7 Manfaat Daun Teratai, Khasiat & yang Wajib Kamu Intip!
Senin, 11 Agustus 2025 oleh journal
Daun teratai, tanaman air yang dikenal karena keindahannya, menyimpan potensi kegunaan bagi kesehatan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya diyakini memberikan efek positif, mulai dari membantu proses penyembuhan luka hingga berpotensi menjaga kesehatan jantung. Penggunaan tradisionalnya telah lama dikenal, dan penelitian modern terus menggali lebih dalam mengenai khasiat yang terkandung di dalamnya.
"Meskipun penelitian awal menjanjikan, kita perlu berhati-hati dalam menganggap ekstrak tanaman ini sebagai pengobatan utama. Riset yang lebih mendalam dan uji klinis berskala besar sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya bagi berbagai kondisi kesehatan," ujar dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Universitas Indonesia.
- dr. Amelia Wijaya
Klaim mengenai khasiat kesehatan yang terkait dengan tanaman air ini memang menarik perhatian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin yang terkandung di dalamnya memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Sifat antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan. Beberapa penelitian juga meneliti potensinya dalam mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian-penelitian ini masih dalam tahap awal dan memerlukan validasi lebih lanjut. Penggunaan secara tradisional biasanya melibatkan perebusan daun dan meminum air rebusannya, namun dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan obat lain perlu diperhatikan. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten sangat disarankan sebelum mengonsumsi ekstrak tanaman ini untuk tujuan pengobatan.
Manfaat Daun Teratai
Daun teratai, selain keindahannya, menyimpan potensi manfaat yang menarik perhatian. Penelitian awal menunjukkan adanya kandungan senyawa aktif yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dikaitkan dengan daun teratai:
- Penyembuhan luka
- Antioksidan alami
- Anti-inflamasi
- Kesehatan jantung
- Kontrol gula darah
- Menurunkan kolesterol
- Melawan radikal bebas
Manfaat-manfaat yang dikaitkan dengan daun teratai ini berakar pada kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin. Sebagai contoh, sifat antioksidannya membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, berpotensi memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis. Potensi dalam mengontrol gula darah dan menurunkan kolesterol juga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dan memvalidasi manfaat-manfaat ini.
Penyembuhan Luka
Potensi mempercepat proses penyembuhan luka merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian dalam kajian mengenai khasiat tanaman teratai. Proses ini melibatkan serangkaian mekanisme kompleks dalam tubuh, dan senyawa yang terkandung dalam tanaman ini diduga dapat memberikan kontribusi positif.
- Stimulasi Produksi Kolagen
Kolagen adalah protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun teratai dapat merangsang produksi kolagen, yang esensial untuk pembentukan jaringan baru dan penutupan luka. Peningkatan produksi kolagen dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut.
- Sifat Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap luka, namun peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.
- Aktivitas Antimikroba
Infeksi pada luka dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur, sehingga berpotensi membantu mencegah infeksi pada luka.
- Peningkatan Vaskularisasi
Pembentukan pembuluh darah baru (vaskularisasi) sangat penting untuk menyediakan nutrisi dan oksigen ke area luka, mendukung pertumbuhan jaringan baru. Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat merangsang vaskularisasi di sekitar luka.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, perlu ditegaskan bahwa sebagian besar penelitian masih dilakukan secara in vitro atau pada hewan coba. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak tanaman ini dalam mempercepat penyembuhan luka. Penggunaan topikal ekstrak ini pada luka sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional medis.
Antioksidan Alami
Koneksi antara aktivitas antioksidan dan potensi kegunaan tanaman teratai terletak pada kemampuannya dalam menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dihasilkan secara alami oleh tubuh sebagai hasil metabolisme, serta akibat paparan faktor eksternal seperti polusi, radiasi ultraviolet, dan asap rokok. Molekul-molekul ini memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif dan cenderung mencuri elektron dari molekul lain dalam sel tubuh. Proses ini memicu reaksi berantai yang disebut stres oksidatif, yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.
