Temukan 7 Manfaat Makan Pir Malam Hari yang Wajib Kamu Ketahui
Rabu, 13 Agustus 2025 oleh journal
Konsumsi buah pir menjelang waktu istirahat dapat memberikan sejumlah efek positif bagi tubuh. Kandungan nutrisi pada buah ini, seperti serat dan antioksidan, berpotensi mendukung pencernaan yang lebih baik dan membantu menjaga kualitas tidur. Selain itu, rasa manis alami pir dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan camilan olahan, sehingga berpotensi membantu mengontrol asupan kalori di malam hari.
Mengonsumsi buah pir sebagai bagian dari pola makan sehat, termasuk di malam hari, dapat memberikan manfaat bagi sebagian individu. Kandungan seratnya dapat membantu pencernaan, dan gula alaminya bisa menjadi alternatif camilan yang lebih baik. Namun, penting untuk memperhatikan porsi dan respons tubuh masing-masing, ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Amelia Rahman, Ahli Gizi Klinis.
Pendapat ini didukung oleh penelitian tentang kandungan nutrisi buah pir dan efeknya pada tubuh. Beberapa senyawa aktif dalam buah pir berkontribusi terhadap potensi manfaat kesehatan:
Buah pir kaya akan serat, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu memperlancar pergerakan usus dan mencegah sembelit. Selain itu, pir mengandung antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kalium, mineral penting yang juga terdapat dalam pir, berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Meskipun demikian, konsumsi buah pir di malam hari sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang, sekitar satu buah berukuran sedang, untuk menghindari gangguan pencernaan atau peningkatan kadar gula darah yang signifikan bagi individu tertentu. Bagi penderita diabetes atau masalah pencernaan, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan sebelum menjadikannya kebiasaan rutin.
Manfaat Makan Buah Pir di Malam Hari
Konsumsi buah pir di malam hari dapat memberikan sejumlah manfaat potensial bagi kesehatan. Manfaat ini berkaitan erat dengan kandungan nutrisi buah pir dan pengaruhnya terhadap berbagai fungsi tubuh.
- Pencernaan lebih lancar.
- Kualitas tidur meningkat.
- Kenyang lebih lama.
- Alternatif camilan sehat.
- Kontrol gula darah.
- Sumber antioksidan.
- Tekanan darah stabil.
Manfaat-manfaat ini saling terkait. Serat dalam pir membantu pencernaan, mencegah rasa lapar di malam hari yang dapat mengganggu tidur. Gula alami pir memberikan energi tanpa lonjakan gula darah drastis seperti camilan olahan. Antioksidan mendukung kesehatan sel, sementara kalium berkontribusi pada tekanan darah yang sehat. Konsumsi pir sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Pencernaan Lebih Lancar
Salah satu efek positif dari konsumsi buah pir, khususnya di malam hari, adalah potensinya dalam meningkatkan kelancaran sistem pencernaan. Efek ini berasal dari kandungan serat yang signifikan dalam buah pir, yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan.
- Kandungan Serat Tidak Larut
Buah pir mengandung serat tidak larut yang berfungsi menambah volume tinja. Peningkatan volume ini merangsang pergerakan usus, memfasilitasi perjalanan makanan melalui saluran pencernaan, dan mengurangi risiko sembelit. Konsumsi di malam hari memungkinkan serat bekerja semalaman, membantu proses eliminasi di pagi hari.
- Kandungan Serat Larut (Pektin)
Pektin, serat larut yang juga terdapat dalam pir, memiliki kemampuan menyerap air dan membentuk gel. Gel ini memperlambat proses pengosongan lambung, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan membantu mengatur penyerapan gula. Efek ini dapat membantu mengontrol nafsu makan di malam hari dan mencegah lonjakan gula darah.
- Prebiotik Alami
Serat dalam buah pir berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus, yang penting untuk pencernaan yang optimal dan kesehatan secara keseluruhan. Keseimbangan mikrobioma yang baik dapat mengurangi masalah pencernaan seperti kembung dan gas.
