Intip 7 Manfaat Daun Kari, Khasiat yang Jarang Diketahui
Senin, 9 Juni 2025 oleh journal
Tumbuhan yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan ini, menyimpan berbagai kebaikan bagi kesehatan. Bagian hijaunya, kaya akan antioksidan dan nutrisi penting lainnya. Kandungan tersebut dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, serta mendukung sistem pencernaan yang sehat. Selain itu, penggunaan rutin dalam masakan juga dikaitkan dengan potensi peningkatan kesehatan rambut dan kulit.
"Daun kari memiliki potensi yang menarik dalam mendukung kesehatan secara holistik. Kandungan antioksidannya, khususnya senyawa karbazol, menunjukkan aktivitas yang menjanjikan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas," ujar Dr. Anindita Sari, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sehat Abadi.
Dr. Sari menambahkan, "Penelitian awal juga mengindikasikan kemampuannya dalam membantu mengelola kadar glukosa darah, yang bermanfaat bagi individu dengan risiko diabetes."
Manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tanaman ini berasal dari berbagai senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Senyawa karbazol, misalnya, telah diteliti karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Selain itu, daun ini juga mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin yang esensial bagi tubuh. Penggunaannya dalam masakan sebagai bumbu penyedap adalah cara yang paling umum dan aman. Meski demikian, konsumsi dalam bentuk suplemen sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Daun Kari
Daun kari, lebih dari sekadar bumbu masakan, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Eksplorasi mendalam mengungkapkan khasiat esensial yang mendukung kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
- Antioksidan
- Menurunkan Gula Darah
- Kesehatan Jantung
- Pencernaan Sehat
- Pertumbuhan Rambut
- Kulit Lebih Sehat
- Anti-inflamasi
Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan. Sifat antioksidan daun kari membantu melindungi sel dari kerusakan, sementara efek anti-inflamasinya dapat meredakan peradangan kronis yang mendasari berbagai penyakit. Kandungan seratnya mendukung pencernaan, dan nutrisi penting lainnya berkontribusi pada kesehatan jantung, kulit, dan rambut. Sebagai contoh, konsumsi rutin dalam masakan India secara tradisional dikaitkan dengan rambut yang lebih kuat dan berkilau.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan dalam tanaman ini menjadi salah satu fondasi utama yang mendasari potensi manfaat kesehatannya. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan, seperti senyawa karbazol yang ditemukan dalam tanaman ini, bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak DNA, protein, dan lipid seluler. Proses ini membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif.
- Pencegahan Penyakit Kronis
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam tanaman ini berpotensi membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit-penyakit tersebut.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Antioksidan juga berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga fungsi optimal sel-sel kekebalan tubuh.
- Efek Anti-inflamasi
Beberapa senyawa antioksidan juga memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan faktor pemicu berbagai penyakit. Dengan mengurangi peradangan, antioksidan dapat membantu meringankan gejala penyakit inflamasi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Memperlambat Proses Penuaan
Stres oksidatif merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada proses penuaan. Antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berpotensi memperlambat proses penuaan dan menjaga kesehatan seluler seiring bertambahnya usia.
- Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular
Antioksidan dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di arteri. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Secara keseluruhan, keberadaan antioksidan dalam tanaman ini memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk banyak klaim manfaat kesehatan yang terkait dengannya. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap potensi penuh dari senyawa-senyawa ini dalam mendukung kesehatan manusia.
Menurunkan Gula Darah
Pengelolaan kadar gula darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik, terutama bagi individu dengan risiko atau diagnosis diabetes. Beberapa penelitian mengindikasikan potensi peran tanaman ini dalam membantu mengendalikan kadar glukosa dalam darah.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.
- Penghambatan Enzim Pencernaan Karbohidrat
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, yang bertanggung jawab dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Dengan menghambat enzim-enzim ini, laju penyerapan glukosa ke dalam darah dapat diperlambat, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
- Efek Antioksidan pada Sel Beta Pankreas
Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel ini dan mengganggu produksi insulin. Sifat antioksidan yang dimiliki tanaman ini dapat membantu melindungi sel beta pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung fungsi pankreas dalam memproduksi insulin yang cukup.
- Pengaturan Metabolisme Glukosa di Hati
Hati memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah. Tanaman ini dapat memengaruhi metabolisme glukosa di hati, membantu mengurangi produksi glukosa berlebihan dan meningkatkan penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen. Proses ini membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah.