Tanaman teratai mengandung berbagai senyawa antioksidan, terutama flavonoid dan polifenol. Senyawa-senyawa ini memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi radikal bebas itu sendiri. Dengan demikian, antioksidan membantu menghentikan reaksi berantai stres oksidatif dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Aktivitas antioksidan yang terdapat dalam tanaman ini berpotensi memberikan efek protektif terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres oksidatif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa antioksidan spesifik yang paling efektif dan untuk menentukan dosis yang optimal untuk mencapai efek protektif yang signifikan.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis berkepanjangan dapat menjadi pemicu berbagai penyakit. Potensi efek anti-inflamasi suatu tanaman menjadi sorotan karena implikasinya terhadap berbagai kondisi kesehatan. Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya diyakini berperan dalam meredakan peradangan, membuka peluang pemanfaatan dalam penanganan berbagai penyakit.
- Inhibisi Mediator Inflamasi
Proses peradangan melibatkan pelepasan berbagai mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini berpotensi menghambat produksi atau aktivitas mediator inflamasi tersebut. Dengan menekan mediator inflamasi, peradangan dapat diredakan, dan kerusakan jaringan akibat peradangan dapat diminimalkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini dan untuk memahami mekanisme kerjanya secara detail.
- Pengurangan Stres Oksidatif
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, sering kali berkontribusi pada peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yang pada gilirannya dapat meredakan peradangan. Efek antioksidan dan anti-inflamasi bekerja secara sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
- Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam proses peradangan. Senyawa dalam tanaman ini berpotensi memodulasi aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti makrofag dan limfosit, sehingga membantu menyeimbangkan respons peradangan. Modulasi sistem kekebalan tubuh yang tepat dapat membantu meredakan peradangan kronis tanpa mengganggu fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.
- Perlindungan Jaringan
Peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan. Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini berpotensi melindungi jaringan dari kerusakan akibat peradangan dengan mengurangi produksi enzim yang merusak jaringan dan meningkatkan sintesis protein pelindung. Perlindungan jaringan ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Potensi efek anti-inflamasi ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan tanaman ini dalam penanganan berbagai penyakit inflamasi, seperti arthritis, penyakit radang usus, dan penyakit kardiovaskular. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian-penelitian ini masih dalam tahap awal, dan uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.
Kesehatan Jantung
Hubungan antara konsumsi ekstrak tanaman air ini dan potensi peningkatan fungsi kardiovaskular terletak pada beberapa mekanisme biologis yang saling terkait. Penelitian awal menunjukkan adanya kandungan senyawa yang dapat memberikan efek positif terhadap beberapa faktor risiko penyakit jantung. Salah satu mekanisme yang paling banyak diteliti adalah potensi dalam menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol LDL ("jahat") yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Beberapa studi in vitro dan pada hewan coba menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, mungkin dengan menghambat penyerapan kolesterol di usus atau dengan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu.
Selain itu, tanaman ini juga berpotensi membantu mengontrol tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat membantu melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi), yang dapat menurunkan tekanan darah. Efek vasodilatasi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi oksida nitrat, suatu molekul yang membantu relaksasi pembuluh darah. Lebih lanjut, sifat antioksidan yang dimiliki tanaman ini juga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung. Stres oksidatif berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), suatu kondisi yang mendasari banyak penyakit jantung. Dengan menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini berpotensi melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan mencegah perkembangan aterosklerosis.
Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian yang menyelidiki potensi manfaat tanaman ini terhadap kesehatan jantung masih dalam tahap awal. Uji klinis berskala besar pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek-efek yang diamati dalam studi in vitro dan pada hewan coba, serta untuk menentukan dosis yang optimal dan aman. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan potensi interaksi antara ekstrak tanaman ini dengan obat-obatan lain yang mungkin dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit jantung. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang kompeten sangat disarankan sebelum mengonsumsi ekstrak tanaman ini untuk tujuan meningkatkan kesehatan jantung.
Kontrol Gula Darah
Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik. Ketidakseimbangan kadar gula darah dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan, termasuk diabetes melitus tipe 2. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi efek positif dari tanaman teratai terhadap regulasi glukosa, membuka peluang untuk pemanfaatan sebagai bagian dari strategi pengelolaan gula darah.
- Inhibisi Enzim Alfa-Glukosidase
Enzim alfa-glukosidase berperan dalam pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus kecil. Penghambatan aktivitas enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini berpotensi menghambat aktivitas alfa-glukosidase.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Insulin merupakan hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa penelitian pada hewan coba mengindikasikan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan glukosa dimanfaatkan secara lebih efisien oleh sel-sel tubuh.
