7 Manfaat Daun Sage, Khasiatnya yang Bikin Penasaran!

Sabtu, 6 September 2025 oleh journal

Ekstrak dari tanaman Salvia officinalis ini menawarkan beragam kegunaan bagi kesehatan. Senyawa aktif di dalamnya diketahui memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba. Penggunaannya secara tradisional meliputi perbaikan fungsi kognitif, meredakan gejala menopause, serta membantu pencernaan. Efek positifnya berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang bekerja sinergis dalam tubuh.

"Sebagai seorang praktisi medis, saya melihat potensi positif dari ekstrak Salvia officinalis dalam mendukung kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus bijaksana dan didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi kunci sebelum mengintegrasikannya ke dalam rutinitas harian," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Sage, Khasiatnya yang Bikin Penasaran!

Dr. Wijaya menambahkan, "Efeknya pada fungsi kognitif dan peredaan gejala menopause memang menjanjikan, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan dosis yang optimal."

Kandungan senyawa seperti rosmarinic acid, carnosic acid, dan flavonoid pada tanaman ini berperan penting dalam memberikan manfaat kesehatan. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, sifat anti-inflamasinya dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Untuk penggunaan, teh herbal yang dibuat dari tanaman ini umum dikonsumsi, tetapi ekstrak atau suplemen juga tersedia. Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada konsentrasi dan tujuan penggunaannya, sehingga konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat disarankan.

Manfaat Daun Sage

Daun sage ( Salvia officinalis) memiliki beragam manfaat signifikan bagi kesehatan. Manfaat-manfaat ini berasal dari senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

  • Peningkatan fungsi kognitif
  • Perlindungan antioksidan
  • Perbaikan memori
  • Meredakan inflamasi
  • Pengaturan kadar gula darah
  • Mengurangi gejala menopause
  • Potensi antimikroba

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan memberikan dampak holistik. Misalnya, sifat antioksidan membantu melindungi sel otak dari kerusakan, yang berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif dan memori. Efek anti-inflamasi dapat meredakan ketidaknyamanan akibat menopause, sementara potensi antimikroba mendukung kesehatan secara umum. Penggunaan yang bijaksana, dengan mempertimbangkan dosis dan kondisi individu, dapat memaksimalkan potensi positif daun sage.

Peningkatan Fungsi Kognitif

Kemampuan kognitif, yang mencakup memori, perhatian, dan pemecahan masalah, memainkan peran krusial dalam aktivitas sehari-hari. Dukungan terhadap fungsi-fungsi ini menjadi perhatian penting dalam menjaga kualitas hidup. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi ekstrak Salvia officinalis dengan perbaikan kinerja kognitif.

  • Modulasi Asetilkolin

    Ekstrak tersebut diduga memiliki kemampuan untuk memodulasi aktivitas asetilkolin, neurotransmitter yang penting untuk memori dan pembelajaran. Peningkatan kadar asetilkolin di otak dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan fokus.

  • Perlindungan Neuroprotektif

    Senyawa antioksidan yang terkandung dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel-sel otak akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif berkontribusi pada penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otak

    Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak Salvia officinalis dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Aliran darah yang optimal memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup untuk fungsi kognitif yang efisien.

  • Pengurangan Peradangan

    Sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di otak. Peradangan kronis dapat mengganggu fungsi neuron dan mempercepat penurunan kognitif.

  • Peningkatan Kewaspadaan dan Perhatian

    Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak Salvia officinalis dapat meningkatkan kewaspadaan dan rentang perhatian, yang penting untuk tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

  • Potensi dalam Penyakit Neurodegeneratif

    Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa studi awal menunjukkan potensi ekstrak Salvia officinalis dalam membantu memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Dengan demikian, mekanisme-mekanisme ini secara kolektif berkontribusi pada potensi peningkatan fungsi kognitif yang dikaitkan dengan ekstrak Salvia officinalis. Meskipun menjanjikan, penting untuk menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan jangka panjang, serta menentukan dosis yang optimal.

Perlindungan Antioksidan

Senyawa bioaktif yang ditemukan dalam Salvia officinalis memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan antioksidan. Proses metabolisme alami dan paparan lingkungan menghasilkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang dikenal sebagai stres oksidatif. Kerusakan oksidatif ini berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk penuaan dini, penyakit jantung, kanker, dan penurunan fungsi kognitif.

Kandungan antioksidan, seperti asam rosmarinic, asam carnosic, dan flavonoid, bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel dan jaringan. Mekanisme ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko penyakit kronis, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Efek perlindungan ini sangat relevan mengingat paparan konstan terhadap polusi, radiasi UV, dan faktor-faktor lain yang meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh. Dengan menyediakan sumber antioksidan alami, konsumsi tanaman ini berpotensi untuk membantu tubuh melawan stres oksidatif dan menjaga keseimbangan seluler.

