Temukan 7 Manfaat Rebusan Air Daun Pepaya yang Wajib Kamu Intip!
Minggu, 8 Juni 2025 oleh journal
Cairan yang dihasilkan dari proses perebusan helai tumbuhan bernama pepaya ini dipercaya memiliki sejumlah khasiat. Air rebusan tersebut, yang diekstrak dari bagian tumbuhan yang berwarna hijau, sering dimanfaatkan sebagai solusi alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Keyakinan akan kegunaannya berasal dari kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalam materi tumbuhan tersebut.
"Meskipun banyak klaim mengenai khasiatnya, bukti ilmiah yang mendukung penggunaan air rebusan daun pepaya sebagai pengobatan utama masih terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi manfaat dan risiko yang terkait," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahman menambahkan, "Daun pepaya memang mengandung senyawa aktif seperti papain, karpain, dan alkaloid, yang secara in vitro menunjukkan aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antiparasit. Namun, efek ini belum sepenuhnya terbukti efektif pada manusia melalui konsumsi air rebusan daun pepaya."
Meskipun demikian, tradisi penggunaan ekstrak daun pepaya telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi manfaatnya dalam meningkatkan trombosit pada kasus demam berdarah, serta meredakan gangguan pencernaan. Senyawa karpain diduga memiliki efek detoksifikasi dan membantu membersihkan sistem pencernaan. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanannya sangat bergantung pada dosis, metode persiapan, dan kondisi kesehatan individu. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi lambung. Konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan tetap disarankan sebelum mengonsumsi air rebusan daun pepaya secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Manfaat Rebusan Air Daun Pepaya
Rebusan air daun pepaya, diekstrak dari daun tanaman pepaya, memiliki potensi manfaat yang beragam. Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya dipercaya berkontribusi terhadap efek terapeutik tertentu. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang sering dikaitkan dengan konsumsi rebusan air daun pepaya:
- Meningkatkan trombosit
- Melancarkan pencernaan
- Menurunkan demam
- Antioksidan alami
- Mengurangi peradangan
- Meningkatkan nafsu makan
- Detoksifikasi tubuh
Berbagai manfaat yang dikaitkan dengan rebusan air daun pepaya bersumber dari senyawa-senyawa seperti papain, karpain, dan alkaloid. Sebagai contoh, peningkatan trombosit penting dalam penanganan demam berdarah, sementara efek antioksidan membantu melawan radikal bebas. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan rebusan ini perlu didukung oleh penelitian lebih lanjut. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi rebusan air daun pepaya secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Meningkatkan trombosit
Ekstrak dari daun Carica papaya, yang diperoleh melalui proses perebusan, secara tradisional dikaitkan dengan peningkatan kadar trombosit dalam darah. Trombosit, atau platelet, merupakan komponen penting dalam mekanisme pembekuan darah. Kadar trombosit yang rendah, atau trombositopenia, dapat meningkatkan risiko perdarahan. Beberapa penelitian pendahuluan, khususnya dalam konteks demam berdarah dengue (DBD), mengindikasikan bahwa konsumsi ekstrak daun Carica papaya dapat mempercepat pemulihan jumlah trombosit. Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami, namun diduga melibatkan stimulasi produksi trombosit oleh sumsum tulang atau perlindungan trombosit dari penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi klinis skala besar. Penggunaan ekstrak daun Carica papaya sebagai terapi trombositopenia, terutama pada kasus DBD, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat dan tidak boleh menggantikan pengobatan standar yang telah terbukti efektif.
Melancarkan pencernaan
Proses pencernaan yang optimal merupakan fondasi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kemampuan tubuh untuk mengolah makanan secara efisien, menyerap nutrisi penting, dan membuang limbah dengan lancar memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan. Terdapat indikasi bahwa konsumsi rebusan yang berasal dari daun pepaya dapat memberikan kontribusi positif terhadap kelancaran sistem pencernaan.
- Enzim Papain
Daun pepaya mengandung enzim proteolitik bernama papain, yang berperan dalam memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Proses ini memfasilitasi penyerapan nutrisi oleh tubuh dan mengurangi beban kerja sistem pencernaan. Kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan seperti kembung, gas, dan gangguan penyerapan nutrisi. Papain membantu meringankan gejala-gejala tersebut.
- Serat Alami
Daun pepaya juga mengandung serat, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan buah dan sayuran lainnya. Serat berperan penting dalam menjaga keteraturan gerakan usus (peristaltik). Serat membantu mencegah konstipasi (sembelit) dengan menambahkan massa pada tinja dan memfasilitasi pergerakannya melalui saluran pencernaan.
