Intip 7 Manfaat Daun Mangkokan, Yang Bikin Kamu Penasaran!

Rabu, 2 Juli 2025 oleh journal

Daun mangkokan, tanaman yang dikenal dengan bentuk daunnya yang menyerupai mangkok, memiliki sejumlah kegunaan tradisional. Masyarakat sering memanfaatkan bagian tumbuhan ini sebagai bahan alami untuk mendukung kesehatan. Penggunaannya meliputi konsumsi langsung, pengolahan menjadi minuman herbal, atau pemakaian sebagai bagian dari ramuan tradisional dengan tujuan tertentu.

Meskipun secara tradisional digunakan, bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas dan keamanan konsumsi daun mangkokan masih terbatas. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami potensi manfaat dan risikonya secara komprehensif. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi dalam jumlah signifikan sangat disarankan.

Intip 7 Manfaat Daun Mangkokan, Yang Bikin Kamu Penasaran!

- Dr. Amelia Rahmawati, Spesialis Gizi Klinik

Terlepas dari penggunaan tradisionalnya, kajian ilmiah modern mulai menyoroti potensi aktivitas biologis senyawa dalam tanaman ini. Senyawa-senyawa tersebut diduga berkontribusi pada beberapa efek yang diamati.

Daun mangkokan mengandung senyawa aktif seperti saponin dan flavonoid. Saponin diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan. Flavonoid juga berperan sebagai antioksidan dan dapat mendukung kesehatan jantung. Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi manfaat dalam meningkatkan fungsi kognitif dan menurunkan kadar kolesterol. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian pada manusia masih sangat terbatas. Untuk penggunaan tradisional, daun ini sering direbus dan air rebusannya diminum, atau dikonsumsi sebagai lalapan. Akan tetapi, dosis yang tepat dan aman masih belum ditetapkan secara pasti. Mengingat keterbatasan bukti ilmiah, konsumsi harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah moderat. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan tanaman ini ke dalam rutinitas harian, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Manfaat Daun Mangkokan

Daun mangkokan, secara tradisional, dihargai karena potensinya dalam mendukung berbagai aspek kesehatan. Meskipun penelitian ilmiah masih terus berlangsung, sejumlah manfaat utama telah diidentifikasi berdasarkan pengalaman empiris dan studi pendahuluan.

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Meningkatkan fungsi kognitif
  • Menurunkan kolesterol
  • Mendukung kesehatan jantung
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Meningkatkan nafsu makan

Manfaat-manfaat tersebut, meskipun menjanjikan, memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian klinis yang ketat. Sebagai contoh, aktivitas antioksidan dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Potensi dalam meningkatkan fungsi kognitif dapat memberikan dampak positif pada daya ingat dan kemampuan belajar. Namun, penting untuk diingat bahwa hasil dapat bervariasi antar individu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menjadikan daun mangkokan sebagai bagian dari regimen kesehatan.

Antioksidan

Kandungan antioksidan yang terdapat dalam tanaman mangkokan berperan penting dalam kaitannya dengan potensi manfaat kesehatan yang ditawarkan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Keberadaan senyawa-senyawa antioksidan ini dalam ekstrak tanaman tersebut menunjukkan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif, suatu kondisi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Dengan meredam efek radikal bebas, antioksidan dapat membantu menjaga integritas sel dan jaringan, sehingga mendukung fungsi tubuh secara optimal. Lebih lanjut, aktivitas antioksidan berkontribusi pada efek anti-inflamasi, karena radikal bebas seringkali memicu respons peradangan dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan antioksidan merupakan salah satu faktor kunci yang mendasari potensi terapeutik yang dikaitkan dengan konsumsi tanaman mangkokan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme aksi dan efektivitasnya pada manusia.

Anti-inflamasi

Sifat anti-inflamasi yang dikaitkan dengan tanaman mangkokan merupakan aspek krusial dalam potensi manfaat kesehatannya. Peradangan, yang merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam tanaman ini diyakini memiliki kemampuan untuk menekan jalur-jalur inflamasi dalam tubuh. Mekanisme ini melibatkan penghambatan produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memediasi respons peradangan. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa tersebut berpotensi meredakan gejala-gejala yang terkait dengan kondisi inflamasi, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan. Lebih lanjut, efek anti-inflamasi dapat membantu mencegah kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh peradangan kronis. Meskipun penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, diperlukan penelitian klinis yang lebih luas untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini sebagai agen anti-inflamasi, serta untuk memahami mekanisme aksi secara lebih rinci.

Meningkatkan fungsi kognitif

Potensi peningkatan fungsi kognitif merupakan salah satu aspek yang menarik dari eksplorasi manfaat tanaman mangkokan. Fungsi kognitif mencakup berbagai proses mental seperti memori, perhatian, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Pemahaman mengenai bagaimana komponen tanaman ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tersebut menjadi penting dalam mengkaji nilai terapeutiknya.

