Intip 7 Manfaat Buah Kelor Kering, Khasiat yang Bikin Penasaran!
Jumat, 4 Juli 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi yang terdapat pada polong pohon dengan nama latin Moringa oleifera yang telah dikeringkan menawarkan berbagai potensi positif bagi kesehatan. Proses pengeringan memekatkan senyawa-senyawa aktif, sehingga memungkinkan konsumsi dalam bentuk suplemen atau bahan tambahan makanan. Potensi kegunaan tersebut mencakup dukungan terhadap sistem imun, antioksidan, serta sumber vitamin dan mineral esensial.
"Polong Moringa oleifera yang dikeringkan memiliki potensi sebagai suplemen alami yang menjanjikan. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus bijaksana dan berdasarkan kebutuhan individu, serta dikonsultasikan dengan profesional medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya."
- Dr. Amelia Rahman, Spesialis Gizi Klinik
Potensi kesehatan dari buah kelor kering ini menarik perhatian karena kandungan senyawa aktifnya.
Senyawa seperti flavonoid dan asam askorbat, yang terkonsentrasi melalui proses pengeringan, berperan sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral, termasuk vitamin C dan potasium, dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan elektrolit. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dosis optimal dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Penggunaan yang disarankan umumnya berkisar antara 1-3 gram per hari, namun konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memulai konsumsi rutin.
Manfaat Buah Kelor Kering
Buah kelor kering, hasil olahan dari polong Moringa oleifera, menyimpan beragam potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisi yang terkonsentrasi selama proses pengeringan menjadikannya sumber nutrisi esensial yang berharga.
- Sumber Antioksidan
- Mendukung Imunitas
- Kaya Vitamin
- Mineral Esensial
- Potensi Anti-inflamasi
- Menjaga Gula Darah
- Meningkatkan Energi
Keberadaan antioksidan dalam buah kelor kering berperan penting dalam menangkal radikal bebas, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Dukungan terhadap sistem imun berasal dari kandungan vitamin C dan nutrisi lainnya, sementara potensi anti-inflamasi dapat meredakan peradangan dalam tubuh. Beberapa studi juga menunjukkan potensi dalam membantu menjaga kadar gula darah stabil, menjadikannya relevan bagi penderita diabetes. Penting untuk dicatat bahwa efek yang dirasakan dapat bervariasi antar individu, dan konsultasi dengan ahli kesehatan tetap disarankan sebelum menjadikannya bagian dari rutinitas.
Sumber Antioksidan
Sebagai sumber antioksidan, polong Moringa oleifera yang dikeringkan menawarkan perlindungan terhadap stres oksidatif dalam tubuh. Kandungan senyawa aktif di dalamnya menjadi garda terdepan melawan radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Potensi ini menjadikan konsumsi buah kelor kering sebagai langkah preventif yang menjanjikan.
- Flavonoid
Flavonoid merupakan kelompok antioksidan yang banyak ditemukan dalam tumbuhan, termasuk polong kelor. Senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Contoh flavonoid yang ada adalah quercetin dan kaempferol. Keberadaan flavonoid berkontribusi pada potensi perlindungan terhadap penyakit jantung dan kanker.
- Asam Askorbat (Vitamin C)
Vitamin C adalah antioksidan penting yang larut dalam air dan berperan dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh serta melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Polong kelor yang dikeringkan mengandung vitamin C dalam jumlah signifikan, membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh dan meningkatkan daya tahan terhadap infeksi.
- Asam Klorogenat
Asam klorogenat adalah antioksidan yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Senyawa ini juga memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga berpotensi meredakan peradangan dalam tubuh. Kehadiran asam klorogenat menjadikan polong kelor kering sebagai pilihan yang menarik bagi individu yang berisiko terkena diabetes atau penyakit inflamasi.
- Karotenoid
Karotenoid, seperti beta-karoten dan lutein, adalah pigmen alami yang memiliki sifat antioksidan dan berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Beta-karoten dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk penglihatan, pertumbuhan, dan fungsi kekebalan tubuh. Lutein membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar matahari dan radikal bebas.
Dengan kandungan beragam antioksidan, buah kelor kering menawarkan potensi perlindungan yang komprehensif terhadap berbagai penyakit kronis. Konsumsi teratur dapat membantu menjaga kesehatan sel, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperlambat proses penuaan. Namun, penting untuk diingat bahwa efek yang dirasakan dapat bervariasi antar individu, dan konsultasi dengan ahli kesehatan tetap disarankan sebelum menjadikannya bagian dari rutinitas.
