Temukan 7 Manfaat Buah Coklat yang Jarang Diketahui!
Minggu, 29 Juni 2025 oleh journal
Biji dari tanaman kakao, setelah diproses, menghasilkan bahan baku utama cokelat. Bagian ini memiliki berbagai kegunaan bagi kesehatan. Kandungan antioksidan di dalamnya dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan. Konsumsi olahan biji kakao juga dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan penurunan risiko penyakit jantung. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan potensi manfaatnya dalam meningkatkan fungsi kognitif dan menjaga kesehatan kulit.
"Meskipun konsumsi cokelat seringkali dikaitkan dengan kesenangan dan rasa manis, penting untuk diingat bahwa biji kakao, bahan dasarnya, menawarkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini paling terasa pada konsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi dan rendah gula, serta dalam jumlah yang moderat. Konsumsi berlebihan, terutama cokelat olahan dengan kandungan gula dan lemak tinggi, justru dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Wijaya menambahkan, "Kunci utama terletak pada pemilihan jenis cokelat dan porsi konsumsi. Biji kakao mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, terutama flavanol, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis."
Flavanol dalam biji kakao telah terbukti meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavanol dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori. Konsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao 70% atau lebih, dalam porsi kecil (sekitar 30-60 gram per hari), dapat memberikan manfaat ini. Penting untuk diingat bahwa cokelat olahan seringkali mengandung gula dan lemak tambahan yang dapat mengurangi manfaat kesehatan tersebut. Oleh karena itu, pilihlah cokelat hitam berkualitas tinggi dan konsumsi secara bijak sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang.
Apa Manfaat Buah Coklat
Biji kakao, sumber utama cokelat, menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Manfaat ini berasal dari kandungan senyawa bioaktifnya, terutama flavonoid. Pemahaman mendalam mengenai manfaat-manfaat ini penting untuk memaksimalkan potensi kesehatan dari konsumsi kakao secara bijak.
- Antioksidan
- Jantung Sehat
- Tekanan Darah Terkendali
- Fungsi Kognitif
- Perlindungan Sel
- Peningkatan Suasana Hati
- Kesehatan Kulit
Manfaat biji kakao mencakup perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Flavonoid, khususnya flavanol, berperan penting dalam meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi kognitif. Konsumsi kakao juga dapat memicu pelepasan endorfin, sehingga berkontribusi pada peningkatan suasana hati. Penting untuk memilih cokelat hitam berkualitas tinggi dengan kadar kakao yang tinggi dan mengonsumsinya dalam jumlah moderat untuk memaksimalkan manfaat kesehatan ini tanpa risiko konsumsi gula dan lemak berlebihan.
Antioksidan
Biji kakao, bahan dasar cokelat, kaya akan antioksidan, terutama flavonoid seperti flavanol dan katekin. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme normal tubuh dan juga dapat berasal dari faktor eksternal seperti polusi, radiasi, dan makanan olahan. Dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, antioksidan dalam biji kakao menstabilkannya, mencegah mereka merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Dengan demikian, konsumsi biji kakao atau produk olahannya yang kaya akan antioksidan dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit terkait radikal bebas. Tingginya kadar antioksidan dalam biji kakao menjadikannya sumber potensial untuk mendukung kesehatan seluler dan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting untuk dicatat bahwa efek antioksidan ini paling optimal pada produk kakao yang kurang diproses dan memiliki kadar kakao yang tinggi, seperti cokelat hitam dengan kandungan kakao 70% atau lebih.
Jantung Sehat
Keterkaitan antara konsumsi olahan biji kakao dan kesehatan jantung terletak pada kandungan flavonoidnya, terutama flavanol. Senyawa-senyawa ini terbukti memiliki efek kardioprotektif, yang berarti melindungi jantung dan pembuluh darah dari kerusakan. Flavanol bekerja dengan beberapa mekanisme untuk mendukung fungsi jantung yang optimal. Pertama, senyawa ini meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) dalam lapisan endotel pembuluh darah. NO berperan sebagai vasodilator, melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Peningkatan aliran darah ini membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja jantung. Selain itu, flavanol memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa flavanol dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), proses yang berkontribusi pada pembentukan plak di arteri (aterosklerosis). Dengan menghambat oksidasi LDL, flavanol membantu menjaga arteri tetap bersih dan fleksibel, mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Konsumsi kakao secara teratur, terutama dalam bentuk cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi dan rendah gula, dapat menjadi bagian dari strategi diet yang komprehensif untuk mendukung kesehatan jantung. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi harus moderat dan diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur. Manfaat kardiovaskular dari biji kakao tidak serta merta meniadakan pentingnya faktor risiko lain seperti merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk.
Tekanan Darah Terkendali
Hubungan antara konsumsi olahan biji kakao dan pengendalian tekanan darah terletak pada kandungan flavanol di dalamnya. Senyawa ini berperan dalam meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) di endotelium, lapisan dalam pembuluh darah. NO merupakan molekul yang memiliki efek vasodilatasi, yang berarti dapat melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini memungkinkan darah mengalir lebih lancar, sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan. Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa konsumsi rutin cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi (70% atau lebih) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada individu dengan hipertensi ringan hingga sedang. Efek ini lebih menonjol dibandingkan dengan konsumsi cokelat putih atau cokelat dengan kadar kakao rendah, yang mengandung flavanol dalam jumlah minimal. Selain meningkatkan produksi NO, flavanol juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan, faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa efek penurunan tekanan darah dari konsumsi olahan biji kakao cenderung moderat dan tidak dapat menggantikan terapi farmakologis yang diresepkan oleh dokter untuk individu dengan hipertensi berat. Selain itu, pemilihan produk olahan biji kakao yang tepat sangat penting. Konsumsi cokelat yang tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori berlebihan justru dapat memberikan efek negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, termasuk meningkatkan risiko hipertensi. Oleh karena itu, konsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi, rendah gula, dan dalam jumlah moderat (sekitar 30-60 gram per hari) merupakan pendekatan yang paling bijaksana untuk mendapatkan manfaat potensial dalam pengendalian tekanan darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Fungsi Kognitif
Kaitan antara konsumsi olahan biji kakao dan peningkatan fungsi kognitif terletak pada kandungan flavanol yang signifikan. Flavanol, sejenis flavonoid yang ditemukan dalam biji kakao, telah terbukti memiliki efek positif pada aliran darah ke otak, yang merupakan faktor krusial untuk fungsi kognitif yang optimal. Peningkatan aliran darah ini memastikan bahwa sel-sel otak menerima pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, yang diperlukan untuk menjalankan berbagai proses kognitif seperti memori, perhatian, dan kecepatan pemrosesan informasi. Beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin cokelat hitam, yang kaya akan flavanol, dapat meningkatkan kinerja kognitif pada tugas-tugas yang melibatkan memori verbal, memori visual, dan fungsi eksekutif (kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengambil keputusan). Efek ini diduga disebabkan oleh kemampuan flavanol untuk meningkatkan plastisitas saraf, yaitu kemampuan otak untuk membentuk koneksi baru dan beradaptasi terhadap perubahan. Selain meningkatkan aliran darah, flavanol juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan, dua faktor yang berkontribusi pada penurunan kognitif terkait usia. Meskipun hasil penelitian menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efek peningkatan fungsi kognitif dari konsumsi olahan biji kakao cenderung bervariasi antar individu dan bergantung pada faktor-faktor seperti dosis, frekuensi konsumsi, dan karakteristik individu (usia, kondisi kesehatan, dan gaya hidup). Selain itu, penting untuk memilih produk olahan biji kakao yang rendah gula dan lemak jenuh, karena konsumsi berlebihan gula dan lemak dapat memberikan efek negatif pada kesehatan kognitif. Oleh karena itu, konsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi (70% atau lebih) dalam jumlah moderat (sekitar 30-60 gram per hari) merupakan pendekatan yang paling bijaksana untuk mendapatkan potensi manfaat kognitif dari biji kakao sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Perlindungan Sel
Kemampuan biji kakao untuk melindungi sel-sel tubuh merupakan salah satu aspek penting dari manfaat kesehatannya. Perlindungan ini terutama berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi, terutama flavonoid. Flavonoid, seperti flavanol dan katekin, bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak struktur seluler, termasuk DNA, protein, dan lipid. Radikal bebas dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses metabolisme normal, tetapi juga dapat dipercepat oleh faktor eksternal seperti polusi, radiasi ultraviolet, dan konsumsi makanan olahan. Kerusakan sel akibat radikal bebas dapat memicu peradangan kronis dan meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit Alzheimer. Flavonoid dalam biji kakao bertindak sebagai "pemulung" radikal bebas, menyumbangkan elektron untuk menstabilkan molekul-molekul reaktif ini dan mencegah mereka merusak sel. Proses ini membantu menjaga integritas struktural dan fungsional sel, memastikan mereka dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin olahan biji kakao, terutama cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi, dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah, yang selanjutnya meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan stres oksidatif. Selain itu, flavonoid dapat memicu aktivasi enzim antioksidan endogen dalam tubuh, yang memperkuat mekanisme pertahanan sel terhadap kerusakan oksidatif. Dengan demikian, kemampuan biji kakao untuk memberikan perlindungan seluler menjadikannya komponen berharga dalam diet yang berfokus pada pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesehatan jangka panjang. Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat ini paling optimal jika biji kakao dikonsumsi dalam bentuk yang kurang diproses, seperti cokelat hitam dengan kandungan gula dan lemak tambahan yang minimal.
Peningkatan Suasana Hati
Korelasi antara konsumsi produk olahan biji kakao dan peningkatan suasana hati merupakan fenomena yang menarik perhatian para peneliti. Beberapa mekanisme biologis yang mendasari fenomena ini telah diidentifikasi. Salah satunya melibatkan kandungan senyawa seperti theobromine dan phenylethylamine (PEA) dalam biji kakao. Theobromine adalah stimulan ringan yang dapat memberikan efek peningkatan energi dan kewaspadaan, meskipun efeknya tidak sekuat kafein. PEA, sering disebut sebagai "molekul cinta," adalah senyawa yang secara alami diproduksi oleh otak dan dikaitkan dengan perasaan euforia, kegembiraan, dan daya tarik. Konsumsi biji kakao dapat meningkatkan kadar PEA dalam otak, yang berkontribusi pada peningkatan suasana hati. Selain itu, biji kakao mengandung senyawa yang dapat memicu pelepasan endorfin, neurotransmiter yang memiliki efek analgesik dan menghasilkan perasaan senang dan rileks. Efek ini seringkali dikaitkan dengan sensasi menyenangkan yang dialami saat mengonsumsi cokelat. Lebih lanjut, kandungan magnesium dalam biji kakao dapat berperan dalam mengatur suasana hati. Magnesium adalah mineral penting yang terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi neurotransmiter dan fungsi saraf. Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Meskipun mekanisme ini menjelaskan potensi efek positif olahan biji kakao pada suasana hati, penting untuk dicatat bahwa efek ini dapat bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti dosis, preferensi pribadi, dan kondisi psikologis yang mendasari. Selain itu, efek psikologis yang terkait dengan kenikmatan rasa dan tekstur cokelat juga dapat berkontribusi pada peningkatan suasana hati. Oleh karena itu, konsumsi olahan biji kakao sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan emosional.
Kesehatan Kulit
Kesehatan kulit merupakan aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan biji kakao, bahan dasar cokelat, menawarkan potensi manfaat yang signifikan dalam menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya dapat berkontribusi pada perlindungan dan perbaikan kulit dari berbagai faktor lingkungan dan internal.
- Antioksidan dan Perlindungan dari Kerusakan Akibat Sinar Matahari
Biji kakao kaya akan antioksidan, terutama flavonoid, yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari (UV). Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, keriput, dan peningkatan risiko kanker kulit. Flavonoid bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga mengurangi kerusakan oksidatif dan menjaga elastisitas kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi dapat meningkatkan ketahanan kulit terhadap paparan sinar matahari.
- Peningkatan Hidrasi dan Kelembapan Kulit
Kandungan lemak alami dalam biji kakao, terutama asam lemak esensial, dapat membantu menjaga hidrasi dan kelembapan kulit. Asam lemak ini membantu memperkuat lapisan lipid pada permukaan kulit, yang berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah hilangnya air. Dengan menjaga hidrasi kulit, biji kakao dapat membantu mencegah kulit kering, bersisik, dan rentan terhadap iritasi.
- Peningkatan Aliran Darah ke Kulit
Flavonoid dalam biji kakao dapat meningkatkan aliran darah ke kulit. Peningkatan aliran darah ini membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit, yang penting untuk regenerasi sel, perbaikan jaringan, dan produksi kolagen. Dengan meningkatkan aliran darah, biji kakao dapat membantu meningkatkan warna kulit, mengurangi tampilan lingkaran hitam di bawah mata, dan mempercepat penyembuhan luka.
- Efek Antiinflamasi
Flavonoid dalam biji kakao memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Peradangan dapat berkontribusi pada berbagai masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Dengan mengurangi peradangan, biji kakao dapat membantu meredakan gejala-gejala ini dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
- Perlindungan Kolagen
Kolagen adalah protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Radikal bebas dan enzim tertentu dapat merusak kolagen, menyebabkan kulit kehilangan kekencangannya dan muncul keriput. Antioksidan dalam biji kakao dapat membantu melindungi kolagen dari kerusakan, sehingga membantu menjaga kulit tetap kencang dan awet muda.
- Potensi dalam Mengurangi Selulit
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam biji kakao dapat membantu mengurangi tampilan selulit. Selulit disebabkan oleh penumpukan lemak di bawah kulit dan penurunan elastisitas jaringan ikat. Senyawa dalam biji kakao dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan merangsang produksi kolagen, yang semuanya dapat berkontribusi pada pengurangan tampilan selulit. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.
Manfaat biji kakao untuk kesehatan kulit menjadikannya bahan yang menarik dalam produk perawatan kulit dan diet yang berfokus pada kecantikan dari dalam. Penting untuk memilih produk olahan biji kakao yang berkualitas tinggi dan mengonsumsinya dalam jumlah moderat sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli gizi dapat memberikan panduan yang lebih personal mengenai penggunaan biji kakao untuk kesehatan kulit.
Tips Pemanfaatan Biji Kakao untuk Kesehatan Optimal
Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi kesehatan dari biji kakao melalui konsumsi yang bijak dan pemilihan produk yang tepat. Penerapan tips ini dapat membantu memperoleh manfaat optimal sekaligus meminimalkan risiko efek samping.
Tip 1: Pilih Cokelat Hitam dengan Kadar Kakao Tinggi
Manfaat kesehatan paling signifikan diperoleh dari cokelat hitam dengan kadar kakao 70% atau lebih. Kadar kakao yang lebih tinggi menunjukkan kandungan flavonoid yang lebih banyak, senyawa antioksidan yang bertanggung jawab atas sebagian besar manfaat kesehatan. Periksa label produk dengan cermat untuk memastikan kadar kakao yang memadai.
Tip 2: Batasi Konsumsi Gula Tambahan
Banyak produk cokelat mengandung gula tambahan yang signifikan, yang dapat mengurangi manfaat kesehatan dan berkontribusi pada masalah kesehatan seperti penambahan berat badan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Pilihlah produk dengan kandungan gula minimal atau pertimbangkan pemanis alami seperti stevia atau erythritol dalam jumlah moderat.
Tip 3: Perhatikan Ukuran Porsi
Meskipun biji kakao menawarkan manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan asupan kalori yang berlebihan dan efek samping lainnya. Batasi konsumsi cokelat hitam hingga sekitar 30-60 gram per hari. Ukuran porsi yang moderat memungkinkan Anda menikmati manfaatnya tanpa risiko efek samping yang merugikan.
Tip 4: Integrasikan ke dalam Pola Makan Seimbang
Biji kakao atau produk olahannya bukanlah pengganti pola makan sehat secara keseluruhan. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai macam buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Integrasikan cokelat hitam sebagai bagian dari diet yang seimbang dan bervariasi untuk hasil yang optimal.
Tip 5: Pertimbangkan Bentuk Konsumsi Lain
Selain cokelat hitam, biji kakao dapat dinikmati dalam bentuk lain, seperti bubuk kakao tanpa pemanis yang dapat ditambahkan ke smoothie, oatmeal, atau yogurt. Nibs kakao, yaitu biji kakao yang dipanggang dan dihancurkan, juga merupakan pilihan yang sehat dan serbaguna.
Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi, intoleransi, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi biji kakao secara teratur. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan dan kondisi individu.
Penerapan tips ini dapat membantu memaksimalkan manfaat kesehatan dari biji kakao sambil meminimalkan potensi risiko. Pemilihan produk yang cermat, ukuran porsi yang moderat, dan integrasi ke dalam pola makan seimbang merupakan kunci untuk memperoleh manfaat optimal dari sumber alami antioksidan dan senyawa bioaktif ini.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah studi kasus dan penelitian ilmiah telah meneliti efek konsumsi kakao terhadap kesehatan manusia. Salah satu studi penting yang diterbitkan dalam "Journal of the American College of Cardiology" meneliti dampak konsumsi cokelat hitam terhadap fungsi pembuluh darah. Studi ini menemukan bahwa konsumsi rutin cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi secara signifikan meningkatkan dilatasi pembuluh darah yang dimediasi aliran (FMD), sebuah indikator kunci kesehatan endotel. Peningkatan FMD menunjukkan bahwa kakao dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Metodologi studi ini melibatkan kelompok peserta yang secara acak ditugaskan untuk mengonsumsi cokelat hitam dengan kadar kakao tinggi atau plasebo selama periode waktu tertentu. Fungsi pembuluh darah diukur pada awal studi dan setelah periode intervensi. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi cokelat hitam mengalami peningkatan yang signifikan dalam FMD dibandingkan dengan kelompok plasebo. Temuan ini mendukung gagasan bahwa senyawa bioaktif dalam kakao, terutama flavonoid, memiliki efek protektif pada sistem kardiovaskular.
Meskipun ada bukti yang mendukung manfaat kakao, terdapat beberapa perdebatan dan sudut pandang yang kontras dalam literatur ilmiah. Beberapa studi menunjukkan bahwa efek positif kakao mungkin lebih menonjol pada individu dengan faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya, seperti hipertensi atau dislipidemia. Studi lain menunjukkan bahwa manfaatnya mungkin bergantung pada jenis cokelat yang dikonsumsi, dengan cokelat hitam yang memberikan efek yang lebih besar dibandingkan dengan cokelat susu atau cokelat putih.
Penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang tersedia dan mempertimbangkan keterbatasan dan nuansa dari setiap studi. Meskipun penelitian menunjukkan potensi manfaat kakao untuk kesehatan, konsumsi harus dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang mendasari efek positif kakao dan untuk menentukan dosis dan jenis kakao yang optimal untuk manfaat kesehatan yang maksimal.