  • Perlindungan Neuroprotektif

    Senyawa dalam tanaman mangkokan, seperti antioksidan, dapat memberikan perlindungan terhadap neuron di otak dari kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan. Kerusakan ini seringkali berkontribusi pada penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Perlindungan neuroprotektif ini berpotensi memperlambat atau mencegah penurunan fungsi kognitif.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otak

    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, termasuk ke otak. Aliran darah yang lebih baik menyediakan oksigen dan nutrisi yang penting untuk fungsi otak yang optimal. Peningkatan suplai ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan memori.

  • Modulasi Neurotransmiter

    Tanaman ini mungkin memiliki kemampuan untuk memodulasi neurotransmiter, yaitu zat kimia yang mengirimkan sinyal antar neuron. Neurotransmiter seperti asetilkolin berperan penting dalam proses pembelajaran dan memori. Modulasi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi komunikasi antar neuron.

  • Pengurangan Peradangan Otak

    Peradangan kronis di otak dapat mengganggu fungsi kognitif. Sifat anti-inflamasi tanaman ini berpotensi mengurangi peradangan dan melindungi neuron dari kerusakan yang diakibatkannya. Pengurangan peradangan ini dapat berkontribusi pada peningkatan memori dan kemampuan belajar.

  • Peningkatan Plastisitas Otak

    Plastisitas otak adalah kemampuan otak untuk beradaptasi dan membentuk koneksi baru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat meningkatkan plastisitas otak, memungkinkan otak untuk belajar dan beradaptasi lebih efisien. Peningkatan plastisitas ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

  • Efek Anxiolytic (Pengurang Kecemasan)

    Kecemasan dapat mengganggu fungsi kognitif. Jika tanaman ini memiliki efek anxiolytic, dapat membantu mengurangi kecemasan dan dengan demikian meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan berpikir jernih. Pengurangan kecemasan ini dapat memberikan dampak positif pada kinerja kognitif.

Meskipun mekanisme-mekanisme ini menunjukkan potensi yang menarik, penting untuk menekankan bahwa penelitian yang ada masih terbatas dan sebagian besar bersifat pra-klinis. Dibutuhkan studi klinis yang lebih komprehensif pada manusia untuk memvalidasi efek peningkatan fungsi kognitif yang terkait dengan tanaman mangkokan dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif.

Menurunkan kolesterol

Pengaruh suatu tanaman dalam menurunkan kadar kolesterol menjadi perhatian penting mengingat kaitan erat antara kadar kolesterol tinggi dengan risiko penyakit kardiovaskular. Potensi tanaman mangkokan dalam konteks ini menjanjikan, meski memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut.

  • Penghambatan Absorpsi Kolesterol

    Senyawa tertentu dalam tanaman dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus. Penghambatan ini akan mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam aliran darah, sehingga menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja beberapa obat penurun kolesterol.

  • Peningkatan Ekskresi Asam Empedu

    Kolesterol digunakan tubuh untuk memproduksi asam empedu, yang berperan dalam pencernaan lemak. Tanaman ini mungkin meningkatkan ekskresi asam empedu, yang memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru. Proses ini akan mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

  • Pengaruh pada Enzim HMG-CoA Reductase

    Enzim HMG-CoA reductase berperan penting dalam sintesis kolesterol di hati. Beberapa senyawa dalam tanaman dapat menghambat aktivitas enzim ini, sehingga mengurangi produksi kolesterol oleh tubuh. Mekanisme ini juga menjadi target beberapa obat penurun kolesterol.

  • Efek Antioksidan dan Inflamasi

    Kolesterol LDL (kolesterol "jahat") yang teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri dan menyebabkan peradangan. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi tanaman dapat melindungi LDL dari oksidasi dan mengurangi peradangan di pembuluh darah, yang secara tidak langsung dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Meskipun mekanisme-mekanisme di atas memberikan gambaran potensi, penting untuk diingat bahwa penelitian yang ada masih bersifat awal dan terbatas. Efek penurunan kolesterol dari tanaman mangkokan memerlukan penelitian klinis yang lebih komprehensif pada manusia untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum menjadikan tanaman ini sebagai bagian dari upaya menurunkan kolesterol.

