Intip 7 Manfaat Buah Naga, Khasiat yang Jarang Diketahui

Selasa, 1 Juli 2025 oleh journal

Pertanyaan mengenai khasiat buah naga sering muncul karena popularitasnya sebagai buah yang menyehatkan. Rasa manisnya yang segar dan tampilannya yang unik menjadikannya pilihan banyak orang. Kandungan nutrisi yang kaya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Masyarakat ingin mengetahui secara spesifik apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dari konsumsi buah eksotis ini secara rutin.

Buah naga, dengan kandungan nutrisinya yang melimpah, menawarkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Konsumsi buah ini secara teratur dapat mendukung kesehatan jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu menjaga kesehatan pencernaan. Namun, perlu diingat bahwa buah naga bukanlah obat mujarab, melainkan bagian dari pola makan sehat dan seimbang.

Intip 7 Manfaat Buah Naga, Khasiat yang Jarang Diketahui

- Dr. Amanda Putri, Spesialis Gizi Klinik

Pendapat ini didukung oleh bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah naga, seperti betalain (antioksidan kuat yang memberikan warna pada buah) dan serat, berperan penting dalam menjaga kesehatan. Betalain membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara serat melancarkan pencernaan dan membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, buah naga kaya akan vitamin C yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi buah naga dalam jumlah sedang, sekitar satu hingga dua buah per hari, sebagai bagian dari diet yang bervariasi.

Buah Naga

Buah naga menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Berikut adalah beberapa khasiat utama yang perlu diketahui:

  • Kaya antioksidan
  • Meningkatkan kekebalan
  • Menyehatkan pencernaan
  • Menjaga jantung
  • Mengontrol gula darah
  • Mencegah kanker
  • Menurunkan berat badan

Manfaat buah naga berasal dari kandungan nutrisinya yang unik. Antioksidan seperti betalain melindungi sel dari kerusakan, sementara serat melancarkan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Kandungan vitamin C berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu melawan infeksi. Konsumsi buah naga secara teratur dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat, mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan dan meminimalkan risiko penyakit kronis.

Kaya Antioksidan

Kandungan antioksidan yang melimpah merupakan salah satu alasan utama buah naga dianggap bermanfaat bagi kesehatan. Antioksidan berperan penting dalam menangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Buah naga mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk betalain (yang memberikan warna merah atau ungu pada buah), vitamin C, dan flavonoid. Betalain secara khusus dikenal karena kemampuannya melindungi sel dari stres oksidatif, sementara vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memperbaiki kerusakan sel. Dengan mengonsumsi buah naga secara teratur, individu dapat meningkatkan asupan antioksidan, membantu tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas, dan berpotensi mengurangi risiko terkena penyakit kronis. Kehadiran antioksidan dalam buah ini berkontribusi signifikan terhadap efek positifnya bagi kesehatan secara keseluruhan.

Meningkatkan Kekebalan

Kemampuan buah naga dalam meningkatkan kekebalan tubuh menjadi salah satu pertimbangan utama mengapa buah ini sering dikonsumsi. Sistem kekebalan tubuh yang kuat esensial dalam melawan infeksi dan penyakit. Kontribusi buah naga terhadap penguatan imunitas ini menjadikannya relevan dalam upaya menjaga kesehatan secara menyeluruh.

  • Kandungan Vitamin C yang Signifikan

    Buah naga mengandung vitamin C, nutrisi penting yang berperan krusial dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan patogen. Asupan vitamin C yang cukup membantu tubuh merespons infeksi dengan lebih efektif dan mempercepat proses penyembuhan.

  • Keberadaan Antioksidan Lain

    Selain vitamin C, buah naga juga mengandung antioksidan lain seperti betalain dan flavonoid. Antioksidan ini melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan melindungi sel-sel kekebalan, antioksidan memastikan bahwa sel-sel tersebut dapat berfungsi optimal dalam melawan infeksi.

  • Peran Prebiotik dalam Kesehatan Usus

    Buah naga mengandung prebiotik, serat makanan yang tidak dapat dicerna yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus. Keseimbangan bakteri baik dalam usus sangat penting untuk kesehatan kekebalan tubuh, karena sebagian besar sistem kekebalan tubuh berada di saluran pencernaan. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, prebiotik dalam buah naga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Pengaruh Terhadap Peradangan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam buah naga dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit. Dengan mengurangi peradangan, buah naga secara tidak langsung mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal.

Kombinasi vitamin C, antioksidan, prebiotik, dan efek anti-inflamasi menjadikan buah naga sebagai tambahan yang berharga untuk diet yang bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh. Meskipun bukan pengganti perawatan medis, konsumsi buah naga secara teratur dapat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan responsif.