Mendukung Imunitas
Polong Moringa oleifera yang dikeringkan berkontribusi positif terhadap sistem kekebalan tubuh melalui kombinasi nutrisi esensial yang terkandung di dalamnya. Kadar vitamin C yang signifikan berperan krusial dalam produksi sel darah putih, komponen penting dalam melawan infeksi. Selain itu, senyawa antioksidan yang melimpah membantu mengurangi stres oksidatif, yang dapat melemahkan respons imun. Mineral seperti zinc, yang juga terdapat dalam produk kering ini, berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun. Asupan nutrisi yang memadai dari sumber alami seperti ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan patogen dan memelihara kesehatan secara keseluruhan. Efektivitas dukungan imun ini akan lebih optimal jika diimbangi dengan pola hidup sehat, termasuk istirahat yang cukup dan manajemen stres yang baik.
Kaya Vitamin
Kandungan vitamin yang melimpah pada polong Moringa oleifera yang dikeringkan memegang peranan sentral dalam memberikan berbagai khasiat kesehatan. Keberadaan berbagai jenis vitamin dalam konsentrasi tinggi berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat yang ditawarkan.
- Vitamin A
Vitamin A, dalam bentuk beta-karoten, esensial untuk menjaga kesehatan mata, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan memelihara kesehatan kulit. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi. Konsumsi polong kering ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin A harian, terutama bagi individu yang memiliki risiko kekurangan nutrisi ini.
- Vitamin C
Vitamin C, antioksidan kuat yang larut dalam air, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu penyerapan zat besi, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Tingginya kadar vitamin C dalam polong kering menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh, terutama saat tubuh rentan terhadap penyakit.
- Vitamin E
Vitamin E, antioksidan larut lemak, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, mendukung kesehatan jantung, dan membantu menjaga fungsi saraf. Kombinasi vitamin E dengan antioksidan lainnya dalam polong kering memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap berbagai penyakit kronis.
- Vitamin K
Vitamin K esensial untuk pembekuan darah yang normal dan menjaga kesehatan tulang. Defisiensi vitamin K dapat meningkatkan risiko perdarahan dan osteoporosis. Konsumsi polong kering dapat membantu memastikan asupan vitamin K yang cukup, terutama bagi individu yang memiliki risiko gangguan pembekuan darah atau osteoporosis.
- Vitamin B Kompleks (B1, B2, B3, B6)
Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme energi, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah. Setiap vitamin B memiliki fungsi spesifiknya sendiri, dan keberadaan vitamin B kompleks dalam polong kering memastikan tubuh mendapatkan dukungan yang optimal untuk berbagai proses metabolisme.
Dengan kandungan vitamin yang beragam dan melimpah, polong Moringa oleifera yang dikeringkan menawarkan dukungan nutrisi yang signifikan untuk berbagai fungsi tubuh. Asupan vitamin yang cukup berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencegah berbagai penyakit kronis. Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan vitamin setiap individu dapat berbeda-beda, dan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap disarankan untuk menentukan dosis yang tepat.
Mineral Esensial
Keberadaan mineral esensial dalam polong Moringa oleifera yang telah dikeringkan merupakan faktor krusial yang mendasari berbagai potensi manfaat kesehatan. Mineral-mineral ini berperan vital dalam berbagai proses fisiologis tubuh, dan konsentrasinya yang meningkat melalui proses pengeringan menjadikan sumber ini berpotensi signifikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Kalsium
Kalsium, mineral utama penyusun tulang dan gigi, juga berperan dalam fungsi otot, saraf, dan pembekuan darah. Konsumsi polong kering ini dapat mendukung pemeliharaan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis, terutama pada kelompok usia rentan. Ketersediaan kalsium yang cukup penting untuk menjaga fungsi vital tubuh tetap optimal.
- Potasium
Potasium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, mengatur tekanan darah, dan mendukung fungsi otot dan saraf. Kekurangan potasium dapat menyebabkan kelelahan, kram otot, dan gangguan irama jantung. Kandungan potasium dalam produk kering ini berpotensi membantu menjaga tekanan darah yang sehat dan mencegah gangguan fungsi otot.
- Magnesium
Magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi enzim dalam tubuh, termasuk produksi energi, sintesis protein, dan regulasi gula darah. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kelelahan, kram otot, dan gangguan tidur. Konsumsi polong kelor yang telah diproses ini dapat membantu memenuhi kebutuhan magnesium harian, terutama bagi individu yang aktif secara fisik atau memiliki kondisi medis tertentu.
- Zat Besi
Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, dengan gejala seperti kelelahan, pucat, dan sesak napas. Kandungan zat besi dalam produk kering ini berpotensi membantu mencegah anemia, terutama pada wanita usia subur dan individu yang memiliki risiko kekurangan zat besi.