Mendukung kesehatan jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan setiap substansi yang berpotensi mendukung fungsi organ ini memiliki nilai yang signifikan. Dalam konteks tanaman mangkokan, terdapat beberapa mekanisme yang diduga mendasari potensi manfaatnya terhadap sistem kardiovaskular. Pertama, sifat antioksidan yang dimiliki dapat melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan faktor pemicu stres oksidatif dan peradangan. Kedua, efek anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan kronis pada pembuluh darah, yang merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan aterosklerosis atau pengerasan arteri. Ketiga, potensi dalam menurunkan kadar kolesterol, khususnya kolesterol LDL ("jahat"), dapat mengurangi penumpukan plak pada dinding arteri, sehingga melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Keempat, beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, lapisan sel yang melapisi pembuluh darah, yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Meskipun mekanisme-mekanisme ini memberikan landasan teoretis yang menjanjikan, penting untuk menekankan bahwa penelitian klinis yang lebih mendalam pada manusia sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman mangkokan sebagai bagian dari strategi komprehensif dalam menjaga kesehatan jantung. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah krusial sebelum mengintegrasikan tanaman ini ke dalam regimen perawatan.

Mempercepat penyembuhan luka

Kemampuan mendukung percepatan penyembuhan luka merupakan salah satu potensi aplikasi tradisional dari tanaman yang dikenal dengan daun berbentuk mangkok. Proses penyembuhan luka adalah serangkaian peristiwa kompleks yang melibatkan berbagai faktor biologis, dan intervensi alami yang dapat memfasilitasi proses ini memiliki nilai signifikan dalam perawatan kesehatan.

  • Stimulasi Proliferasi Sel

    Ekstrak dari tanaman ini mungkin mengandung senyawa yang dapat merangsang proliferasi sel-sel kulit, seperti fibroblas dan keratinosit, yang berperan penting dalam pembentukan jaringan baru pada area luka. Peningkatan proliferasi sel dapat mempercepat proses penutupan luka dan mengurangi waktu penyembuhan.

  • Peningkatan Sintesis Kolagen

    Kolagen adalah protein struktural utama yang menyusun jaringan ikat, dan sintesis kolagen yang adekuat sangat penting untuk kekuatan dan elastisitas jaringan parut. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat meningkatkan produksi kolagen oleh fibroblas, sehingga menghasilkan jaringan parut yang lebih kuat dan lebih lentur.

  • Efek Anti-inflamasi pada Area Luka

    Peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Pengurangan peradangan dapat mempercepat migrasi sel-sel imun ke area luka dan memfasilitasi pembersihan debris seluler.

  • Aktivitas Antimikroba

    Infeksi pada luka dapat menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. Beberapa senyawa dalam tanaman ini menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri dan jamur yang umum menginfeksi luka. Aktivitas antimikroba ini dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

  • Peningkatan Angiogenesis

    Angiogenesis, atau pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting untuk menyediakan oksigen dan nutrisi ke area luka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat merangsang angiogenesis, sehingga meningkatkan suplai darah ke luka dan mempercepat penyembuhan.

Meskipun mekanisme-mekanisme ini memberikan landasan teoretis yang menjanjikan, penelitian klinis yang lebih komprehensif diperlukan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini dalam mempercepat penyembuhan luka pada manusia. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum menggunakan tanaman ini sebagai bagian dari perawatan luka.

Meningkatkan Nafsu Makan

Stimulasi nafsu makan merupakan aspek penting dalam menjaga asupan nutrisi yang adekuat, terutama bagi individu yang mengalami penurunan selera makan akibat kondisi medis tertentu, efek samping pengobatan, atau faktor usia. Beberapa tradisi herbal menghubungkan konsumsi daun dari tanaman berbentuk mangkok dengan peningkatan nafsu makan, meskipun mekanisme dan bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Efek Stimulasi pada Sistem Pencernaan

    Senyawa tertentu yang terdapat dalam tanaman ini mungkin memiliki efek stimulasi pada sistem pencernaan, memicu produksi enzim pencernaan dan meningkatkan motilitas usus. Peningkatan aktivitas pencernaan ini dapat merangsang rasa lapar dan meningkatkan keinginan untuk makan.

  • Pengaruh pada Hormon Pengatur Nafsu Makan

    Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memengaruhi hormon-hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin (hormon yang meningkatkan nafsu makan) dan leptin (hormon yang menekan nafsu makan). Modulasi hormon-hormon ini dapat berkontribusi pada peningkatan selera makan.

  • Peningkatan Sensasi Rasa dan Aroma

    Aroma dan rasa yang khas dari daun ini mungkin dapat meningkatkan sensasi rasa dan aroma makanan, membuat makanan terasa lebih menarik dan menggugah selera. Peningkatan sensasi ini dapat mendorong individu untuk makan lebih banyak.

  • Efek Relaksasi dan Pengurangan Stres

    Stres dan kecemasan seringkali dapat menekan nafsu makan. Jika tanaman ini memiliki efek relaksasi atau pengurangan stres, hal ini dapat membantu meningkatkan nafsu makan pada individu yang mengalami penurunan selera makan akibat stres.