- Enzim Pencernaan
Meskipun tidak sebanyak buah-buahan lain, pir mengandung sejumlah kecil enzim pencernaan alami. Enzim ini membantu memecah makanan, memfasilitasi penyerapan nutrisi, dan mengurangi beban kerja sistem pencernaan. Konsumsi pir sebagai camilan ringan di malam hari dapat membantu proses pencernaan makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
- Efek Laksatif Ringan
Kombinasi serat, air, dan gula alami dalam pir dapat memberikan efek laksatif ringan. Efek ini membantu melancarkan buang air besar dan mencegah penumpukan limbah dalam usus. Penting untuk mengonsumsi pir dalam jumlah sedang agar efek laksatif tidak berlebihan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Secara keseluruhan, kandungan serat dan nutrisi lain dalam buah pir berkontribusi pada peningkatan kelancaran sistem pencernaan, menjadikannya pilihan camilan yang bijak, terutama di malam hari. Namun, respons tubuh terhadap konsumsi pir dapat bervariasi, dan penting untuk memperhatikan porsi serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika memiliki masalah pencernaan yang mendasarinya.
Kualitas tidur meningkat.
Kualitas tidur yang baik merupakan aspek krusial bagi kesehatan fisik dan mental. Konsumsi buah pir di malam hari berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas tidur melalui mekanisme biologis dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
- Pengaturan Kadar Gula Darah
Fluktuasi kadar gula darah di malam hari dapat mengganggu siklus tidur. Buah pir, dengan kandungan gula alaminya dan serat yang memperlambat penyerapan gula, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Stabilitas ini dapat mencegah terbangunnya seseorang di tengah malam akibat hipoglikemia atau hiperglikemia.
- Sumber Magnesium dan Kalium
Magnesium dan kalium adalah mineral penting yang berperan dalam relaksasi otot dan saraf. Buah pir mengandung kedua mineral ini, meskipun dalam jumlah sedang. Konsumsi pir dapat membantu meredakan ketegangan otot dan saraf, menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk tidur nyenyak.
- Peningkatan Produksi Melatonin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan tertentu dapat memengaruhi produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Meskipun belum ada bukti langsung mengenai pengaruh pir terhadap melatonin, kandungan antioksidan dan fitonutrien di dalamnya berpotensi mendukung fungsi kelenjar pineal, yang memproduksi melatonin.
- Efek Menenangkan
Ritual makan camilan sehat seperti buah pir sebelum tidur dapat memberikan efek menenangkan secara psikologis. Tindakan sederhana ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang seringkali menjadi penyebab insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Meskipun buah pir dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas tidur, penting untuk diingat bahwa respons tubuh setiap individu dapat berbeda. Konsumsi pir sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari pola makan dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Bagi individu dengan masalah tidur kronis, konsultasi dengan dokter atau ahli tidur tetap disarankan.
Kenyang lebih lama.
Perasaan kenyang yang bertahan lebih lama setelah mengonsumsi buah pir memiliki keterkaitan signifikan dengan potensi manfaat yang diperoleh dari konsumsinya, khususnya di malam hari. Efek ini terutama disebabkan oleh kombinasi unik antara kandungan serat dan air yang tinggi dalam buah pir, serta indeks glikemiknya yang relatif rendah.
Serat, baik larut maupun tidak larut, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi di dalam usus. Serat larut, seperti pektin, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat pengosongan lambung dan memberikan sensasi kenyang yang lebih berkepanjangan. Serat tidak larut, di sisi lain, menambah volume makanan dalam usus, memberikan sinyal kenyang ke otak. Kandungan air yang tinggi dalam buah pir juga berkontribusi pada perasaan kenyang karena menambah volume makanan tanpa meningkatkan asupan kalori secara signifikan.
Indeks glikemik yang rendah pada buah pir berarti bahwa konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis. Lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan yang cepat seringkali memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, buah pir membantu mencegah rasa lapar di malam hari dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi camilan tidak sehat.
Kenyang yang lebih lama setelah mengonsumsi buah pir di malam hari dapat berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang lebih baik, kualitas tidur yang lebih baik karena tidak terganggu rasa lapar, dan pengendalian nafsu makan secara keseluruhan. Hal ini menjadikan buah pir sebagai pilihan camilan yang cerdas bagi individu yang ingin menjaga kesehatan dan menghindari konsumsi kalori berlebihan di malam hari.
Alternatif camilan sehat.
Pemilihan camilan yang tepat, khususnya di malam hari, memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan kualitas istirahat. Buah pir menawarkan alternatif camilan yang sehat dan bernutrisi, berpotensi menggantikan pilihan makanan olahan yang tinggi gula dan lemak, sehingga memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.
- Profil Nutrisi yang Menguntungkan
Buah pir kaya akan serat, vitamin (terutama vitamin C dan K), mineral (seperti kalium), dan antioksidan. Profil nutrisi ini mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem pencernaan, kekebalan tubuh, dan kesehatan jantung. Sebagai perbandingan, camilan olahan seringkali kekurangan nutrisi esensial dan tinggi kalori kosong.
- Pengendalian Asupan Kalori
Buah pir relatif rendah kalori dibandingkan dengan banyak camilan populer. Satu buah pir berukuran sedang umumnya mengandung sekitar 100 kalori, menjadikannya pilihan yang lebih bijak bagi individu yang berusaha mengendalikan berat badan atau asupan kalori harian mereka. Camilan olahan seringkali mengandung kalori yang jauh lebih tinggi per porsi.
- Indeks Glikemik yang Moderat
Indeks glikemik (IG) buah pir termasuk moderat, yang berarti konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan seperti camilan dengan IG tinggi. Hal ini membantu menjaga stabilitas energi dan mencegah rasa lapar tiba-tiba di malam hari, yang dapat mengganggu tidur atau memicu konsumsi camilan tambahan.
- Potensi Peningkatan Kualitas Tidur
Kandungan magnesium dan kalium dalam buah pir, meskipun tidak terlalu tinggi, dapat berkontribusi pada relaksasi otot dan saraf, menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk tidur nyenyak. Selain itu, menghindari camilan tinggi gula sebelum tidur dapat mencegah gangguan tidur yang disebabkan oleh fluktuasi kadar gula darah.
- Kemudahan Akses dan Variasi
Buah pir umumnya mudah ditemukan di pasar dan toko buah, tersedia dalam berbagai varietas dengan rasa dan tekstur yang berbeda. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi individu untuk memilih varietas pir yang paling disukai dan menjadikannya bagian dari rutinitas camilan malam yang berkelanjutan.
Dengan demikian, buah pir menjadi pilihan camilan malam yang cerdas karena menawarkan nutrisi penting, membantu mengendalikan asupan kalori, menjaga stabilitas gula darah, dan berpotensi meningkatkan kualitas tidur. Memilih buah pir sebagai pengganti camilan olahan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan secara keseluruhan.
Kontrol gula darah.
Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek vital dalam menjaga kesehatan metabolik, dan konsumsi buah pir, terutama di waktu istirahat, dapat berperan dalam proses ini. Buah tersebut memiliki karakteristik nutrisi yang mendukung stabilitas glikemik melalui beberapa mekanisme. Pertama, kandungan seratnya, baik yang larut maupun tidak larut, memperlambat laju penyerapan glukosa dari saluran pencernaan ke aliran darah. Proses perlambatan ini mencegah lonjakan kadar glukosa yang tiba-tiba setelah konsumsi, suatu kondisi yang kurang ideal bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes.
Kedua, buah pir memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif moderat. IG merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar glukosa darah. Makanan dengan IG rendah atau moderat cenderung menghasilkan peningkatan kadar glukosa yang lebih bertahap dan terkendali dibandingkan makanan dengan IG tinggi. Hal ini membuat buah pir menjadi pilihan yang lebih bijak dibandingkan camilan manis olahan yang seringkali memiliki IG tinggi dan dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa yang signifikan.
Ketiga, kandungan fruktosa dalam buah pir, meskipun merupakan gula alami, dimetabolisme secara berbeda dibandingkan glukosa. Fruktosa memerlukan proses konversi di hati sebelum dapat digunakan sebagai energi oleh sel-sel tubuh. Proses ini cenderung lebih lambat dibandingkan metabolisme glukosa, yang berkontribusi pada efek stabilisasi kadar glukosa darah. Namun, penting untuk dicatat bahwa konsumsi fruktosa berlebihan juga dapat memiliki efek negatif, sehingga moderasi tetap menjadi kunci.
Secara keseluruhan, konsumsi buah pir sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat mendukung upaya pengendalian kadar glukosa darah, terutama jika dikonsumsi sebagai pengganti camilan yang kurang sehat di malam hari. Meskipun demikian, individu dengan diabetes atau kondisi medis terkait kadar glukosa disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi.
Sumber antioksidan.
Kandungan antioksidan dalam buah pir menjadi aspek penting dalam menjelaskan potensi efek positif konsumsinya, khususnya menjelang waktu istirahat. Kehadiran senyawa-senyawa ini berkontribusi terhadap perlindungan seluler dan dapat mendukung berbagai fungsi tubuh selama periode istirahat.
- Perlindungan Terhadap Stres Oksidatif
Antioksidan dalam buah pir, seperti vitamin C, flavonoid, dan senyawa fenolik, berperan dalam menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut stres oksidatif. Konsumsi buah pir di malam hari dapat membantu mengurangi akumulasi radikal bebas yang terjadi sepanjang hari, memberikan perlindungan seluler selama tidur.
- Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin C, salah satu antioksidan utama dalam buah pir, memiliki peran penting dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh bekerja secara aktif di malam hari untuk memperbaiki kerusakan dan melawan infeksi. Konsumsi buah pir dapat memberikan dukungan tambahan bagi sistem kekebalan tubuh selama periode ini.
- Pengurangan Peradangan
Beberapa antioksidan dalam buah pir memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Konsumsi buah pir dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan.
- Peningkatan Kualitas Tidur Melalui Reduksi Stres
Stres oksidatif dapat mengganggu kualitas tidur. Dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam buah pir dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang berkualitas penting untuk pemulihan fisik dan mental.
- Perlindungan Kardiovaskular
Antioksidan dalam buah pir dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Efek perlindungan ini sangat penting mengingat bahwa sebagian besar serangan jantung terjadi di pagi hari.
- Potensi Efek Anti-Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan tertentu dalam buah pir memiliki potensi efek anti-kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, konsumsi buah pir sebagai bagian dari pola makan sehat dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker.
Dengan demikian, kandungan antioksidan dalam buah pir memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat konsumsinya di malam hari. Senyawa-senyawa ini memberikan perlindungan seluler, mendukung sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dan berpotensi meningkatkan kualitas tidur serta melindungi kesehatan kardiovaskular. Konsumsi buah pir sebagai bagian dari gaya hidup sehat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan secara keseluruhan.
Tekanan darah stabil.
Kestabilan tekanan darah memiliki signifikansi krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular secara menyeluruh. Konsumsi buah pir, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi mendukung tercapainya kondisi tekanan darah yang optimal, terutama jika dijadikan bagian dari rutinitas malam hari.
- Kandungan Kalium yang Mendukung Regulasi Elektrolit
Buah pir mengandung kalium, mineral esensial yang berperan vital dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang seringkali berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu ginjal membuang kelebihan natrium melalui urin, sehingga berkontribusi pada penurunan tekanan darah.
- Efek Vasodilatasi dari Antioksidan
Buah pir kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan senyawa fenolik. Antioksidan ini dapat membantu meningkatkan produksi oksida nitrat, senyawa yang memiliki efek vasodilatasi atau melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini memfasilitasi aliran darah yang lebih lancar dan mengurangi tekanan pada dinding arteri, sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
- Peran Serat dalam Menurunkan Kadar Kolesterol
Serat larut dalam buah pir dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko hipertensi. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, serat dalam buah pir membantu menjaga kesehatan arteri dan mendukung tekanan darah yang sehat.
- Pengendalian Berat Badan dan Pengaruhnya Terhadap Tekanan Darah
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama untuk hipertensi. Buah pir, dengan kandungan serat dan air yang tinggi serta kalori yang relatif rendah, dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mendukung upaya penurunan berat badan. Penurunan berat badan, meskipun sedikit, dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan tekanan darah.
Kombinasi kandungan kalium, antioksidan, dan serat dalam buah pir menjadikannya pilihan yang bijak sebagai bagian dari diet yang berfokus pada kesehatan jantung. Konsumsi buah pir di malam hari, sebagai pengganti camilan tidak sehat, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kestabilan tekanan darah dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Tips Mengoptimalkan Konsumsi Buah Pir di Malam Hari
Penerapan beberapa strategi sederhana dapat memaksimalkan potensi manfaat buah pir ketika dikonsumsi menjelang waktu istirahat. Pertimbangan cermat terhadap porsi, waktu konsumsi, dan kombinasi dengan makanan lain dapat meningkatkan efek positifnya terhadap kesehatan.
Tip 1: Perhatikan Porsi yang Sesuai
Konsumsi satu buah pir berukuran sedang umumnya mencukupi untuk mendapatkan manfaat nutrisinya tanpa menyebabkan gangguan pencernaan. Hindari mengonsumsi pir dalam jumlah berlebihan, terutama jika memiliki sensitivitas terhadap fruktosa atau masalah pencernaan lainnya.
Tip 2: Konsumsi Beberapa Jam Sebelum Tidur
Berikan jeda waktu antara konsumsi buah pir dan waktu tidur, idealnya sekitar 2-3 jam. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi sistem pencernaan untuk memproses serat dan gula alami dalam pir, sehingga meminimalkan potensi gangguan tidur akibat rasa kembung atau peningkatan kadar gula darah.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein atau Lemak Sehat
Mengonsumsi pir bersama dengan sumber protein atau lemak sehat, seperti segenggam kacang almond atau sedikit yogurt plain, dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan meningkatkan rasa kenyang. Kombinasi ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah rasa lapar di malam hari.
Tip 4: Pilih Varietas Pir yang Tepat
Berbagai varietas pir memiliki rasa dan tekstur yang berbeda. Beberapa varietas mungkin lebih cocok untuk dikonsumsi di malam hari karena kandungan airnya yang lebih tinggi atau rasa manisnya yang lebih lembut. Eksperimen dengan berbagai varietas untuk menemukan yang paling sesuai dengan preferensi individu.
Tip 5: Perhatikan Respons Tubuh
Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan tertentu. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi pir di malam hari. Jika mengalami gangguan pencernaan atau masalah tidur, kurangi porsi atau hindari konsumsi pir di malam hari.
Dengan menerapkan tips ini, individu dapat mengoptimalkan potensi manfaat buah pir sebagai camilan sehat dan bernutrisi di malam hari, mendukung kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan kualitas istirahat.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai dampak konsumsi buah pir terhadap kesehatan, khususnya di malam hari, masih dalam tahap awal. Namun, beberapa studi kasus dan penelitian observasional memberikan indikasi mengenai potensi manfaatnya. Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biochemistry menemukan bahwa konsumsi buah pir secara teratur dikaitkan dengan peningkatan profil lipid darah, termasuk penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Efek ini dapat berkontribusi pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Studi lain, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, meneliti hubungan antara asupan serat dan kualitas tidur. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi serat dalam jumlah yang lebih tinggi cenderung memiliki tidur yang lebih nyenyak dan durasi tidur yang lebih panjang. Buah pir merupakan sumber serat yang baik, sehingga berpotensi memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas tidur. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak secara spesifik meneliti efek konsumsi buah pir di malam hari.
Terdapat pula laporan kasus yang menggambarkan manfaat buah pir bagi individu dengan masalah pencernaan. Beberapa individu melaporkan mengalami perbaikan dalam gejala sembelit setelah mengonsumsi buah pir secara teratur. Efek ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan serat dalam buah pir, yang membantu melancarkan pergerakan usus. Namun, perlu diingat bahwa laporan kasus bersifat anekdotal dan tidak dapat digeneralisasi untuk populasi yang lebih besar.
Meskipun bukti yang ada masih terbatas, studi kasus dan penelitian observasional menunjukkan bahwa konsumsi buah pir dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, termasuk peningkatan profil lipid darah, peningkatan kualitas tidur, dan perbaikan dalam gejala sembelit. Penelitian lebih lanjut, khususnya studi terkontrol secara acak, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis optimal serta waktu konsumsi yang paling efektif.