Temukan 7 Manfaat Kulit Manggis yang Wajib Kamu Ketahui
Minggu, 27 Juli 2025 oleh journal
Bagian terluar dari buah eksotis ini, yang seringkali berwarna ungu gelap, menyimpan potensi kesehatan yang signifikan. Senyawa-senyawa aktif di dalamnya, seperti xanthone, diyakini memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan bahkan antikanker. Karena kandungan tersebut, ekstrak dari bagian buah ini kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dan pengembangan produk kesehatan.
"Meskipun penelitian awal menjanjikan, klaim mengenai khasiat kesehatan bagian luar buah manggis perlu ditelaah lebih lanjut dengan uji klinis yang lebih ketat. Jangan menggantungkan diri sepenuhnya pada ekstrak ini sebagai pengobatan utama, konsultasikan selalu dengan dokter," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Putri menambahkan, "Xanthone, senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bagian buah ini, memang memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi anti-inflamasi dan antikanker, tetapi efeknya pada manusia masih perlu diteliti lebih dalam."
Potensi kesehatan yang dikaitkan dengan bagian terluar buah manggis menarik perhatian banyak pihak. Kandungan xanthone, terutama alpha-mangostin, diyakini berperan dalam berbagai manfaat. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa suplemen atau produk yang mengandung ekstrak ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif. Penggunaan yang disarankan umumnya adalah dalam bentuk ekstrak atau teh herbal, namun dosis dan frekuensi konsumsi harus diperhatikan dan idealnya dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.
Manfaat Kulit Buah Manggis
Kulit buah manggis, yang seringkali diabaikan, mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Senyawa-senyawa ini, terutama xanthone, menjadi fokus penelitian terkait dengan berbagai manfaat potensial.
- Antioksidan kuat
- Anti-inflamasi alami
- Potensi antikanker
- Meningkatkan imunitas
- Menjaga kesehatan jantung
- Mengontrol gula darah
- Mendukung kesehatan kulit
Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berakar pada kandungan xanthone yang tinggi. Sebagai contoh, sifat antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kronis. Efek anti-inflamasi dapat meredakan peradangan yang mendasari berbagai kondisi kesehatan. Walaupun menjanjikan, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami sepenuhnya potensi kulit buah manggis bagi kesehatan manusia.
Antioksidan Kuat
Senyawa antioksidan yang terdapat dalam lapisan terluar buah manggis berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh dan paparan lingkungan, dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah mereka merusak sel dan jaringan. Kandungan xanthone yang tinggi, khususnya alpha-mangostin, pada bagian buah ini, memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat. Dengan menekan aktivitas radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif, yang mendasari banyak penyakit degeneratif. Kemampuan ini menjadi salah satu alasan utama mengapa ekstrak dari bagian buah tersebut banyak diteliti dan dimanfaatkan dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Anti-inflamasi alami
Sifat anti-inflamasi yang dimiliki bagian terluar buah berwarna ungu gelap ini merupakan salah satu aspek penting dalam potensi manfaatnya bagi kesehatan. Peradangan kronis menjadi akar dari berbagai penyakit serius, dan kemampuan untuk meredakannya secara alami menjadi nilai tambah yang signifikan.
- Penghambatan Mediator Inflamasi
Senyawa xanthone, terutama alpha-mangostin, menunjukkan kemampuan untuk menghambat produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin. Mediator ini berperan dalam memicu dan memperkuat respon peradangan dalam tubuh. Penghambatan ini dapat membantu mengurangi gejala peradangan seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
- Pengurangan Aktivitas Enzim Inflamasi
Bagian buah ini juga dapat memengaruhi aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam proses peradangan, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX). Dengan mengurangi aktivitas enzim-enzim ini, produksi molekul-molekul pro-inflamasi dapat ditekan, sehingga membantu meredakan peradangan.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel Akibat Peradangan
Peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Senyawa antioksidan dalam bagian buah ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses peradangan. Perlindungan ini dapat membantu mencegah kerusakan jaringan dan mempercepat proses penyembuhan.
- Potensi dalam Pengobatan Penyakit Inflamasi
Sifat anti-inflamasi bagian buah ini membuka potensi untuk pengobatan penyakit inflamasi seperti arthritis, penyakit radang usus, dan asma. Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian buah ini dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita penyakit-penyakit tersebut. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.
Dengan kemampuannya menghambat mediator inflamasi, mengurangi aktivitas enzim inflamasi, dan melindungi sel dari kerusakan akibat peradangan, bagian terluar buah ini menawarkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami. Potensi ini berkontribusi pada keseluruhan manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi ekstraknya, terutama dalam pencegahan dan penanganan penyakit yang melibatkan peradangan kronis.
Potensi antikanker
Lapisan terluar buah manggis telah menarik perhatian peneliti karena adanya indikasi potensi antikanker. Senyawa-senyawa bioaktif di dalamnya menunjukkan aktivitas yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker dalam studi laboratorium.
- Induksi Apoptosis pada Sel Kanker
Xanthone, khususnya alpha-mangostin, telah terbukti menginduksi apoptosis pada sel kanker tertentu, seperti sel kanker payudara, paru-paru, dan usus besar. Proses ini melibatkan aktivasi jalur-jalur molekuler yang menyebabkan sel kanker menghancurkan diri sendiri, mengurangi populasi sel kanker secara keseluruhan.