  • Kandungan Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Umum

    Meskipun tidak secara langsung meningkatkan nafsu makan, kandungan nutrisi dalam daun ini, seperti vitamin dan mineral, dapat mendukung kesehatan umum. Kesehatan yang baik dapat berkontribusi pada nafsu makan yang normal dan sehat.

  • Efek Plasebo

    Keyakinan bahwa tanaman ini dapat meningkatkan nafsu makan dapat menghasilkan efek plasebo, di mana individu merasa lebih lapar dan makan lebih banyak hanya karena mereka percaya bahwa tanaman tersebut akan memberikan efek tersebut. Efek plasebo ini dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada peningkatan nafsu makan yang dilaporkan.

Meskipun terdapat potensi mekanisme yang mendasari klaim peningkatan nafsu makan, penting untuk diingat bahwa bukti ilmiah yang kuat masih terbatas. Penggunaan tanaman ini untuk tujuan ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dengan pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara komprehensif efektivitas dan keamanan tanaman ini dalam meningkatkan nafsu makan.

Tips Pemanfaatan Daun Mangkokan

Pemanfaatan tanaman mangkokan, khususnya bagian daunnya, memerlukan pendekatan yang hati-hati dan berinformasi. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu dalam mengoptimalkan potensi manfaatnya:

Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Pastikan daun yang digunakan adalah benar daun mangkokan ( Nothopanax scutellarius atau sinonimnya). Konsultasikan dengan ahli botani atau sumber terpercaya untuk menghindari kesalahan identifikasi yang dapat berakibat fatal. Perhatikan ciri fisik daun yang khas, termasuk bentuknya yang menyerupai mangkok dan teksturnya.

Tip 2: Perhatikan Kebersihan dan Keamanan
Cuci bersih daun mangkokan sebelum digunakan, menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida. Pastikan sumber tanaman terpercaya dan bebas dari kontaminasi lingkungan. Hindari mengonsumsi daun dari tanaman yang tumbuh di area yang tercemar limbah industri atau pertanian.

Tip 3: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Mengingat penelitian ilmiah yang masih terbatas, konsumsi daun mangkokan sebaiknya dilakukan dalam jumlah moderat. Hindari konsumsi berlebihan yang dapat memicu efek samping yang tidak diinginkan. Mulailah dengan dosis kecil dan amati respons tubuh.

Tip 4: Variasi dalam Pengolahan
Daun mangkokan dapat diolah dengan berbagai cara, seperti dikonsumsi sebagai lalapan, direbus menjadi teh herbal, atau ditambahkan ke dalam masakan. Variasi dalam pengolahan dapat memengaruhi rasa dan kandungan nutrisi yang tersedia. Eksplorasi metode pengolahan yang berbeda untuk menemukan preferensi pribadi.

Tip 5: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi daun mangkokan secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan individu dan potensi interaksi dengan obat-obatan.

Pemanfaatan yang bijak dan terinformasi adalah kunci untuk memaksimalkan potensi manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman ini. Selalu utamakan keamanan dan konsultasikan dengan ahli untuk panduan yang tepat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun penggunaan tradisional tanaman dengan daun menyerupai mangkuk telah lama dikenal, bukti ilmiah yang mendukung khasiatnya masih berkembang. Sejumlah studi laboratorium telah mengidentifikasi adanya senyawa bioaktif, seperti saponin dan flavonoid, yang memiliki potensi antioksidan dan anti-inflamasi. Namun, penelitian in vitro ini belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam manfaat klinis yang terukur pada manusia.

Beberapa studi pada hewan coba menunjukkan potensi efek positif ekstrak tanaman ini terhadap fungsi kognitif dan kadar kolesterol. Misalnya, sebuah penelitian pada tikus menunjukkan peningkatan memori spasial setelah pemberian ekstrak daun secara oral. Studi lain melaporkan penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberi diet tinggi lemak dan suplemen ekstrak daun. Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa respons hewan tidak selalu dapat diprediksi pada manusia, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek ini.

Saat ini, sangat sedikit studi kasus yang mendokumentasikan efek tanaman ini pada manusia. Laporan anekdotal dari praktisi pengobatan tradisional seringkali menyebutkan manfaat dalam meningkatkan nafsu makan dan mempercepat penyembuhan luka. Namun, laporan ini umumnya kurang terkontrol dan sulit untuk dipastikan validitasnya. Kekurangan data klinis yang solid menimbulkan tantangan dalam merekomendasikan penggunaan tanaman ini secara luas untuk tujuan terapeutik.

Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat dianjurkan. Sementara potensi manfaat menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan penelitian yang ada dan perlunya penelitian yang lebih ketat dan terkontrol. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi tetap merupakan langkah yang bijaksana sebelum mengintegrasikan tanaman ini ke dalam rejimen kesehatan.