- Zinc
Zinc berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh, penyembuhan luka, dan pertumbuhan sel. Kekurangan zinc dapat menyebabkan penurunan fungsi kekebalan tubuh, gangguan penyembuhan luka, dan masalah kulit. Konsumsi polong yang telah dikeringkan ini dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka, terutama pada individu yang memiliki sistem imun yang lemah atau mengalami luka.
Dengan menyediakan berbagai mineral esensial, produk olahan Moringa oleifera ini dapat berkontribusi pada kesehatan tulang, fungsi otot dan saraf, keseimbangan elektrolit, dan sistem kekebalan tubuh. Integrasi sumber nutrisi ini ke dalam pola makan yang seimbang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan secara menyeluruh. Konsultasi dengan ahli gizi tetap disarankan untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan keamanan konsumsi.
Potensi Anti-inflamasi
Kemampuan meredakan peradangan menjadi salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan konsumsi polong Moringa oleifera yang dikeringkan. Peradangan kronis, yang mendasari berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis, dapat dikurangi melalui mekanisme yang dipicu oleh senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini. Studi ilmiah mengidentifikasi beberapa komponen, termasuk isothiocyanates dan flavonoid, yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi signifikan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, molekul yang memicu dan mempertahankan respons peradangan dalam tubuh. Dengan menekan respons peradangan berlebihan, produk olahan kelor ini berpotensi memberikan efek protektif terhadap perkembangan penyakit kronis dan membantu meredakan gejala kondisi inflamasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini mungkin bervariasi antar individu, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis optimal serta potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Integrasi produk ini ke dalam pola makan harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional medis, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Menjaga Gula Darah
Potensi Moringa oleifera dalam menjaga kadar gula darah stabil menjadi fokus penelitian yang menjanjikan. Beberapa studi mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa aktif dalam tanaman ini, termasuk isothiocyanates dan asam klorogenat, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah secara lebih efisien. Peningkatan sensitivitas insulin ini dapat membantu mencegah resistensi insulin, kondisi yang mendasari diabetes tipe 2. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut juga berpotensi menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase, enzim yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa di usus. Penghambatan enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia dan menentukan dosis optimal. Individu yang menderita diabetes atau memiliki risiko tinggi terkena diabetes harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk olahan kelor sebagai bagian dari rencana pengelolaan gula darah mereka. Penggunaan produk ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis standar yang diresepkan oleh dokter.
Meningkatkan Energi
Kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan memanfaatkan energi secara efisien merupakan fondasi penting bagi kesehatan dan produktivitas. Konsumsi sumber nutrisi tertentu dapat berperan dalam mengoptimalkan proses metabolisme energi, sehingga meningkatkan vitalitas dan mengurangi rasa lelah. Polong Moringa oleifera yang telah dikeringkan menyimpan potensi untuk berkontribusi pada peningkatan energi melalui beberapa mekanisme utama.
- Ketersediaan Vitamin B Kompleks
Vitamin B kompleks, termasuk B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), dan B6 (piridoksin), berperan krusial dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan gangguan fungsi saraf. Konsumsi produk olahan kelor ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin B harian, sehingga mendukung produksi energi yang optimal di tingkat seluler. Contohnya, tiamin membantu mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sumber energi utama bagi tubuh.
- Optimasi Transportasi Oksigen oleh Zat Besi
Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan kronis dan sesak napas. Kandungan zat besi dalam polong kering ini berpotensi meningkatkan transportasi oksigen ke sel-sel tubuh, sehingga meningkatkan produksi energi dan mengurangi rasa lelah. Sebagai contoh, peningkatan kadar zat besi pada individu dengan anemia dapat secara signifikan meningkatkan tingkat energi mereka.
- Regulasi Gula Darah untuk Energi Stabil
Senyawa-senyawa aktif dalam kelor, seperti asam klorogenat, dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah lonjakan serta penurunan drastis yang dapat menyebabkan fluktuasi energi. Dengan menjaga kadar gula darah stabil, tubuh dapat memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi secara lebih efisien dan berkelanjutan. Kondisi ini dapat menghindari rasa lesu dan lapar yang sering dialami setelah mengonsumsi makanan tinggi gula.
- Dukungan Fungsi Mitokondria oleh Antioksidan
Mitokondria, organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi, rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid yang terkandung dalam polong kelor, membantu melindungi mitokondria dari kerusakan oksidatif, sehingga memastikan fungsi mereka tetap optimal. Mitokondria yang berfungsi dengan baik dapat menghasilkan energi yang lebih efisien dan mengurangi rasa lelah.
Dengan kombinasi nutrisi esensial dan senyawa aktif, konsumsi Moringa oleifera yang telah dikeringkan berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan energi dan vitalitas. Integrasi sumber nutrisi ini ke dalam pola makan yang seimbang, disertai dengan gaya hidup sehat, dapat membantu mengoptimalkan metabolisme energi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Konsultasi dengan ahli gizi tetap disarankan untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan keamanan konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.