- Efek Antioksidan pada Sel Beta Pankreas
Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Stres oksidatif dapat merusak sel beta dan mengganggu produksi insulin. Sifat antioksidan yang dimiliki tanaman ini berpotensi melindungi sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, membantu menjaga fungsi produksi insulin yang optimal.
- Modulasi Jalur Sinyal Insulin
Insulin bekerja dengan mengaktifkan serangkaian jalur sinyal di dalam sel. Gangguan pada jalur sinyal ini dapat menyebabkan resistensi insulin. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dari tanaman ini dapat memodulasi jalur sinyal insulin, meningkatkan efektivitas kerja insulin.
- Pengaruh pada Metabolisme Glukosa di Hati
Hati memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah. Tanaman ini berpotensi memengaruhi metabolisme glukosa di hati, seperti glikogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa) dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari sumber non-karbohidrat). Pengaturan metabolisme glukosa di hati dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menjanjikan, perlu ditekankan bahwa penelitian mengenai potensi tanaman teratai dalam mengontrol kadar gula darah masih terbatas dan sebagian besar dilakukan pada tingkat in vitro atau pada hewan coba. Uji klinis terkontrol pada manusia sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi bersertifikasi tetap menjadi langkah penting sebelum mengintegrasikan tanaman ini ke dalam rencana perawatan diabetes.
Menurunkan Kolesterol
Pengaruh terhadap kadar lemak dalam darah, khususnya kolesterol, menjadi salah satu area penelitian terkait potensi kegunaan tanaman teratai. Kadar kolesterol yang terkendali memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, dan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya diyakini berkontribusi pada efek ini.
- Inhibisi Penyerapan Kolesterol di Usus
Beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang terdapat pada tanaman ini dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus. Dengan mengurangi jumlah kolesterol yang diserap ke dalam aliran darah, kadar kolesterol secara keseluruhan dapat diturunkan. Proses ini serupa dengan cara kerja beberapa jenis obat penurun kolesterol yang umum digunakan.
- Peningkatan Ekskresi Asam Empedu
Kolesterol diubah menjadi asam empedu di hati, yang kemudian diekskresikan melalui saluran pencernaan. Senyawa yang ada pada tanaman ini berpotensi meningkatkan ekskresi asam empedu, sehingga memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, yang pada akhirnya menurunkan kadar kolesterol.
- Pengaruh pada Enzim HMG-CoA Reduktase
Enzim HMG-CoA reduktase merupakan enzim kunci dalam sintesis kolesterol di hati. Beberapa penelitian in vitro mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim ini, sehingga mengurangi produksi kolesterol oleh hati. Mekanisme ini serupa dengan cara kerja obat-obatan statin, yang merupakan salah satu jenis obat penurun kolesterol yang paling efektif.
- Aktivitas Antioksidan dan Pencegahan Oksidasi LDL
Kolesterol LDL (lipoprotein densitas rendah) yang teroksidasi lebih mudah menumpuk di dinding arteri dan berkontribusi pada pembentukan plak aterosklerotik. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh tanaman ini dapat membantu mencegah oksidasi LDL, sehingga mengurangi risiko pembentukan plak dan penyakit jantung.
- Modulasi Metabolisme Lipid
Selain memengaruhi kadar kolesterol, senyawa dalam tanaman ini juga berpotensi memodulasi metabolisme lipid secara keseluruhan, termasuk kadar trigliserida. Keseimbangan lipid yang optimal penting untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai potensi tanaman teratai dalam menurunkan kolesterol masih dalam tahap awal. Uji klinis yang lebih luas dan mendalam pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya, serta untuk menentukan dosis yang optimal. Penggunaan sebagai bagian dari strategi penurun kolesterol sebaiknya selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi yang kompeten.
