Temukan 7 Manfaat Daun Suji, Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui

Minggu, 3 Agustus 2025 oleh journal

Ekstrak dari tanaman Pleomele angustifolia ini sering digunakan untuk memberikan warna hijau alami pada makanan dan minuman. Selain itu, aroma khasnya dapat meningkatkan cita rasa berbagai hidangan tradisional, terutama kue dan jajanan pasar. Pemanfaatan lainnya termasuk sebagai bahan pewarna tekstil alami, meskipun penggunaannya dalam bidang ini tidak sepopuler dalam kuliner.

Penggunaan ekstrak daun suji sebagai pewarna alami dalam makanan menawarkan alternatif yang lebih sehat dibandingkan pewarna sintetis. Namun, konsumsi berlebihan tetap perlu dihindari."

Temukan 7 Manfaat Daun Suji, Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui

Demikian disampaikan oleh Dr. Anindita Putri, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sejahtera, Jakarta.

Manfaat kesehatan dari tanaman Pleomele angustifolia ini berasal dari kandungan senyawa aktifnya. Daun suji mengandung klorofil yang tinggi, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Selain itu, terdapat senyawa lain seperti saponin dan tanin, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Klorofil membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, serta dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Untuk mendapatkan manfaatnya, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang diwarnai dengan ekstrak daun suji dalam jumlah sedang. Penggunaan berlebihan tidak disarankan karena potensi efek samping yang belum sepenuhnya dipahami.

Daun Suji Dimanfaatkan Sebagai

Pemanfaatan daun suji menawarkan sejumlah keuntungan signifikan, terutama dalam konteks pewarnaan alami dan peningkatan kualitas sensorik produk. Berikut adalah beberapa manfaat esensialnya:

  • Pewarna hijau alami
  • Aroma khas makanan
  • Alternatif lebih sehat
  • Antioksidan alami
  • Pewarna tekstil alami
  • Detoksifikasi tubuh
  • Estetika visual produk

Pemanfaatan daun suji sebagai pewarna hijau alami pada makanan, contohnya pada kue tradisional seperti dadar gulung, tidak hanya memberikan warna yang menarik tetapi juga mengurangi penggunaan pewarna sintetis yang berpotensi berbahaya. Selain itu, aroma khas daun suji dapat meningkatkan daya tarik sensorik produk, menjadikannya lebih diminati konsumen. Manfaat antioksidan yang terkandung dalam daun suji juga memberikan nilai tambah dari segi kesehatan, mendukung proses detoksifikasi tubuh dan melindungi sel dari kerusakan.

Pewarna hijau alami

Penggunaan zat pewarna dalam industri makanan dan tekstil seringkali menjadi perhatian utama terkait keamanan dan keberlanjutan. Daun suji menawarkan solusi alternatif yang menjanjikan sebagai sumber pewarna hijau alami, mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis yang berpotensi memiliki efek samping negatif.

  • Komposisi Pigmen Klorofil

    Daun suji kaya akan klorofil, pigmen hijau utama yang bertanggung jawab atas proses fotosintesis pada tumbuhan. Klorofil ini memberikan warna hijau yang stabil dan menarik, serta memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

  • Aplikasi dalam Kuliner Tradisional

    Dalam masakan Indonesia, ekstrak daun suji sering digunakan untuk mewarnai kue tradisional seperti dadar gulung, klepon, dan berbagai jenis minuman. Warna hijau alami yang dihasilkan memberikan tampilan yang menarik dan meningkatkan daya tarik visual produk.

  • Proses Ekstraksi Sederhana

    Ekstraksi warna hijau dari daun suji relatif sederhana, biasanya dilakukan dengan menghancurkan daun dan melarutkannya dalam air. Proses ini menghasilkan ekstrak yang dapat langsung digunakan sebagai pewarna alami.

  • Keunggulan Dibanding Pewarna Sintetis

    Berbeda dengan pewarna sintetis yang seringkali berasal dari bahan kimia berbahaya, pewarna alami dari daun suji dianggap lebih aman karena berasal dari sumber alami dan memiliki potensi manfaat kesehatan tambahan.

  • Penggunaan dalam Industri Tekstil

    Meskipun tidak sepopuler dalam industri makanan, daun suji juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam industri tekstil. Warna hijau yang dihasilkan dapat memberikan nuansa alami pada kain dan produk tekstil lainnya.

  • Stabilitas Warna dan Faktor Lingkungan

    Stabilitas warna yang dihasilkan oleh daun suji dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pH dan paparan cahaya. Penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini agar warna hijau yang dihasilkan tetap stabil dan tahan lama.