Tips Pemanfaatan Optimal Potensi Polong Kelor Kering
Berikut adalah beberapa panduan praktis untuk memaksimalkan potensi kesehatan yang terkandung dalam sumber nutrisi ini, demi mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengintegrasikan produk olahan Moringa oleifera ke dalam rutinitas harian, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang mendasari, sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau memiliki alergi terhadap tanaman tertentu. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan mengenai dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan kondisi kesehatan atau pengobatan yang sedang dijalani.
Tip 2: Pilih Produk Berkualitas Tinggi
Pastikan produk Moringa oleifera yang dipilih berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikasi yang jelas. Perhatikan proses pengolahan, kemasan, dan tanggal kedaluwarsa. Produk yang berkualitas tinggi akan mempertahankan kandungan nutrisi yang optimal dan meminimalkan risiko kontaminasi. Sebaiknya pilih produk yang diproses secara organik untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia berbahaya.
Tip 3: Perhatikan Dosis yang Tepat
Dosis yang direkomendasikan umumnya bervariasi tergantung pada bentuk produk (bubuk, kapsul, atau teh), kondisi kesehatan individu, dan tujuan penggunaan. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi tubuh. Perhatikan respons tubuh dan hentikan penggunaan jika timbul efek samping yang tidak diinginkan. Jangan melebihi dosis yang direkomendasikan tanpa pengawasan profesional kesehatan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang
Produk Moringa oleifera bukan pengganti pola makan yang sehat dan seimbang. Integrasikan sumber nutrisi ini ke dalam diet yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Pola makan yang seimbang akan memberikan fondasi nutrisi yang kuat dan memaksimalkan manfaat kesehatan yang diperoleh dari konsumsi Moringa oleifera.
Tip 5: Konsumsi Secara Teratur dan Konsisten
Untuk merasakan manfaat kesehatan yang optimal, konsumsi produk Moringa oleifera secara teratur dan konsisten dalam jangka waktu tertentu. Hasil yang signifikan mungkin tidak terlihat secara instan, sehingga diperlukan kesabaran dan disiplin. Catat perubahan yang dialami tubuh dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika ada pertanyaan atau kekhawatiran.
Tip 6: Simpan dengan Benar
Simpan produk Moringa oleifera di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Pastikan kemasan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas produk. Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan buang produk jika sudah melewati tanggal tersebut. Penyimpanan yang tepat akan memastikan produk tetap segar dan efektif dalam memberikan manfaat kesehatan.
Penerapan panduan ini secara cermat berpotensi meningkatkan efektivitas pemanfaatan potensi kesehatan yang terkandung dalam sumber nutrisi alami ini, demi mencapai kesejahteraan yang optimal.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi ilmiah terhadap polong Moringa oleifera yang dikeringkan telah menghasilkan sejumlah studi kasus yang menyoroti potensi kegunaannya. Beberapa penelitian awal menunjukkan dampak positif terhadap pengendalian kadar glukosa darah pada subjek dengan diabetes tipe 2. Studi-studi ini umumnya melibatkan pemberian ekstrak polong kering dalam dosis terukur, diikuti dengan pemantauan berkala terhadap kadar glukosa darah puasa dan setelah makan. Hasilnya menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini bervariasi, namun sebagian besar mengikuti desain acak terkontrol. Beberapa studi juga menggabungkan analisis biokimia untuk mengukur perubahan kadar insulin dan penanda inflamasi. Temuan-temuan ini memberikan dasar ilmiah untuk klaim tradisional mengenai potensi antidiabetik tanaman ini, meskipun mekanisme aksi yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penting untuk dicatat bahwa ukuran sampel dalam studi-studi ini seringkali kecil, dan hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi.
Terdapat pula studi yang meneliti efek produk kering ini terhadap profil lipid dan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida pada subjek yang mengonsumsi ekstrak polong kering secara teratur. Efek ini mungkin terkait dengan kandungan serat dan senyawa antioksidan dalam tanaman ini. Namun, studi lain gagal mereplikasi temuan ini, yang menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti dosis, durasi intervensi, dan karakteristik subjek dapat mempengaruhi hasil.
Meskipun studi-studi ini memberikan bukti awal yang menjanjikan, penting untuk melakukan evaluasi kritis terhadap metodologi dan hasil penelitian. Dibutuhkan studi klinis yang lebih besar dan dirancang dengan baik untuk mengkonfirmasi potensi kegunaan produk kering ini dan menentukan dosis optimal serta efek samping yang mungkin timbul. Interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan keterbatasan studi dan potensi bias. Penggunaan produk ini sebagai terapi pelengkap harus selalu dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan.