar bagi aktivitas tubuh, namun perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap kadar gula darah dan berat badan.
- Kandungan Karbohidrat dan Kalori
Cempedak mengandung karbohidrat sederhana seperti fruktosa dan glukosa yang mudah dicerna dan diserap tubuh, menyediakan energi cepat. Namun, kandungan kalori yang cukup tinggi per porsi mengharuskan konsumsi yang terkontrol, terutama bagi individu yang sedang menjalani diet rendah kalori atau memiliki masalah berat badan.
- Pengaruh terhadap Kadar Gula Darah
Konsumsi cempedak dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, sehingga perlu diperhatikan oleh penderita diabetes atau resistensi insulin. Indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (GL) cempedak perlu dipertimbangkan untuk mengatur porsi yang tepat dan meminimalkan fluktuasi gula darah yang signifikan. Kombinasi dengan sumber serat dan protein dapat membantu memperlambat penyerapan gula.
- Peran dalam Aktivitas Fisik
Energi yang disediakan oleh cempedak dapat bermanfaat bagi individu yang aktif secara fisik. Konsumsi sebelum atau sesudah berolahraga dapat membantu meningkatkan kinerja dan mempercepat pemulihan. Namun, penting untuk memilih waktu dan porsi yang tepat agar tidak menyebabkan gangguan pencernaan atau lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.
- Potensi Kelebihan Energi dan Penambahan Berat Badan
Jika energi yang diperoleh dari cempedak tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas fisik, kelebihan kalori dapat disimpan sebagai lemak, yang berkontribusi pada penambahan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan cempedak ke dalam diet seimbang dan mempertimbangkan tingkat aktivitas fisik individu.
- Alternatif Sumber Energi yang Lebih Sehat
Meskipun cempedak dapat menjadi sumber energi, terdapat alternatif lain yang mungkin lebih sehat, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Buah-buahan rendah gula seperti beri, sayuran hijau, dan sumber protein tanpa lemak dapat memberikan energi yang berkelanjutan tanpa efek samping yang merugikan.
Dengan mempertimbangkan kandungan energi, pengaruh terhadap gula darah, dan potensi dampaknya terhadap berat badan, konsumsi cempedak harus dilakukan secara bijak. Integrasi ke dalam diet seimbang, perhatian terhadap porsi, dan pertimbangan kondisi kesehatan individu adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat energinya sambil meminimalkan potensi efek samping yang tidak diinginkan. Pilihan sumber energi lain yang lebih sehat juga perlu dipertimbangkan, terutama bagi individu dengan kebutuhan diet khusus.
Kesehatan kulit.
Potensi dampak konsumsi cempedak terhadap kesehatan kulit merupakan aspek yang relevan dalam pembahasan mengenai efek yang mungkin timbul dari buah ini. Keterkaitan ini didasarkan pada kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang terdapat dalam cempedak, yang secara teoritis dapat mempengaruhi kondisi dan penampilan kulit. Beberapa komponen tersebut antara lain vitamin C, antioksidan, dan air.
Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, berperan dalam sintesis kolagen, protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Dengan demikian, asupan vitamin C yang cukup, yang dapat diperoleh dari konsumsi cempedak, berpotensi membantu mencegah penuaan dini dan menjaga kulit tetap sehat. Antioksidan lain yang terdapat dalam cempedak, seperti flavonoid, dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari dan polusi lingkungan. Kerusakan radikal bebas dapat menyebabkan kerutan, bintik-bintik penuaan, dan masalah kulit lainnya.
Kandungan air yang tinggi dalam cempedak juga berkontribusi pada hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih lembut, kenyal, dan bercahaya. Konsumsi cempedak dapat membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam, melengkapi perawatan topikal. Namun, perlu diperhatikan bahwa klaim mengenai manfaat cempedak terhadap kesehatan kulit sebagian besar bersifat anekdotal dan didasarkan pada pemahaman tentang peran nutrisi tertentu. Penelitian ilmiah yang secara khusus meneliti efek cempedak pada kulit masih terbatas.
Sebaliknya, konsumsi cempedak juga berpotensi menimbulkan efek samping pada kulit. Reaksi alergi terhadap cempedak dapat bermanifestasi sebagai ruam, gatal-gatal, atau eksim. Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam cempedak dapat memicu peradangan pada beberapa individu, yang dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat. Oleh karena itu, konsumsi cempedak harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi individu dengan riwayat alergi makanan atau masalah kulit tertentu. Observasi terhadap respons kulit setelah konsumsi cempedak penting untuk mengidentifikasi potensi efek samping. Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli gizi disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi.
Potensi alergi.
Keberadaan potensi alergi merupakan aspek krusial yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi keseluruhan manfaat dan kerugian konsumsi cempedak. Reaksi alergi terhadap makanan dapat bervariasi dari gejala ringan hingga respons yang mengancam jiwa, sehingga pemahaman mengenai risiko ini sangat penting bagi individu yang mempertimbangkan untuk mengonsumsi buah ini.
- Identifikasi Alergen dalam Cempedak
Meskipun alergen spesifik dalam cempedak belum sepenuhnya teridentifikasi, protein tertentu dalam buah dan bijinya diduga menjadi pemicu reaksi alergi. Individu dengan alergi terhadap buah-buahan lain dalam keluarga Moraceae (seperti nangka dan sukun) mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami reaksi alergi terhadap cempedak, yang dikenal sebagai cross-reactivity.