Perbaikan Memori

Kemampuan untuk mengingat informasi dan pengalaman adalah fondasi dari pembelajaran, pengambilan keputusan, dan identitas pribadi. Gangguan memori dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup. Senyawa yang terdapat dalam Salvia officinalis menunjukkan potensi dalam meningkatkan berbagai aspek memori melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Senyawa-senyawa ini dapat memengaruhi proses kognitif yang mendasari pembentukan, penyimpanan, dan pengambilan memori.

Salah satu mekanisme utama adalah modulasi sistem kolinergik di otak. Asetilkolin, neurotransmitter penting untuk fungsi memori, dapat dipengaruhi oleh senyawa dalam tanaman ini. Peningkatan kadar asetilkolin atau peningkatan sensitivitas reseptor asetilkolin dapat memfasilitasi komunikasi antar neuron, yang penting untuk pembentukan dan pengambilan memori. Selain itu, sifat antioksidan yang kuat dari senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi neuron dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengganggu fungsi memori. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan penurunan kognitif terkait usia dan penyakit neurodegeneratif.

Lebih lanjut, efek anti-inflamasi dapat berperan dalam meningkatkan fungsi memori. Peradangan kronis di otak dapat mengganggu proses neuroplastisitas, kemampuan otak untuk membentuk koneksi baru dan memperkuat koneksi yang ada. Dengan mengurangi peradangan, senyawa-senyawa tersebut dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pembelajaran dan pembentukan memori. Peningkatan aliran darah ke otak, yang juga telah dikaitkan dengan konsumsi ekstrak Salvia officinalis, dapat memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi neuron dan meningkatkan kinerja memori.

Meskipun hasil penelitian menunjukkan potensi yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja, menentukan dosis yang optimal, dan mengevaluasi efektivitas jangka panjang dalam meningkatkan fungsi memori pada berbagai populasi.

Meredakan Inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit. Kemampuan untuk mengurangi peradangan merupakan aspek penting dari pemanfaatan tanaman Salvia officinalis, memberikan potensi terapeutik yang signifikan.

  • Asam Rosmarinic sebagai Agen Anti-Inflamasi

    Asam rosmarinic, senyawa dominan dalam tanaman tersebut, dikenal karena sifat anti-inflamasinya. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memicu dan mempertahankan respons peradangan. Pengurangan produksi mediator ini dapat membantu meredakan gejala peradangan.

  • Inhibisi Jalur COX-2

    COX-2 (cyclooxygenase-2) adalah enzim yang berperan dalam produksi prostaglandin, yang terlibat dalam proses peradangan dan nyeri. Senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat menghambat aktivitas COX-2, mengurangi produksi prostaglandin dan meredakan peradangan. Mekanisme ini mirip dengan cara kerja obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

  • Pengaruh pada Aktivitas NF-B

    NF-B (nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells) adalah kompleks protein yang mengontrol transkripsi DNA dan terlibat dalam respons imun dan peradangan. Senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat menghambat aktivitas NF-B, mengurangi ekspresi gen pro-inflamasi dan membantu meredakan peradangan.

  • Potensi dalam Penyakit Inflamasi Kronis

    Karena sifat anti-inflamasinya, tanaman ini menunjukkan potensi dalam membantu mengelola penyakit inflamasi kronis, seperti arthritis dan penyakit radang usus. Pengurangan peradangan dapat membantu meredakan gejala, seperti nyeri, bengkak, dan kekakuan.

  • Penggunaan Topikal untuk Peradangan Kulit

    Ekstrak dari tanaman ini dapat digunakan secara topikal untuk meredakan peradangan kulit, seperti eksim dan dermatitis. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi pada kulit.

  • Peran dalam Pemulihan Otot

    Setelah latihan intensif, peradangan otot dapat terjadi. Konsumsi tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan otot dan mempercepat pemulihan. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi nyeri otot dan meningkatkan rentang gerak.

Dengan demikian, mekanisme yang mendasari efek anti-inflamasi dari Salvia officinalis berkontribusi signifikan terhadap potensi terapeutiknya. Kemampuan untuk menghambat mediator inflamasi, memengaruhi jalur COX-2 dan NF-B, serta memberikan perlindungan antioksidan menjadikan tanaman ini sebagai sumber potensial untuk meredakan peradangan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan jangka panjang, serta menentukan dosis yang optimal.

Pengaturan kadar gula darah

Pengelolaan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan. Kemampuan suatu zat alami untuk berkontribusi pada stabilisasi glukosa darah menjadi perhatian khusus, terutama bagi individu dengan risiko atau yang telah didiagnosis dengan gangguan metabolisme glukosa.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa aktif dalam Salvia officinalis dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dan menurunkan kadar gula darah.

  • Inhibisi Enzim Alpha-Glukosidase

    Enzim alpha-glukosidase bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus kecil. Penghambatan aktivitas enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan, mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba. Ekstrak Salvia officinalis berpotensi menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap enzim ini.

  • Efek Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa. Senyawa antioksidan dalam Salvia officinalis dapat membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin, dan meningkatkan fungsi insulin secara keseluruhan.

  • Pengaruh pada Metabolisme Lipid

    Metabolisme lipid yang terganggu seringkali terkait dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Salvia officinalis dapat memengaruhi metabolisme lipid, membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik"), yang dapat berkontribusi pada perbaikan sensitivitas insulin dan pengaturan kadar gula darah.

  • Potensi dalam Pencegahan Komplikasi Diabetes

    Pengaturan kadar gula darah yang efektif dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kerusakan ginjal. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi Salvia officinalis juga dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap komplikasi ini.

Dengan demikian, potensi dalam pengaturan kadar gula darah menjadikan Salvia officinalis sebagai area penelitian yang menarik dalam konteks kesehatan metabolik. Meskipun mekanisme yang mendasarinya menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan jangka panjang, serta menentukan dosis yang optimal untuk pengelolaan kadar gula darah yang efektif.

Mengurangi Gejala Menopause

Transisi menopause, yang ditandai dengan penurunan produksi estrogen, seringkali memicu serangkaian gejala yang dapat memengaruhi kualitas hidup seorang wanita. Gejala-gejala ini mencakup hot flashes (sensasi panas tiba-tiba), keringat malam, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan kekeringan vagina. Upaya untuk meredakan ketidaknyamanan ini menjadi fokus penting dalam perawatan kesehatan wanita.

Ekstrak dari tanaman Salvia officinalis menunjukkan potensi dalam mengurangi intensitas dan frekuensi beberapa gejala menopause. Senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya diyakini berinteraksi dengan reseptor di otak yang mengatur suhu tubuh, sehingga dapat membantu mengurangi hot flashes dan keringat malam. Selain itu, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak tersebut dapat memengaruhi neurotransmitter yang terlibat dalam regulasi suasana hati, berpotensi mengurangi perubahan suasana hati dan gangguan tidur yang sering menyertai menopause.

Meskipun mekanisme kerja yang tepat masih dalam penelitian, efek positif pada gejala menopause mungkin disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Senyawa-senyawa aktif dalam tanaman tersebut dapat bertindak sebagai modulator reseptor estrogen selektif (SERM) alami, memberikan efek estrogenik ringan tanpa risiko efek samping yang terkait dengan terapi hormon pengganti (HRT). Selain itu, sifat antioksidan dan anti-inflamasi juga dapat berkontribusi pada pengurangan gejala dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mengurangi peradangan kronis yang dapat memperburuk ketidaknyamanan menopause.

Penting untuk dicatat bahwa respons individu terhadap ekstrak Salvia officinalis dapat bervariasi. Dosis yang efektif dan durasi penggunaan yang optimal perlu ditentukan berdasarkan kondisi individu dan rekomendasi dari profesional kesehatan. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami efektivitas jangka panjang dan keamanan penggunaan tanaman ini dalam meredakan gejala menopause.

Potensi Antimikroba

Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen menjadi aspek penting dari evaluasi manfaat kesehatan suatu bahan alami. Keberadaan senyawa antimikroba memberikan potensi aplikasi yang luas dalam pencegahan dan penanganan infeksi. Ekstrak dari tanaman Salvia officinalis telah menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis mikroorganisme.

  • Aktivitas terhadap Bakteri

    Senyawa tertentu dalam tanaman ini, seperti rosmarinic acid dan carnosol, memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus (penyebab infeksi kulit) dan Escherichia coli (penyebab infeksi saluran kemih). Aktivitas ini bekerja dengan mengganggu membran sel bakteri, menghambat pertumbuhan, atau bahkan membunuh bakteri tersebut.

  • Efek Antifungal

    Selain aktivitas antibakteri, ekstrak tanaman ini juga menunjukkan efek antifungal terhadap beberapa jenis jamur, termasuk Candida albicans (penyebab kandidiasis). Senyawa antifungal bekerja dengan mengganggu sintesis ergosterol, komponen penting dari membran sel jamur, yang menyebabkan kematian sel jamur.