Menyehatkan Pencernaan

Efek positif terhadap kesehatan pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari manfaat buah naga. Kondisi sistem pencernaan yang optimal memiliki dampak signifikan terhadap penyerapan nutrisi, regulasi berat badan, dan pencegahan berbagai penyakit. Kontribusi buah naga terhadap kesehatan pencernaan menjadikannya relevan dalam konteks diet seimbang dan gaya hidup sehat.

  • Kandungan Serat yang Tinggi

    Buah naga kaya akan serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, mencegah konstipasi, dan mempromosikan keteraturan buang air besar. Asupan serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan usus dan mencegah masalah pencernaan seperti sembelit, divertikulitis, dan wasir.

  • Peran Prebiotik

    Buah naga mengandung prebiotik, yaitu serat makanan yang tidak dapat dicerna yang menjadi sumber makanan bagi bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini, yang dikenal sebagai probiotik, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora usus. Keseimbangan mikroflora yang sehat mendukung pencernaan yang optimal, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  • Efek Laksatif Alami

    Buah naga memiliki efek laksatif alami yang lembut. Hal ini disebabkan oleh kombinasi kandungan serat dan air yang tinggi. Efek laksatif ini membantu melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi tanpa menyebabkan efek samping yang keras seperti yang sering terjadi pada obat pencahar sintetis.

  • Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Serat membantu mempercepat pergerakan tinja melalui usus, mengurangi waktu kontak antara zat-zat karsinogenik dalam tinja dengan dinding usus. Selain itu, prebiotik dalam buah naga dapat membantu mempromosikan pertumbuhan bakteri baik yang menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang memiliki efek protektif terhadap sel-sel usus.

Dengan kandungan serat yang tinggi, peran prebiotik, efek laksatif alami, dan potensi dalam mengurangi risiko kanker usus besar, buah naga memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan pencernaan. Memasukkan buah naga ke dalam diet sehari-hari dapat membantu menjaga fungsi usus yang optimal, mencegah masalah pencernaan, dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menjaga Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Buah naga, melalui kandungan nutrisinya yang unik, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam menjaga fungsi jantung yang optimal. Beberapa mekanisme yang mendasari potensi manfaat ini melibatkan regulasi kadar kolesterol, pengendalian tekanan darah, dan penyediaan antioksidan yang melindungi jantung dari kerusakan.

Serat larut yang terdapat dalam buah naga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan, mencegahnya diserap ke dalam aliran darah dan membawanya keluar dari tubuh.

Kalium, mineral penting yang juga ditemukan dalam buah naga, berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium, mineral lain yang dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Asupan kalium yang cukup membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal, mengurangi beban kerja jantung, dan menurunkan risiko stroke serta penyakit jantung lainnya.

Selain itu, buah naga kaya akan antioksidan seperti betalain. Antioksidan ini melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah. Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mencegah kerusakan oksidatif dan peradangan, sehingga mendukung kesehatan jantung.

Meskipun buah naga berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, penting untuk diingat bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan medis. Konsumsi buah naga sebaiknya menjadi bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif secara keseluruhan, yang juga mencakup olahraga teratur, pengelolaan stres, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dianjurkan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai diet dan kesehatan jantung.

Mengontrol Gula Darah

Pengendalian kadar gula darah merupakan aspek krusial dalam pengelolaan kesehatan, terutama bagi individu dengan risiko atau yang telah didiagnosis diabetes. Kemampuan buah naga dalam membantu menstabilkan kadar glukosa darah menjadi salah satu pertimbangan penting dalam memilih buah ini sebagai bagian dari diet.

  • Kandungan Serat Tinggi dan Penyerapan Glukosa

    Serat yang berlimpah dalam buah naga, khususnya serat larut, berperan signifikan dalam memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses penyerapan yang lebih lambat ini mencegah lonjakan kadar gula darah yang drastis setelah makan, membantu menjaga kadar glukosa tetap stabil. Sebagai contoh, konsumsi buah naga bersamaan dengan makanan tinggi karbohidrat dapat membantu memoderasi peningkatan kadar gula darah.

  • Indeks Glikemik (IG) yang Moderat

    Buah naga memiliki indeks glikemik (IG) yang tergolong moderat. IG adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah atau moderat cenderung menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih bertahap dan stabil dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi. Hal ini menjadikan buah naga pilihan yang lebih baik dibandingkan buah-buahan dengan IG tinggi bagi individu yang perlu mengontrol kadar gula darah.