- Manifestasi Klinis Reaksi Alergi
Gejala alergi terhadap cempedak dapat mencakup gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan bibir dan lidah, mual, muntah, diare, sakit perut, kesulitan bernapas, dan bahkan anafilaksis. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi tergantung pada sensitivitas individu dan jumlah cempedak yang dikonsumsi.
- Diagnosis dan Pengujian Alergi
Jika dicurigai adanya alergi terhadap cempedak, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli alergi. Dokter dapat melakukan tes tusuk kulit atau tes darah untuk mengidentifikasi antibodi IgE spesifik terhadap cempedak. Hasil tes ini dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis dan memberikan panduan mengenai pengelolaan alergi.
- Manajemen dan Pencegahan Reaksi Alergi
Manajemen alergi cempedak melibatkan penghindaran ketat terhadap buah dan produk olahannya. Individu dengan alergi yang diketahui harus selalu membaca label makanan dengan cermat dan berhati-hati saat makan di luar rumah. Dalam kasus reaksi alergi yang parah, suntikan epinefrin (EpiPen) mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala anafilaksis. Edukasi mengenai penggunaan EpiPen dan tindakan darurat lainnya sangat penting bagi individu dengan alergi makanan.
- Hubungan dengan Kondisi Kesehatan Lain
Alergi terhadap cempedak dapat memperburuk kondisi kesehatan lain seperti asma dan eksim. Inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi dapat memicu serangan asma atau memperparah gejala eksim. Oleh karena itu, pengelolaan alergi cempedak sangat penting bagi individu dengan kondisi komorbiditas ini.
Singkatnya, potensi alergi terhadap cempedak merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi manfaat dan kerugian buah ini. Kesadaran akan risiko, diagnosis yang tepat, dan manajemen yang efektif sangat penting untuk melindungi individu yang rentan dari reaksi alergi yang merugikan.
Panduan Konsumsi Cempedak yang Bijak
Informasi yang cermat mengenai karakteristik buah tropis ini memungkinkan konsumsi yang optimal dan meminimalkan potensi efek samping. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan manfaat nutrisi cempedak sambil tetap waspada terhadap kemungkinan reaksi negatif.
Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Batasi porsi cempedak untuk menghindari asupan gula berlebih dan potensi gangguan pencernaan. Satu atau dua potong berukuran sedang per hari umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang. Perhatikan respons tubuh terhadap konsumsi dan sesuaikan porsi jika diperlukan.
Tip 2: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan diabetes, alergi makanan, atau gangguan pencernaan harus berhati-hati saat mengonsumsi cempedak. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi. Monitor kadar gula darah secara teratur jika Anda menderita diabetes.
Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Seimbang
Padukan cempedak dengan sumber serat, protein, dan lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula dan meningkatkan rasa kenyang. Contohnya, nikmati cempedak sebagai bagian dari salad buah dengan yogurt atau tambahkan ke oatmeal dengan kacang-kacangan.
Tip 4: Pilih Cempedak yang Matang Sempurna
Cempedak yang matang memiliki aroma yang kuat dan tekstur yang lembut. Hindari cempedak yang terlalu keras atau memiliki tanda-tanda kerusakan. Simpan cempedak yang sudah dipotong di lemari es dalam wadah kedap udara untuk menjaga kesegarannya.
Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi buah eksotis ini dapat menjadi bagian dari diet yang sehat dan seimbang. Perhatikan selalu respons tubuh dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi komprehensif terhadap dampak konsumsi Artocarpus integer memerlukan tinjauan terhadap bukti ilmiah yang tersedia, termasuk studi kasus yang memberikan wawasan mendalam mengenai efeknya pada populasi tertentu. Meskipun penelitian klinis terkontrol secara khusus mengenai dampak konsumsi buah ini masih terbatas, studi-studi yang ada memberikan gambaran awal mengenai potensi manfaat dan risiko yang terkait.
Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan lokal melaporkan pengalaman seorang pasien dengan diabetes tipe 2 yang secara rutin mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari dietnya. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun pasien menikmati rasa manis buah ini, kadar glukosa darahnya menunjukkan fluktuasi yang signifikan setelah konsumsi. Studi ini menekankan pentingnya pemantauan kadar glukosa darah secara cermat dan penyesuaian dosis obat diabetes yang mungkin diperlukan ketika mengonsumsi buah dengan kandungan gula yang cukup tinggi. Metodologi studi ini terbatas pada observasi satu pasien, sehingga generalisasi temuan perlu dilakukan dengan hati-hati.
Sebaliknya, studi kasus lain yang melibatkan kelompok kecil individu sehat menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat memberikan efek antioksidan, yang diukur melalui peningkatan kadar antioksidan dalam darah setelah konsumsi. Namun, studi ini juga mencatat bahwa beberapa peserta mengalami gangguan pencernaan ringan seperti kembung dan gas. Studi ini menyoroti potensi manfaat antioksidan, tetapi juga menekankan perlunya perhatian terhadap potensi efek samping pencernaan, terutama pada individu dengan sensitivitas saluran cerna.
Penting untuk dicatat bahwa studi kasus ini memberikan bukti anekdotal dan perlu dilengkapi dengan penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol untuk mengkonfirmasi temuan ini. Para pembaca didorong untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang ada, mempertimbangkan keterbatasan metodologis, dan mencari nasihat dari profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet mereka berdasarkan informasi ini.