  • Potensi Antivirus

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini mungkin memiliki aktivitas antivirus terhadap virus tertentu, seperti virus herpes simpleks (HSV). Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan replikasi virus atau peningkatan respons imun tubuh terhadap infeksi virus.

  • Aplikasi dalam Kebersihan dan Sanitasi

    Karena sifat antimikroba yang dimilikinya, ekstrak tanaman ini berpotensi digunakan sebagai bahan alami dalam produk kebersihan dan sanitasi, seperti sabun, pembersih tangan, dan disinfektan. Penggunaan bahan alami ini dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan kimia sintetis.

Dengan demikian, potensi antimikroba dari tanaman Salvia officinalis memberikan kontribusi signifikan terhadap profil manfaat kesehatannya. Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus memberikan potensi aplikasi yang luas dalam pencegahan dan penanganan infeksi, serta dalam pengembangan produk kebersihan dan sanitasi alami. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja, menentukan spektrum aktivitas yang luas, dan mengevaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan dalam berbagai aplikasi.

Tips Pemanfaatan Optimal

Pemanfaatan tanaman Salvia officinalis memerlukan pemahaman yang baik agar potensi manfaatnya dapat diraih secara optimal. Pertimbangan dosis, metode konsumsi, dan interaksi dengan kondisi kesehatan individu menjadi krusial.

Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengintegrasikan ekstrak Salvia officinalis ke dalam rutinitas harian, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan berdasarkan kondisi kesehatan, riwayat medis, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Hal ini penting untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Tip 2: Perhatikan Dosis yang Tepat
Dosis yang efektif dapat bervariasi tergantung pada bentuk sediaan (teh, ekstrak, suplemen) dan tujuan penggunaannya. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label produk atau anjuran dari profesional kesehatan. Hindari penggunaan berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan produk Salvia officinalis berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Periksa sertifikasi atau label yang menunjukkan kualitas dan kemurnian produk. Hindari produk yang mengandung bahan tambahan yang tidak jelas atau berpotensi berbahaya.

Tip 4: Pertimbangkan Metode Konsumsi
Tanaman ini dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti teh herbal, ekstrak cair, kapsul, atau digunakan sebagai bumbu masakan. Pilih metode konsumsi yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan individu. Teh herbal dapat memberikan efek yang lebih ringan, sementara ekstrak dan suplemen menawarkan dosis yang lebih terkonsentrasi.

Tip 5: Monitor Efek Samping yang Mungkin Timbul
Meskipun umumnya aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan, seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi. Jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

Tip 6: Perhatikan Interaksi dengan Obat-obatan
Ekstrak Salvia officinalis berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, obat penenang, dan obat anti-kejang. Informasikan dokter tentang semua obat-obatan dan suplemen yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang merugikan.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan Salvia officinalis dapat dilakukan secara lebih aman dan efektif, memaksimalkan potensi manfaatnya bagi kesehatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek Salvia officinalis pada fungsi kognitif menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun dengan catatan penting. Sebuah studi terkontrol plasebo yang dipublikasikan dalam jurnal Pharmacology, Biochemistry and Behavior meneliti efek ekstrak Salvia officinalis pada kelompok sukarelawan sehat. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam performa memori setelah konsumsi ekstrak, dibandingkan dengan kelompok plasebo. Studi ini menggunakan serangkaian tes neuropsikologis standar untuk mengukur berbagai aspek fungsi kognitif, termasuk memori kerja, memori jangka pendek, dan perhatian.

Metodologi studi tersebut melibatkan desain buta ganda, di mana baik peserta maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menerima ekstrak dan siapa yang menerima plasebo. Hal ini membantu meminimalkan bias yang mungkin memengaruhi hasil. Temuan studi tersebut mendukung hipotesis bahwa Salvia officinalis memiliki efek positif pada fungsi kognitif, khususnya memori. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini melibatkan kelompok kecil sukarelawan sehat, sehingga temuan tersebut mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas, termasuk individu dengan gangguan kognitif.

Terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme kerja yang mendasari efek positif Salvia officinalis pada fungsi kognitif. Beberapa peneliti berpendapat bahwa efek tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar asetilkolin di otak, neurotransmitter yang penting untuk memori dan pembelajaran. Sementara yang lain berpendapat bahwa efek tersebut mungkin disebabkan oleh sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa yang terkandung dalam Salvia officinalis, yang membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja yang mendasari efek positif Salvia officinalis pada fungsi kognitif.

Bukti ilmiah dan studi kasus yang ada memberikan dasar yang kuat untuk mengeksplorasi lebih lanjut potensi Salvia officinalis dalam meningkatkan fungsi kognitif. Namun, penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang ada, mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada, dan menantikan hasil penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan Salvia officinalis dalam jangka panjang.