  • Efek Antioksidan dan Resistensi Insulin

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang terkandung dalam buah naga, seperti betalain, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin mempermudah sel-sel tubuh menyerap glukosa, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.

  • Potensi Manfaat bagi Penderita Diabetes Tipe 2

    Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa studi awal menunjukkan bahwa konsumsi buah naga dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Manfaat ini meliputi penurunan kadar gula darah puasa, peningkatan kontrol glikemik secara keseluruhan, dan penurunan risiko komplikasi diabetes. Namun, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan buah naga ke dalam diet mereka, untuk memastikan bahwa buah ini sesuai dengan rencana pengelolaan diabetes mereka.

Kombinasi kandungan serat tinggi, indeks glikemik moderat, dan efek antioksidan menjadikan buah naga berpotensi bermanfaat dalam membantu mengontrol kadar gula darah. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang, bersama dengan olahraga teratur dan pengelolaan stres, dapat berkontribusi pada pengendalian glikemik yang lebih baik, terutama bagi individu dengan risiko atau yang telah didiagnosis diabetes.

Mencegah Kanker

Potensi buah naga dalam pencegahan kanker menjadi area penelitian yang menarik, mengingat kompleksitas penyakit ini dan pentingnya strategi pencegahan yang efektif. Meskipun buah naga bukan obat untuk kanker, kandungan nutrisinya dapat berperan dalam mengurangi risiko perkembangan sel kanker melalui berbagai mekanisme.

  • Aktivitas Antioksidan yang Kuat

    Buah naga kaya akan antioksidan seperti betalain, vitamin C, dan flavonoid. Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang mengarah pada pembentukan sel kanker. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan kanker. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam buah naga membantu melindungi sel dari kerusakan dan mengurangi risiko mutasi.

  • Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan pendorong utama perkembangan kanker. Senyawa aktif dalam buah naga menunjukkan sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, buah naga dapat membantu menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan sel kanker.

  • Modulasi Siklus Sel

    Beberapa penelitian in vitro (dalam tabung reaksi) menunjukkan bahwa ekstrak buah naga dapat mempengaruhi siklus sel kanker. Siklus sel adalah serangkaian peristiwa yang mengarah pada pembelahan dan pertumbuhan sel. Senyawa dalam buah naga dapat mengganggu siklus sel kanker, menghambat pertumbuhan dan penyebarannya. Mekanisme ini masih dalam tahap penelitian awal, tetapi menjanjikan potensi buah naga sebagai agen kemopreventif.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting dalam mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker sebelum mereka dapat berkembang menjadi tumor. Buah naga mengandung vitamin C dan nutrisi lain yang mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan meningkatkan kekebalan, buah naga dapat membantu tubuh melawan sel-sel kanker secara lebih efektif.

  • Efek pada Angiogenesis

    Angiogenesis adalah pembentukan pembuluh darah baru, proses yang penting bagi pertumbuhan dan penyebaran tumor kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam buah naga dapat menghambat angiogenesis, membatasi pasokan nutrisi ke tumor dan menghambat pertumbuhannya. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.

Meskipun bukti-bukti awal menunjukkan potensi buah naga dalam pencegahan kanker, penting untuk diingat bahwa buah ini bukanlah pengganti perawatan medis standar. Konsumsi buah naga sebaiknya menjadi bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif secara keseluruhan, yang juga mencakup olahraga teratur, pengelolaan stres, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya peran buah naga dalam pencegahan kanker dan mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek anti-kanker yang potensial.

Menurunkan berat badan

Kaitan antara konsumsi buah naga dan penurunan berat badan terletak pada beberapa faktor kunci yang mendukung pengelolaan berat badan yang sehat. Buah ini memiliki profil nutrisi yang menguntungkan bagi individu yang berupaya mengurangi atau menjaga berat badan ideal. Faktor-faktor ini mencakup kandungan serat yang tinggi, kalori yang rendah, serta kemampuannya dalam membantu mengendalikan nafsu makan.

Serat, khususnya serat larut, berperan penting dalam menciptakan rasa kenyang lebih lama setelah mengonsumsi makanan. Proses ini membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan karena individu cenderung makan lebih sedikit. Selain itu, serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah yang dapat memicu rasa lapar dan keinginan mengonsumsi makanan manis. Buah naga juga memiliki kandungan air yang tinggi, yang berkontribusi pada rasa kenyang dan membantu mencegah dehidrasi, kondisi yang terkadang disalahartikan sebagai rasa lapar.

Buah naga relatif rendah kalori, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori tanpa mengorbankan nutrisi. Buah ini menyediakan vitamin, mineral, dan antioksidan penting yang mendukung kesehatan secara keseluruhan selama proses penurunan berat badan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif, yang dapat meningkat selama diet dan olahraga intensif.