- Kandungan Serat
Daun ini mengandung serat, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu signifikan. Serat dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Selain itu, serat juga memberikan rasa kenyang, yang dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi manfaat dalam membantu mengelola kadar gula darah, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan diabetes atau kondisi kesehatan terkait gula darah harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan tanaman ini sebagai bagian dari rencana pengelolaan diabetes mereka. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami sepenuhnya mekanisme aksi dan efektivitasnya dalam menurunkan gula darah.
Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan fondasi penting bagi kualitas hidup. Pemeliharaan fungsi kardiovaskular yang optimal melibatkan berbagai faktor, termasuk pola makan, gaya hidup, dan potensi intervensi alami. Terdapat indikasi bahwa konsumsi tumbuhan yang umum digunakan sebagai bumbu masakan ini, dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme.
- Pengurangan Kolesterol LDL (Kolesterol "Jahat")
Studi awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penurunan LDL dapat mengurangi pembentukan plak di arteri, sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.
- Peningkatan Kolesterol HDL (Kolesterol "Baik")
Selain menurunkan LDL, beberapa penelitian juga mengindikasikan potensi peningkatan kadar kolesterol HDL. HDL membantu membersihkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diolah. Tingkat HDL yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
- Sifat Antioksidan dan Perlindungan Kardiovaskular
Kandungan antioksidan yang signifikan, terutama senyawa karbazol, berperan dalam melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Stres oksidatif dapat memicu peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi risiko kerusakan kardiovaskular.
- Efek Anti-inflamasi pada Pembuluh Darah
Peradangan kronis merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam tumbuhan ini berpotensi membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan fungsi endotel (lapisan dalam pembuluh darah) dan mengurangi risiko pembentukan plak.
- Pengaturan Tekanan Darah
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat membantu mengatur tekanan darah. Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Potensi efek antihipertensi dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan jantung secara keseluruhan.
- Peningkatan Fungsi Jantung Secara Umum
Kombinasi efek antioksidan, anti-inflamasi, dan pengaturan lipid berpotensi meningkatkan fungsi jantung secara keseluruhan. Dengan melindungi sel-sel jantung, mengurangi peradangan, dan mengatur kadar kolesterol, konsumsi tumbuhan ini dapat berkontribusi pada jantung yang lebih sehat dan kuat.
Meskipun potensi manfaat terhadap kesehatan jantung menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek-efek ini dan memahami mekanisme aksi secara lebih mendalam. Konsumsi tumbuhan ini sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif, serta dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit jantung atau yang sedang menjalani pengobatan.
Pencernaan Sehat
Sistem pencernaan yang berfungsi optimal merupakan kunci penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah tubuh secara efisien. Terdapat bukti bahwa tumbuhan yang kerap digunakan sebagai penambah aroma dalam masakan ini dapat berkontribusi terhadap kesehatan pencernaan melalui berbagai mekanisme yang saling terkait.
- Stimulasi Enzim Pencernaan
Senyawa yang terkandung di dalamnya dapat merangsang produksi dan aktivitas enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, dan protease. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh. Peningkatan aktivitas enzim pencernaan dapat membantu meningkatkan efisiensi proses pencernaan.
- Efek Karminatif
Tumbuhan ini memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Gas berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, begah, dan ketidaknyamanan. Sifat karminatif membantu meredakan gejala-gejala ini dan meningkatkan kenyamanan pencernaan.
- Sifat Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan
Peradangan pada saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya berpotensi membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi risiko masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS).
- Kandungan Serat (Moderat)
Meskipun tidak dalam jumlah yang signifikan, tumbuhan ini mengandung serat. Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dengan membantu mengatur pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Serat juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol.
- Efek Antimikroba Terhadap Bakteri Patogen
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini memiliki efek antimikroba terhadap bakteri patogen tertentu yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, tumbuhan ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan mengurangi risiko infeksi pencernaan.
- Peningkatan Produksi Empedu
Empedu, yang diproduksi oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu, berperan penting dalam mencerna lemak. Tumbuhan ini berpotensi membantu meningkatkan produksi empedu, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap lemak. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu dengan masalah pencernaan lemak.