- Efek Anti-inflamasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun pepaya memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi normalnya dan menyebabkan gangguan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Sifat anti-inflamasi ini berpotensi membantu meredakan peradangan dan memperbaiki fungsi pencernaan.
- Stimulasi Produksi Empedu
Empedu, yang diproduksi oleh hati, berperan penting dalam pencernaan lemak. Beberapa penelitian tradisional mengindikasikan bahwa daun pepaya dapat menstimulasi produksi empedu, yang pada gilirannya membantu meningkatkan penyerapan lemak dan mencegah gangguan pencernaan terkait lemak.
- Aktivitas Antimikroba
Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri dan parasit tertentu yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, potensi ini menunjukkan bahwa daun pepaya dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus.
Meskipun terdapat indikasi positif, penting untuk diingat bahwa efek rebusan daun pepaya terhadap pencernaan dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti dosis, metode persiapan, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi hasilnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menggunakan rebusan daun pepaya sebagai solusi untuk masalah pencernaan, terutama jika terdapat kondisi medis yang mendasari.
Menurunkan demam
Pemanfaatan rebusan yang diekstrak dari helai Carica papaya sebagai agen antipiretik tradisional telah lama dikenal dalam berbagai budaya. Keyakinan ini berakar pada pengalaman empiris, meskipun mekanisme aksi yang mendasari efek penurunan suhu tubuh belum sepenuhnya terungkap melalui penelitian ilmiah yang ketat. Demam, sebagai respons fisiologis terhadap infeksi atau peradangan, seringkali memicu ketidaknyamanan dan dapat memperburuk kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Beberapa senyawa yang terkandung dalam bagian tumbuhan ini, seperti alkaloid dan flavonoid, diduga memiliki peran dalam modulasi respons inflamasi dan penurunan suhu tubuh. Flavonoid, sebagai contoh, dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan sistemik yang seringkali menyertai demam. Alkaloid, di sisi lain, dapat memengaruhi sistem saraf pusat, yang berperan dalam regulasi suhu tubuh.
Meskipun demikian, penting untuk menekankan bahwa bukti ilmiah yang mendukung efektivitas rebusan ini sebagai agen antipiretik masih terbatas dan bersifat anekdotal. Penelitian lebih lanjut, termasuk studi klinis terkontrol, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya, serta untuk mengidentifikasi dosis optimal dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Penggunaan rebusan ini sebagai penurun demam sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis standar yang telah terbukti efektif, terutama pada kasus demam tinggi atau demam yang disertai gejala serius lainnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan metode ini sebagai bagian dari penanganan demam.
Antioksidan Alami
Ekstrak yang diperoleh dari perebusan daun tanaman pepaya diyakini memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami. Potensi ini bersumber dari keberadaan senyawa-senyawa fitokimia tertentu yang mampu menetralkan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil, dapat memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Senyawa-senyawa seperti flavonoid, alkaloid, dan polifenol yang terkandung dalam bagian tumbuhan ini berperan dalam menstabilkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron, sehingga mencegah kerusakan seluler. Dengan demikian, konsumsi rebusan ini secara potensial dapat membantu melindungi tubuh dari dampak buruk stres oksidatif. Namun, penting untuk dicatat bahwa kadar antioksidan dalam rebusan tersebut dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk varietas tanaman, metode persiapan, dan kondisi lingkungan. Lebih lanjut, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas antioksidan dari rebusan ini dalam konteks kesehatan manusia secara keseluruhan, serta untuk menentukan dosis optimal dan potensi efek sampingnya.
Mengurangi peradangan
Kemampuan meredakan peradangan merupakan aspek penting yang sering dikaitkan dengan konsumsi air hasil ekstraksi dari daun Carica papaya. Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit. Potensi efek anti-inflamasi dari ekstrak ini menjadi perhatian karena implikasinya terhadap kesehatan jangka panjang.
- Senyawa Karpaina
Karpaina, sebuah alkaloid yang ditemukan dalam daun Carica papaya, diduga memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menekan produksi mediator ini, karpaina berpotensi mengurangi intensitas peradangan.
- Aktivitas Antioksidan
Daun Carica papaya mengandung senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, yang membantu menetralkan radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu stres oksidatif, yang berkontribusi pada peradangan kronis. Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan dalam ekstrak ini dapat membantu melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan.
- Pengaruh pada Sistem Kekebalan Tubuh
Ekstrak dari daun Carica papaya dapat memodulasi aktivitas sistem kekebalan tubuh. Dalam beberapa kasus, peradangan kronis disebabkan oleh respons kekebalan tubuh yang berlebihan. Senyawa dalam ekstrak ini dapat membantu menyeimbangkan respons kekebalan tubuh dan mencegah peradangan yang tidak terkendali.
- Potensi pada Penyakit Inflamasi
Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi ekstrak daun Carica papaya dalam meredakan gejala penyakit inflamasi, seperti radang sendi (arthritis) dan penyakit radang usus (IBD). Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya pada kondisi ini.
- Peran dalam Penyembuhan Luka
Sifat anti-inflamasi dari ekstrak daun Carica papaya juga dapat berperan dalam mempercepat penyembuhan luka. Peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Dengan mengurangi peradangan, ekstrak ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk regenerasi jaringan.
- Pertimbangan Dosis dan Keamanan
Penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak daun Carica papaya sebagai agen anti-inflamasi bergantung pada dosis, metode persiapan, dan kondisi kesehatan individu. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menggunakan ekstrak ini secara rutin.
Secara keseluruhan, potensi efek anti-inflamasi dari air yang diekstrak dari daun Carica papaya menjadikannya subjek penelitian yang menarik. Meskipun mekanisme aksi yang mendasari efek ini masih perlu diteliti lebih lanjut, potensi manfaatnya dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan patut dipertimbangkan.
Meningkatkan nafsu makan
Stimulasi nafsu makan menjadi perhatian khusus dalam berbagai kondisi kesehatan, terutama ketika asupan nutrisi yang adekuat terhambat. Dalam konteks pemanfaatan tanaman Carica papaya, terdapat indikasi bahwa ekstrak yang diperoleh dari perebusan daunnya dapat berperan dalam merangsang keinginan untuk makan.
- Efek Pahit dan Stimulasi Saliva
Daun Carica papaya memiliki rasa pahit yang khas. Rasa pahit ini dapat memicu produksi saliva (air liur), yang penting dalam proses pencernaan awal dan dapat merangsang nafsu makan. Peningkatan produksi saliva membantu mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan.
- Pengaruh pada Sistem Pencernaan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ekstrak daun Carica papaya dapat membantu melancarkan pencernaan. Gangguan pencernaan seringkali berkontribusi pada penurunan nafsu makan. Dengan memperbaiki fungsi pencernaan, ekstrak ini secara tidak langsung dapat meningkatkan keinginan untuk makan.
- Kandungan Nutrisi
Daun Carica papaya mengandung beberapa nutrisi, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Nutrisi ini, termasuk vitamin dan mineral, dapat berperan dalam meningkatkan energi dan vitalitas, yang pada gilirannya dapat memicu nafsu makan. Kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
- Efek pada Peradangan
Peradangan kronis dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Sifat anti-inflamasi dari ekstrak daun Carica papaya dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki nafsu makan pada individu yang mengalami peradangan kronis.
Meskipun terdapat indikasi bahwa ekstrak daun Carica papaya dapat meningkatkan nafsu makan, penting untuk diingat bahwa efek ini dapat bervariasi antar individu. Faktor-faktor seperti dosis, metode persiapan, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi hasilnya. Pemanfaatan ekstrak ini sebagai stimulan nafsu makan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama pada individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Detoksifikasi tubuh
Konsep detoksifikasi tubuh seringkali dikaitkan dengan upaya membersihkan atau membuang zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Dalam konteks pemanfaatan tanaman Carica papaya, khususnya air yang diekstrak melalui perebusan daunnya, terdapat keyakinan bahwa cairan ini dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Keyakinan ini bersumber dari kandungan senyawa-senyawa tertentu yang diyakini memiliki peran dalam memfasilitasi eliminasi zat-zat yang tidak diinginkan.
Salah satu mekanisme yang mungkin terlibat adalah melalui peningkatan fungsi hati. Hati, sebagai organ detoksifikasi utama, bertanggung jawab untuk memproses dan menetralkan berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh. Senyawa-senyawa dalam daun Carica papaya diduga dapat membantu meningkatkan produksi enzim-enzim detoksifikasi di hati, sehingga mempercepat proses pembersihan racun. Selain itu, kandungan serat (meskipun dalam jumlah terbatas) dapat membantu melancarkan pergerakan usus dan memfasilitasi eliminasi limbah melalui tinja.
Sifat diuretik ringan yang mungkin dimiliki oleh air rebusan daun Carica papaya juga dapat berkontribusi pada proses detoksifikasi dengan meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin membantu membuang kelebihan garam, air, dan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Lebih lanjut, aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses metabolisme dan detoksifikasi.