Kandungan prebiotik dalam buah naga juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Prebiotik mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang dapat mempengaruhi metabolisme dan pengelolaan berat badan. Keseimbangan mikroflora usus yang sehat dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, mengurangi peradangan, dan mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.

Oleh karena itu, memasukkan buah naga ke dalam diet seimbang, bersama dengan olahraga teratur dan gaya hidup sehat, dapat menjadi strategi yang efektif dalam mendukung penurunan berat badan yang berkelanjutan. Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang sehat adalah proses bertahap dan membutuhkan komitmen jangka panjang terhadap perubahan gaya hidup.

Tips untuk Memaksimalkan Potensi Kesehatan Buah Naga

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari konsumsi buah naga, beberapa strategi dapat diterapkan dalam pemilihan, penyimpanan, dan pengolahannya.

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Buah naga yang matang memiliki warna kulit yang cerah dan merata, tanpa memar atau bintik-bintik. Teksturnya sedikit lunak saat ditekan, namun tidak lembek. Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki bercak hijau, karena ini menandakan buah belum matang.

Tip 2: Simpan dengan Benar untuk Menjaga Kesegaran
Buah naga dapat disimpan di suhu ruangan selama beberapa hari atau di dalam lemari es hingga dua minggu. Jika disimpan di lemari es, bungkus buah dengan kertas atau plastik untuk mencegahnya mengering.

Tip 3: Variasikan Cara Konsumsi
Selain dimakan langsung, buah naga dapat diolah menjadi berbagai hidangan seperti jus, smoothie, salad buah, atau topping yogurt. Variasi ini membantu mencegah kebosanan dan meningkatkan asupan nutrisi.

Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Untuk meningkatkan manfaat kesehatan, kombinasikan buah naga dengan makanan sehat lainnya seperti sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Contohnya, tambahkan buah naga ke dalam salad sayuran atau oatmeal.

Tip 5: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun buah naga menyehatkan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang. Batasi konsumsi hingga satu atau dua buah per hari, terutama jika baru pertama kali mencoba buah ini.

Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan Jika Memiliki Kondisi Medis Tertentu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau alergi makanan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah naga secara rutin. Hal ini untuk memastikan bahwa buah ini aman dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.

Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan buah naga sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Kajian ilmiah mengenai khasiat buah naga terus berkembang, meskipun sebagian besar penelitian masih berada pada tahap awal, terutama penelitian in vitro dan pada hewan. Beberapa studi kasus pada manusia memberikan indikasi positif mengenai manfaat buah ini dalam kondisi tertentu. Misalnya, sebuah studi kecil yang melibatkan penderita diabetes tipe 2 menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah puasa setelah mengonsumsi ekstrak buah naga secara teratur. Studi lain mengamati efek buah naga pada kadar kolesterol dan menemukan adanya penurunan kadar kolesterol LDL ("jahat") pada peserta dengan kadar kolesterol tinggi.

Metodologi studi-studi ini bervariasi, dengan beberapa menggunakan desain terkontrol secara acak (randomized controlled trials, RCTs), yang dianggap sebagai standar emas dalam penelitian klinis. Namun, ukuran sampel yang kecil dan durasi studi yang relatif singkat menjadi keterbatasan yang perlu diperhatikan. Selain itu, sebagian besar studi menggunakan ekstrak buah naga, bukan buah segar secara utuh, sehingga sulit untuk menggeneralisasi hasil penelitian ke konsumsi buah sehari-hari. Penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini memberikan indikasi awal, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi temuan ini dan memahami mekanisme aksi yang mendasarinya.

Terdapat pula perdebatan mengenai dosis optimal dan bentuk konsumsi buah naga yang paling efektif. Beberapa ahli berpendapat bahwa konsumsi buah segar secara utuh memberikan manfaat yang lebih besar karena kandungan serat dan nutrisi lainnya yang utuh. Sementara itu, yang lain berpendapat bahwa ekstrak buah naga yang terkonsentrasi dapat memberikan dosis senyawa aktif yang lebih tinggi. Perbedaan pandangan ini menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk menentukan rekomendasi konsumsi yang paling tepat.

Masyarakat diimbau untuk menanggapi bukti-bukti ilmiah ini secara kritis dan tidak mengandalkan buah naga sebagai satu-satunya solusi untuk masalah kesehatan. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet atau pengobatan. Informasi yang tersedia saat ini memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai potensi buah naga, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memberikan rekomendasi yang lebih kuat dan berbasis bukti.