Melawan radikal bebas
Kemampuan untuk menetralkan radikal bebas merupakan aspek penting dari potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tanaman teratai. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil yang dihasilkan dari proses metabolisme normal dan paparan lingkungan, memiliki potensi untuk merusak sel-sel tubuh melalui proses yang dikenal sebagai stres oksidatif. Kerusakan ini dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman teratai, terutama flavonoid dan polifenol, berperan sebagai antioksidan alami. Antioksidan bekerja dengan menstabilkan radikal bebas, mencegah mereka mencuri elektron dari molekul lain dan menyebabkan kerusakan sel. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Efek protektif ini memiliki implikasi yang luas bagi kesehatan. Dengan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas, tanaman teratai berpotensi membantu mencegah atau memperlambat perkembangan berbagai penyakit kronis. Selain itu, perlindungan terhadap stres oksidatif juga dapat berkontribusi pada proses penuaan yang lebih sehat dan memperpanjang umur sel. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme dan efektivitasnya, potensi tanaman teratai dalam melawan radikal bebas menjadikannya subjek penelitian yang menjanjikan dalam bidang kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tips Memaksimalkan Potensi Teratai untuk Kesehatan
Pemanfaatan tanaman air ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan memerlukan pemahaman yang tepat. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi yang terkandung di dalamnya secara bijak:
Tip 1: Identifikasi Sumber yang Terpercaya
Pastikan memperoleh daun teratai dari sumber yang jelas dan terpercaya. Hindari membeli dari sumber yang tidak diketahui asal-usulnya untuk meminimalkan risiko kontaminasi pestisida atau zat berbahaya lainnya.
Tip 2: Perhatikan Metode Pengolahan
Cara pengolahan dapat memengaruhi kandungan senyawa aktif yang bermanfaat. Perebusan ringan atau pengukusan mungkin lebih baik daripada merebus terlalu lama, yang dapat merusak beberapa senyawa sensitif terhadap panas.
Tip 3: Konsultasikan dengan Ahli Kesehatan
Sebelum mengonsumsi secara rutin, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten. Hal ini penting terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Tip 4: Perhatikan Dosis yang Tepat
Tidak ada dosis tunggal yang ideal untuk semua orang. Dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya. Mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Konsumsi tanaman ini sebaiknya menjadi bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, yang mencakup pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Tanaman ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat, melainkan pelengkap.
Tip 6: Waspadai Efek Samping yang Mungkin Timbul
Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping tertentu, seperti gangguan pencernaan ringan. Jika mengalami efek samping yang tidak menyenangkan, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Penerapan tips ini dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat kesehatan yang terkandung dalam tanaman teratai, sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Pendekatan yang bijaksana dan terinformasi sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian terhadap khasiat tanaman air ini terus berkembang, meskipun masih dalam tahap awal. Beberapa studi in vitro dan in vivo (pada hewan coba) telah meneliti efek ekstrak daun teratai terhadap berbagai parameter kesehatan. Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak daun teratai pada tikus dengan hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah). Hasil studi menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun teratai secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), dan trigliserida pada tikus tersebut. Studi ini mengindikasikan potensi tanaman air ini dalam membantu mengelola kadar lemak dalam darah, namun perlu diingat bahwa hasil pada hewan coba tidak selalu dapat diterapkan secara langsung pada manusia.
Studi lain, yang diterbitkan dalam International Journal of Biological Macromolecules, meneliti efek antioksidan ekstrak daun teratai. Para peneliti menemukan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, mampu menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Aktivitas antioksidan ini dikaitkan dengan kandungan senyawa flavonoid dan polifenol yang tinggi dalam daun teratai. Efek antioksidan ini berpotensi memberikan manfaat protektif terhadap berbagai penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif, seperti penyakit jantung dan kanker.
Meskipun studi-studi awal ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian masih dilakukan dalam skala kecil dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia. Selain itu, perlu diperhatikan variasi dalam metode ekstraksi, dosis, dan karakteristik subjek penelitian, yang dapat memengaruhi hasil studi. Terdapat pula beberapa studi yang menunjukkan hasil yang kurang signifikan atau bahkan kontradiktif, menekankan pentingnya interpretasi yang hati-hati dan kebutuhan akan penelitian yang lebih komprehensif.
Konsumen dan praktisi kesehatan didorong untuk menelaah bukti ilmiah yang ada secara kritis dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan yang kompeten sebelum menggunakan ekstrak daun teratai untuk tujuan pengobatan atau pencegahan penyakit. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko terkait dengan konsumsi tanaman air ini.