Secara keseluruhan, tumbuhan ini menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan pencernaan melalui berbagai mekanisme yang saling berkaitan. Efek stimulasi enzim, karminatif, anti-inflamasi, kandungan serat, antimikroba, dan peningkatan produksi empedu dapat berkontribusi pada fungsi pencernaan yang lebih baik dan peningkatan penyerapan nutrisi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek-efek ini dan memahami sepenuhnya mekanisme aksinya dalam meningkatkan kesehatan pencernaan.
Pertumbuhan Rambut
Pemanfaatan tanaman ini secara tradisional seringkali dikaitkan dengan peningkatan kesehatan rambut dan stimulasi pertumbuhan. Hubungan ini didasarkan pada beberapa faktor yang bekerja secara sinergis untuk mendukung folikel rambut yang sehat dan mengurangi masalah rambut yang umum.
- Stimulasi Folikel Rambut: Kandungan nutrisi esensial, termasuk asam amino dan antioksidan, diyakini dapat menutrisi folikel rambut dari dalam. Folikel rambut yang sehat lebih mungkin menghasilkan rambut yang kuat dan tebal. Stimulasi ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, yang memberikan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke folikel.
- Penguatan Rambut: Nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti zat besi dan kalsium, berperan dalam memperkuat batang rambut. Rambut yang kuat cenderung tidak mudah patah atau bercabang, sehingga menghasilkan rambut yang tampak lebih panjang dan tebal.
- Pencegahan Rambut Rontok: Stres oksidatif dan peradangan kulit kepala dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari tanaman ini dapat membantu melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan, sehingga mengurangi risiko rambut rontok.
- Pengurangan Ketombe: Sifat antimikroba dari tanaman ini dapat membantu mengatasi masalah ketombe yang disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Kulit kepala yang sehat merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan rambut yang optimal.
- Peningkatan Kilau Rambut: Nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat membantu melembutkan dan menghaluskan kutikula rambut (lapisan luar rambut), sehingga memantulkan lebih banyak cahaya dan menghasilkan rambut yang tampak lebih berkilau dan sehat.
- Perbaikan Kerusakan Rambut: Antioksidan dalam tanaman ini dapat membantu memperbaiki kerusakan rambut yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, polusi, dan penggunaan produk penata rambut yang keras.
Penggunaan tradisional seringkali melibatkan pembuatan pasta atau minyak rambut yang diinfus dengan tanaman ini, yang kemudian dioleskan langsung ke kulit kepala. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas, dan hasil dapat bervariasi tergantung pada individu. Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli trikologi disarankan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai perawatan rambut yang tepat.
Kulit Lebih Sehat
Kondisi kulit yang optimal, bercirikan tekstur halus, warna merata, dan hidrasi yang cukup, merupakan cerminan kesehatan internal dan eksternal. Penggunaan tanaman yang umum dalam masakan dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan kulit melalui berbagai mekanisme yang saling terkait. Kandungan antioksidan yang kaya membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat mempercepat penuaan dan memicu berbagai masalah kulit seperti keriput, bintik hitam, dan kekeringan. Lebih lanjut, senyawa anti-inflamasi yang terkandung berpotensi meredakan peradangan pada kulit, mengurangi gejala penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan jerawat. Kehadiran nutrisi esensial, termasuk vitamin dan mineral, mendukung regenerasi sel kulit, memperbaiki kerusakan, dan meningkatkan produksi kolagen, protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat dan infeksi kulit lainnya. Penggunaan topikal, seperti dalam bentuk masker atau toner, dapat membantu membersihkan pori-pori, mengurangi produksi minyak berlebih, dan memberikan efek menenangkan pada kulit yang teriritasi. Namun, penting untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Konsumsi secara internal, sebagai bagian dari pola makan seimbang, juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit dari dalam ke luar. Secara keseluruhan, pemanfaatan tanaman ini, baik secara topikal maupun internal, dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk mencapai dan mempertahankan kulit yang lebih sehat dan bercahaya.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat menjadi pemicu berbagai penyakit serius. Senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan ini menunjukkan potensi signifikan dalam meredakan peradangan. Aktivitas anti-inflamasi ini berasal dari kemampuan senyawa tersebut untuk menghambat jalur-jalur inflamasi utama dalam tubuh. Sebagai contoh, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menekan produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut juga dapat mengganggu aktivitas enzim-enzim yang berperan dalam proses inflamasi. Pengurangan peradangan ini dapat memberikan dampak positif bagi berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan jantung, fungsi pencernaan, dan kondisi kulit. Dalam konteks penyakit jantung, peradangan kronis pada pembuluh darah merupakan faktor utama dalam perkembangan aterosklerosis. Dengan mengurangi peradangan, senyawa dalam tumbuhan ini dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan. Pada saluran pencernaan, efek anti-inflamasi dapat meredakan gejala gangguan seperti sindrom iritasi usus (IBS). Demikian pula, pada kulit, pengurangan peradangan dapat membantu mengatasi kondisi seperti eksim dan jerawat. Dengan demikian, sifat anti-inflamasi tumbuhan ini berkontribusi signifikan terhadap berbagai potensi manfaat kesehatannya.
Tips Pemanfaatan Optimal
Pemanfaatan tumbuhan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat memerlukan pemahaman yang baik agar khasiat yang diharapkan dapat diperoleh secara maksimal. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat diperhatikan:
Tip 1: Integrasikan dalam Masakan Sehari-hari
Tumbuhan ini dapat ditambahkan ke berbagai masakan, mulai dari kari, sup, tumisan, hingga hidangan nasi. Penambahan ini tidak hanya memberikan aroma yang khas, tetapi juga memastikan asupan nutrisi dan senyawa bioaktif secara teratur. Perhatikan untuk menambahkannya pada tahap akhir memasak untuk mempertahankan sebagian besar kandungannya yang sensitif terhadap panas.
Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Kesegaran
Pilihlah daun yang berwarna hijau segar dan tidak layu. Daun yang segar mengandung konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun yang sudah kering atau disimpan terlalu lama. Jika memungkinkan, gunakan daun yang baru dipetik dari tanaman sendiri.
Tip 3: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, serta wanita hamil atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada interaksi negatif dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan yang ada.
Tip 4: Pertimbangkan Penggunaan Topikal
Selain dikonsumsi, tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan secara topikal untuk perawatan kulit dan rambut. Pasta daun dapat dioleskan pada kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut atau pada kulit untuk mengatasi masalah jerawat. Pastikan untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk menghindari reaksi alergi.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tumbuhan ini akan memberikan hasil yang optimal jika diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pengelolaan stres yang baik. Tumbuhan ini bukanlah solusi tunggal, melainkan bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan kesehatan.
Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tumbuhan ini dapat menjadi bagian yang berharga dalam upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup secara alami.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penggunaan tanaman ini dalam pengobatan tradisional telah berlangsung selama berabad-abad, dan minat ilmiah terhadap khasiatnya terus berkembang. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menguji validitas klaim manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi atau penggunaan ekstraknya. Studi-studi ini seringkali menggunakan desain eksperimental yang ketat, melibatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, serta pengukuran parameter fisiologis yang relevan.
Salah satu area penelitian yang menjanjikan adalah efeknya terhadap kadar gula darah. Beberapa studi in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam tanaman ini dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat, sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah. Studi klinis pada manusia, meskipun masih terbatas dalam jumlah dan skala, memberikan indikasi awal bahwa konsumsi secara teratur dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan durasi penelitian yang relatif singkat. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat dan skala yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini dan memahami mekanisme aksi secara lebih mendalam.
Area penelitian lain yang menarik adalah efeknya terhadap kesehatan jantung. Beberapa studi epidemiologis menunjukkan bahwa populasi yang secara teratur mengonsumsi tanaman ini dalam masakan mereka memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Studi-studi eksperimental pada hewan menunjukkan bahwa ekstraknya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"). Selain itu, sifat antioksidan yang dimilikinya dapat membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Meskipun hasil-hasil ini menjanjikan, diperlukan studi klinis pada manusia dengan desain yang terkontrol untuk mengkonfirmasi efek-efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
Interpretasi bukti ilmiah yang ada harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan semua aspek yang relevan, termasuk metodologi penelitian, ukuran sampel, karakteristik populasi yang diteliti, dan potensi bias. Penting untuk menghindari generalisasi yang berlebihan dan mengandalkan informasi yang berasal dari sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat kesehatan dan risiko yang terkait dengan penggunaan tanaman ini, serta untuk mengembangkan rekomendasi yang berbasis bukti bagi masyarakat.