Namun, penting untuk ditekankan bahwa konsep detoksifikasi seringkali disalahpahami. Tubuh manusia memiliki sistem detoksifikasi alami yang sangat efisien, yang melibatkan hati, ginjal, paru-paru, dan sistem pencernaan. Dukungan terhadap sistem-sistem ini melalui pola makan sehat, hidrasi yang cukup, dan gaya hidup aktif adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan dan efisiensi proses detoksifikasi alami. Pemanfaatan rebusan daun Carica papaya sebagai bagian dari upaya detoksifikasi sebaiknya dilakukan dengan bijak dan tidak menggantikan pendekatan-pendekatan yang lebih mendasar. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi rebusan ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Tips Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya Rebus
Pemanfaatan cairan hasil olahan daun Carica papaya melalui proses pemanasan dalam air membutuhkan pertimbangan cermat untuk memaksimalkan potensi manfaat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Penerapan langkah-langkah berikut diharapkan dapat mengoptimalkan hasil yang diinginkan.
Tip 1: Pemilihan Bahan Baku yang Tepat
Gunakan daun Carica papaya yang segar, berwarna hijau tua, dan bebas dari kerusakan fisik atau tanda-tanda serangan hama. Daun yang lebih muda cenderung memiliki rasa yang kurang pahit, tetapi kandungan senyawanya mungkin belum optimal. Hindari penggunaan daun yang layu atau menguning.
Tip 2: Proses Pencucian yang Cermat
Cuci daun Carica papaya secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel. Gosok perlahan permukaan daun untuk memastikan kebersihannya.
Tip 3: Metode Perebusan yang Optimal
Rebus daun Carica papaya dalam air bersih dengan perbandingan yang tepat. Umumnya, gunakan sekitar 5-7 lembar daun untuk setiap 2-3 gelas air. Didihkan air terlebih dahulu, lalu masukkan daun dan kecilkan api. Rebus selama 15-20 menit hingga air berubah warna menjadi kecoklatan. Hindari perebusan yang terlalu lama, karena dapat merusak senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Tip 4: Penyaringan yang Efisien
Setelah perebusan selesai, saring air rebusan untuk memisahkan cairan dari ampas daun. Gunakan kain saring atau saringan teh yang halus untuk memastikan tidak ada partikel daun yang ikut terbawa.
Tip 5: Konsumsi yang Terukur
Konsumsi air rebusan daun Carica papaya dalam jumlah yang moderat. Umumnya, dosis yang dianjurkan adalah 1/2 hingga 1 gelas per hari. Hindari konsumsi berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi lambung.
Tip 6: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi air rebusan daun Carica papaya secara rutin, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya.
Penerapan tips di atas dapat membantu mengoptimalkan pemanfaatan rebusan daun Carica papaya sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat informatif dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu prioritaskan konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan atau pengobatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penggunaan ekstrak dari daun Carica papaya telah menjadi subjek penelitian ilmiah, terutama terkait potensinya dalam meningkatkan jumlah trombosit pada kasus demam berdarah dengue (DBD). Beberapa studi kasus dan uji klinis skala kecil telah meneliti efek pemberian ekstrak daun Carica papaya terhadap pasien DBD. Hasil dari studi-studi ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah trombosit setelah pemberian ekstrak, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima pengobatan standar. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa metodologi dan ukuran sampel dari studi-studi ini bervariasi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Salah satu studi kasus yang sering dikutip melibatkan sekelompok pasien DBD yang mengalami trombositopenia parah. Setelah diberikan ekstrak daun Carica papaya secara oral selama beberapa hari, terjadi peningkatan yang nyata dalam jumlah trombosit mereka, dan gejala klinis membaik. Namun, studi kasus semacam ini memiliki keterbatasan karena kurangnya kelompok kontrol dan potensi bias. Studi klinis terkontrol, di mana pasien secara acak dialokasikan ke kelompok perlakuan (ekstrak daun Carica papaya) atau kelompok kontrol (plasebo atau pengobatan standar), memberikan bukti yang lebih kuat mengenai efektivitas suatu intervensi.
Terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme aksi yang mendasari efek peningkatan trombosit dari ekstrak daun Carica papaya. Beberapa peneliti menduga bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam daun Carica papaya dapat menstimulasi produksi trombosit oleh sumsum tulang, sementara yang lain berpendapat bahwa ekstrak tersebut dapat melindungi trombosit dari penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap mekanisme aksi yang tepat dan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek tersebut.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah dan studi kasus yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan keterbatasan penggunaan ekstrak daun Carica papaya. Sementara beberapa studi menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan metodologi studi, ukuran sampel, dan potensi bias. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan-temuan ini dan untuk menentukan peran ekstrak daun Carica papaya dalam pengobatan DBD dan kondisi trombositopenia lainnya.