Sebagai pewarna hijau alami, daun suji menawarkan alternatif yang aman dan berkelanjutan untuk berbagai aplikasi. Pemanfaatan daun suji tidak hanya memberikan warna yang menarik, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif pewarna sintetis terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Aroma Khas Makanan

Keharuman yang unik dan memikat pada berbagai hidangan tradisional seringkali menjadi ciri khas yang tak terpisahkan dari penggunaan tanaman tertentu. Daun suji, dengan profil aromatiknya yang khas, memainkan peran penting dalam memperkaya pengalaman sensorik makanan, menjadikannya lebih istimewa dan menggugah selera.

  • Pembentukan Senyawa Aromatik

    Proses metabolik dalam daun suji menghasilkan berbagai senyawa volatil yang bertanggung jawab atas aroma khasnya. Senyawa-senyawa ini, ketika dipanaskan atau diekstraksi, memberikan kontribusi signifikan terhadap profil aroma makanan.

  • Penguat Cita Rasa Alami

    Aroma daun suji tidak hanya menambah keharuman, tetapi juga dapat berfungsi sebagai penguat cita rasa alami. Aroma ini berinteraksi dengan indera penciuman, memengaruhi persepsi rasa dan meningkatkan kenikmatan makanan.

  • Aplikasi dalam Kue dan Jajanan Pasar

    Dalam pembuatan kue tradisional seperti dadar gulung, klepon, dan berbagai jajanan pasar lainnya, aroma daun suji menjadi elemen penting yang membedakan dan meningkatkan kualitas produk. Aroma ini memberikan sentuhan otentik dan tradisional pada hidangan.

  • Efek Psikologis dan Emosional

    Aroma makanan memiliki efek psikologis dan emosional yang kuat. Aroma khas daun suji dapat membangkitkan kenangan masa kecil, menciptakan rasa nyaman, dan meningkatkan suasana hati, sehingga berkontribusi pada pengalaman makan yang lebih positif.

  • Alternatif Pewangi Sintetis

    Penggunaan daun suji sebagai sumber aroma alami menawarkan alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan pewangi sintetis. Hal ini sejalan dengan tren konsumen yang semakin peduli terhadap bahan-bahan alami dan berkelanjutan.

Dengan demikian, pemanfaatan daun suji dalam kuliner tidak hanya terbatas pada pewarnaan alami, tetapi juga pada kontribusinya terhadap aroma khas makanan. Keharuman unik yang dihasilkan oleh daun suji memperkaya pengalaman sensorik, meningkatkan cita rasa, dan memberikan nilai tambah pada berbagai hidangan tradisional, menjadikannya lebih istimewa dan digemari.

Alternatif Lebih Sehat

Dalam konteks pewarnaan makanan dan minuman, daun suji menawarkan pilihan yang lebih menyehatkan dibandingkan dengan pewarna sintetis. Pergeseran ke bahan alami ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan aditif buatan.

  • Minimnya Paparan Bahan Kimia Sintetis

    Pewarna sintetis seringkali berasal dari senyawa kimia yang diproses secara intensif. Penggunaan ekstrak daun suji menghindari paparan terhadap bahan-bahan ini, mengurangi potensi efek samping seperti reaksi alergi atau dampak jangka panjang pada kesehatan.

  • Kandungan Antioksidan Alami

    Daun suji mengandung klorofil, pigmen hijau yang memiliki sifat antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, memberikan manfaat kesehatan tambahan yang tidak ditemukan pada pewarna sintetis.

  • Pengurangan Risiko Alergi dan Sensitivitas

    Beberapa pewarna sintetis dikenal sebagai pemicu alergi atau sensitivitas pada individu tertentu. Penggunaan daun suji sebagai alternatif alami dapat mengurangi risiko reaksi negatif pada orang-orang yang rentan terhadap alergi atau sensitivitas terhadap bahan kimia buatan.

  • Dukungan untuk Diet Alami dan Organik

    Penggunaan pewarna alami seperti ekstrak daun suji sejalan dengan prinsip-prinsip diet alami dan organik. Konsumen yang berupaya menghindari bahan-bahan buatan dalam makanan mereka dapat memperoleh manfaat dari produk-produk yang menggunakan daun suji sebagai pewarna.

  • Potensi Manfaat Kesehatan Tambahan

    Selain sebagai pewarna, daun suji juga memiliki potensi manfaat kesehatan lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam daun suji dapat memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat ini.

Secara keseluruhan, pemanfaatan daun suji sebagai pewarna alami dalam makanan dan minuman menawarkan alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan pewarna sintetis. Pilihan ini tidak hanya mengurangi paparan terhadap bahan kimia buatan, tetapi juga memberikan potensi manfaat kesehatan tambahan dan mendukung gaya hidup yang lebih alami.

Antioksidan Alami

Pemanfaatan Pleomele angustifolia dalam berbagai aplikasi, terutama sebagai pewarna makanan, semakin menarik perhatian karena kandungan antioksidan alaminya. Keberadaan senyawa-senyawa ini memberikan nilai tambah signifikan, melampaui sekadar fungsi pewarna dan memberikan potensi manfaat kesehatan.

  • Peran Klorofil sebagai Antioksidan

    Klorofil, pigmen hijau dominan dalam daun suji, dikenal memiliki aktivitas antioksidan. Molekul ini mampu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel dan penyakit kronis. Dengan demikian, konsumsi makanan yang diwarnai dengan ekstrak daun suji dapat memberikan kontribusi terhadap asupan antioksidan harian.

  • Senyawa Fenolik dan Aktivitas Antioksidan

    Selain klorofil, daun suji juga mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan mekanisme yang berbeda untuk melindungi sel dari stres oksidatif. Kombinasi klorofil dan senyawa fenolik menjadikan daun suji sebagai sumber antioksidan yang potensial.

  • Stabilitas Antioksidan Selama Pengolahan

    Stabilitas antioksidan dalam daun suji selama proses pengolahan makanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Beberapa metode pengolahan, seperti pemanasan berlebihan, dapat mengurangi aktivitas antioksidan. Oleh karena itu, metode ekstraksi dan pengolahan yang tepat diperlukan untuk mempertahankan manfaat antioksidan dari daun suji.

  • Perbandingan dengan Sumber Antioksidan Lain

    Meskipun daun suji mengandung antioksidan, penting untuk membandingkannya dengan sumber antioksidan lain yang lebih umum, seperti buah-buahan dan sayuran. Analisis komparatif dapat membantu menentukan seberapa signifikan kontribusi daun suji terhadap asupan antioksidan secara keseluruhan, serta potensi manfaat kesehatannya dalam jangka panjang.

  • Potensi Aplikasi dalam Industri Farmasi dan Kosmetik

    Selain dalam industri makanan, kandungan antioksidan dalam daun suji juga membuka peluang untuk pemanfaatannya dalam industri farmasi dan kosmetik. Ekstrak daun suji dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit untuk melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas, atau sebagai suplemen antioksidan untuk mendukung kesehatan secara umum.

Kehadiran antioksidan alami dalam daun suji memperluas cakupan pemanfaatannya, dari sekadar pewarna makanan menjadi sumber potensial senyawa bioaktif. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat kesehatannya, pemanfaatan daun suji sebagai pewarna alami yang kaya antioksidan menawarkan alternatif yang menarik dan lebih sehat bagi konsumen.

Pewarna tekstil alami

Penggunaan pigmen dari tumbuhan sebagai agen pewarna pada material tekstil telah lama menjadi bagian dari praktik tradisional di berbagai budaya. Daun suji, dengan kandungan klorofilnya, berpotensi menjadi sumber pewarna alami yang berkelanjutan untuk industri ini.

  • Ekstraksi Pigmen Hijau

    Proses mendapatkan zat pewarna dari daun suji melibatkan ekstraksi klorofil, pigmen utama yang memberikan warna hijau. Metode ekstraksi yang tepat dapat mempengaruhi intensitas dan stabilitas warna yang dihasilkan pada kain.

  • Aplikasi pada Berbagai Jenis Kain

    Potensi daun suji sebagai pewarna alami dapat dieksplorasi pada berbagai jenis kain, mulai dari katun, sutra, hingga wol. Interaksi antara pigmen klorofil dan serat kain akan menentukan hasil akhir pewarnaan.

  • Fiksasi Warna dan Mordanting

    Untuk meningkatkan daya tahan warna pada kain, proses fiksasi (mordanting) seringkali diperlukan. Penggunaan mordan alami, seperti tawas atau kapur, dapat membantu mengikat pigmen klorofil pada serat kain.

  • Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan

    Penggunaan daun suji sebagai pewarna tekstil alami menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan pewarna sintetis yang seringkali berasal dari bahan kimia berbahaya. Hal ini mendukung praktik produksi tekstil yang berkelanjutan.

  • Variasi Warna dan Modifikasi

    Meskipun daun suji menghasilkan warna hijau, variasi warna dapat dicapai melalui modifikasi proses pewarnaan, seperti penambahan bahan alami lain atau perubahan pH larutan pewarna. Ini memungkinkan eksplorasi spektrum warna yang lebih luas.

  • Potensi Skala Industri

    Untuk memenuhi kebutuhan industri tekstil yang lebih besar, diperlukan pengembangan metode budidaya daun suji yang efisien dan proses ekstraksi pigmen yang terstandarisasi. Ini akan memastikan ketersediaan bahan baku pewarna alami dalam jumlah yang cukup.

Pemanfaatan daun suji sebagai pewarna tekstil alami menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung industri tekstil yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pengembangan lebih lanjut dalam teknik ekstraksi, fiksasi, dan aplikasi pada berbagai jenis kain akan membuka peluang baru dalam menciptakan produk tekstil yang unik dan bernilai tambah.

Detoksifikasi Tubuh

Dalam upaya menjaga kesehatan, proses detoksifikasi tubuh menjadi semakin relevan. Beberapa senyawa alami, termasuk yang terdapat dalam tanaman, dapat mendukung fungsi detoksifikasi ini. Pemanfaatan tanaman tertentu dalam kuliner dan pengobatan tradisional seringkali dikaitkan dengan kemampuan untuk membantu membersihkan tubuh dari zat-zat yang tidak diinginkan.

  • Peran Klorofil dalam Eliminasi Toksin

    Klorofil, pigmen hijau yang melimpah dalam tanaman, memiliki kemampuan untuk mengikat beberapa jenis toksin dalam saluran pencernaan. Proses pengikatan ini dapat membantu mencegah penyerapan toksin ke dalam aliran darah dan memfasilitasi eliminasi melalui sistem ekskresi.

  • Dukungan Terhadap Fungsi Hati

    Hati merupakan organ utama yang bertanggung jawab atas detoksifikasi dalam tubuh. Beberapa senyawa alami dapat mendukung fungsi hati dalam memproses dan mengeluarkan zat-zat berbahaya. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, konsumsi tanaman tertentu secara tradisional dikaitkan dengan peningkatan fungsi hati.

  • Efek Diuretik dan Eliminasi Melalui Ginjal

    Beberapa tanaman memiliki efek diuretik ringan, yang dapat meningkatkan produksi urin dan membantu ginjal dalam mengeluarkan zat-zat sisa dari tubuh. Peningkatan eliminasi melalui urin dapat berkontribusi pada proses detoksifikasi secara keseluruhan.

  • Kandungan Serat dan Kesehatan Pencernaan

    Serat, yang ditemukan dalam banyak tanaman, berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Asupan serat yang cukup dapat membantu mempercepat transit makanan melalui saluran pencernaan, mengurangi waktu kontak antara toksin dan dinding usus, serta mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus.

  • Potensi Interaksi dengan Sistem Enzim Detoksifikasi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa alami dalam tanaman dapat berinteraksi dengan sistem enzim detoksifikasi dalam tubuh. Interaksi ini dapat memodulasi aktivitas enzim-enzim tersebut, yang pada gilirannya dapat memengaruhi efisiensi proses detoksifikasi.

Penting untuk dicatat bahwa detoksifikasi tubuh merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai organ dan sistem. Meskipun beberapa tanaman dapat mendukung fungsi detoksifikasi, pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat, hidrasi yang cukup, dan gaya hidup aktif tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan dan mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.

Estetika visual produk

Penampilan suatu produk memiliki peran krusial dalam menarik perhatian konsumen dan memengaruhi keputusan pembelian. Warna, tekstur, dan presentasi secara keseluruhan berkontribusi pada daya tarik visual, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai jual dan citra merek. Dalam konteks makanan dan minuman, estetika visual seringkali menjadi faktor penentu utama, terutama di era media sosial di mana foto dan video produk memainkan peran penting dalam pemasaran.

  • Warna Alami dan Daya Tarik

    Penggunaan pewarna alami, seperti yang diekstrak dari Pleomele angustifolia, dapat meningkatkan estetika visual produk dengan memberikan warna yang lebih lembut dan alami dibandingkan pewarna sintetis. Warna hijau yang dihasilkan memberikan kesan segar dan sehat, yang dapat menarik konsumen yang mencari produk dengan bahan-bahan alami.

  • Konsistensi Warna dan Standar Produk

    Untuk memastikan kualitas dan daya tarik visual yang konsisten, penting untuk menjaga standar warna yang dihasilkan. Proses ekstraksi dan penggunaan ekstrak daun suji perlu dikendalikan dengan baik agar setiap produk memiliki tampilan yang seragam dan menarik.

  • Pengaruh Terhadap Persepsi Rasa

    Warna memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi rasa. Warna hijau yang dihasilkan dapat diasosiasikan dengan rasa segar, alami, atau herbal. Estetika visual yang tepat dapat meningkatkan ekspektasi konsumen terhadap rasa dan kualitas produk secara keseluruhan.

  • Inovasi dalam Presentasi Produk

    Selain sebagai pewarna, ekstrak daun suji juga dapat digunakan dalam inovasi presentasi produk. Misalnya, dapat digunakan untuk menciptakan lapisan warna yang unik atau dekorasi yang menarik pada makanan dan minuman, meningkatkan daya tarik visual dan diferensiasi produk di pasar.

Dengan demikian, pemanfaatan Pleomele angustifolia tidak hanya memberikan manfaat dalam hal pewarnaan alami dan potensi kesehatan, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap estetika visual produk. Penampilan yang menarik dan alami dapat meningkatkan daya tarik konsumen, memperkuat citra merek, dan membedakan produk dari pesaing di pasar yang semakin kompetitif.

Tips Pemanfaatan Pleomele angustifolia

Penggunaan tanaman ini memerlukan pemahaman yang baik agar manfaatnya optimal dan risiko efek samping minimal. Berikut adalah beberapa panduan penting untuk memaksimalkan potensinya:

Tip 1: Pemilihan Daun yang Tepat
Gunakan daun yang segar dan berwarna hijau cerah. Hindari daun yang layu atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Daun yang berkualitas baik akan menghasilkan warna dan aroma yang lebih optimal.

Tip 2: Proses Ekstraksi yang Benar
Untuk mendapatkan warna hijau yang pekat, hancurkan daun dengan sedikit air, lalu saring ampasnya. Penggunaan blender dapat mempercepat proses, namun hindari penggunaan air terlalu banyak agar warna tidak terlalu encer.

Tip 3: Perhatikan Jumlah Penggunaan
Meskipun alami, penggunaan berlebihan tetap perlu dihindari. Gunakan secukupnya untuk memberikan warna dan aroma yang diinginkan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 4: Penyimpanan yang Tepat
Ekstrak sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap udara dan disimpan di lemari es. Hal ini membantu menjaga kualitas warna dan aroma serta mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Tip 5: Kombinasikan dengan Bahan Alami Lain
Untuk memperkaya rasa dan aroma, kombinasikan ekstrak dengan bahan alami lain seperti pandan atau vanili. Kombinasi ini dapat menghasilkan cita rasa yang lebih kompleks dan menarik.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi Pleomele angustifolia dapat dimaksimalkan, baik untuk keperluan kuliner maupun aplikasi lainnya. Penggunaan yang bijak dan tepat akan memberikan hasil yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan ekstrak Pleomele angustifolia sebagai pewarna alami dalam industri makanan telah menjadi fokus beberapa studi kasus. Salah satunya meneliti penerapan ekstrak ini pada produksi kue tradisional di Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa warna hijau yang dihasilkan stabil selama proses pemasakan dan penyimpanan, serta disukai oleh konsumen karena memberikan kesan alami dan tidak mencolok seperti pewarna sintetis. Analisis sensorik juga mengindikasikan bahwa aroma khas tanaman tersebut dapat meningkatkan daya tarik produk.

Studi lain meneliti efektivitas ekstrak Pleomele angustifolia sebagai pewarna tekstil alami. Penelitian ini membandingkan hasil pewarnaan pada kain katun menggunakan ekstrak tersebut dengan pewarna sintetis komersial. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun intensitas warna yang dihasilkan tidak sekuat pewarna sintetis, kain yang diwarnai dengan ekstrak Pleomele angustifolia memiliki ketahanan luntur yang baik setelah beberapa kali pencucian. Selain itu, proses pewarnaan dengan ekstrak alami ini menghasilkan limbah yang lebih ramah lingkungan.

Terdapat pula studi yang meneliti potensi antioksidan dari ekstrak daun suji. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan, yang disebabkan oleh kandungan klorofil dan senyawa fenolik. Studi ini menyarankan bahwa konsumsi makanan yang diwarnai dengan ekstrak daun suji dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini.

Meskipun demikian, beberapa studi juga menyoroti tantangan dalam pemanfaatan Pleomele angustifolia, seperti variabilitas kualitas ekstrak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan metode ekstraksi. Selain itu, penelitian tentang potensi toksisitas dan efek samping jangka panjang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih komprehensif dan standar kualitas yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan tanaman ini dalam berbagai aplikasi.