- Inhibisi Pertumbuhan dan Proliferasi Sel Kanker
Senyawa-senyawa dalam bagian buah ini dapat menghambat pertumbuhan dan proliferasi sel kanker dengan mengganggu siklus sel, yaitu proses di mana sel membelah diri dan berkembang biak. Dengan menghentikan siklus sel pada fase tertentu, sel kanker tidak dapat membelah diri dan akhirnya mati.
- Aktivitas Anti-angiogenik
Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, penting bagi pertumbuhan dan penyebaran kanker. Bagian buah ini menunjukkan aktivitas anti-angiogenik, yang berarti dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor. Dengan menghambat angiogenesis, pertumbuhan tumor dapat ditekan.
- Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh
Senyawa-senyawa dalam lapisan terluar buah ini dapat memodulasi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker. Stimulasi sel-sel imun, seperti sel NK (Natural Killer) dan sel T sitotoksik, dapat meningkatkan efektivitas respon imun terhadap kanker.
- Sifat Antioksidan dan Perlindungan DNA
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam bagian buah ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan DNA dapat memicu mutasi yang dapat menyebabkan perkembangan kanker. Dengan melindungi DNA, risiko kanker dapat dikurangi.
- Potensi Kombinasi dengan Terapi Kanker Konvensional
Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian buah ini dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker konvensional seperti kemoterapi dan radioterapi. Senyawa-senyawa di dalamnya dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap terapi konvensional, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi interaksi ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
Potensi antikanker yang dimiliki oleh bagian terluar buah manggis menjadikannya subjek penelitian yang menjanjikan. Walaupun hasil penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan hasil yang menggembirakan, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya sebagai agen antikanker. Pengembangan lebih lanjut dapat menghasilkan terapi kanker yang lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat penting bagi kesehatan. Lapisan terluar buah manggis memiliki potensi untuk memperkuat sistem pertahanan alami tubuh, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Kandungan bioaktif di dalamnya dapat memodulasi respons imun dan meningkatkan kemampuan tubuh melawan patogen.
- Stimulasi Sel-Sel Imun
Senyawa-senyawa dalam bagian buah ini dapat merangsang aktivitas sel-sel imun, seperti sel NK (Natural Killer), sel T, dan makrofag. Sel-sel ini berperan penting dalam mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau abnormal. Peningkatan aktivitas sel-sel imun ini meningkatkan efektivitas sistem kekebalan dalam melawan infeksi.
- Peningkatan Produksi Antibodi
Antibodi merupakan protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk menargetkan dan menetralkan patogen. Bagian buah ini dapat meningkatkan produksi antibodi, sehingga memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur.
- Efek Anti-inflamasi dan Modulasi Respon Imun
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki bagian buah ini membantu mengurangi peradangan kronis, sehingga memungkinkan sistem kekebalan berfungsi secara optimal. Selain itu, senyawa-senyawa di dalamnya dapat memodulasi respon imun, mencegah respon imun yang berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh.
- Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun
Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan menghambat fungsinya. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam bagian buah ini melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif, sehingga memastikan sel-sel tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.
- Dukungan Mikrobioma Usus yang Sehat
Mikrobioma usus, komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan, memainkan peran penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam bagian buah ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan kesehatan mikrobioma dan memperkuat sistem kekebalan.
- Potensi dalam Pencegahan Infeksi
Dengan meningkatkan imunitas, bagian buah ini berpotensi membantu mencegah infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan pencernaan. Konsumsi ekstrak bagian buah ini secara teratur dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena infeksi.
Dengan merangsang sel-sel imun, meningkatkan produksi antibodi, mengurangi peradangan, melindungi sel imun dari kerusakan, dan mendukung mikrobioma usus yang sehat, lapisan terluar buah manggis menawarkan potensi untuk meningkatkan imunitas dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
Menjaga kesehatan jantung
Bagian terluar buah tropis ini menunjukkan potensi dalam menjaga kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Kandungan antioksidannya, terutama xanthone, berperan dalam melindungi jantung dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung koroner dan aterosklerosis.
Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"). Keseimbangan kolesterol yang sehat sangat penting untuk mencegah penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, sifat anti-inflamasi yang dimilikinya dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan aterosklerosis. Peradangan kronis pada pembuluh darah dapat merusak lapisan endotel, memicu pembentukan plak, dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian buah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, dan pengendalian tekanan darah yang efektif dapat mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek kardioprotektif dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Konsumsi bagian buah ini atau ekstraknya sebagai bagian dari gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur, dapat berkontribusi pada kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi suplemen atau produk kesehatan apa pun, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Mengontrol gula darah
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan penanganan diabetes serta komplikasi terkait. Potensi manfaat kesehatan dari lapisan terluar buah eksotis ini juga mencakup pengaruhnya terhadap pengendalian kadar gula darah, yang menjadikannya area penelitian yang relevan.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa-senyawa bioaktif dalam lapisan buah ini, terutama xanthone, menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efisien dalam mengambil glukosa dari darah dan menurunkan kadar gula darah. Contohnya, penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak xanthone dapat meningkatkan ekspresi reseptor insulin pada sel, sehingga meningkatkan kemampuan sel untuk berinteraksi dengan insulin.
- Inhibisi Enzim Alpha-Glukosidase
Alpha-glukosidase adalah enzim yang memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus kecil. Penghambatan enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah yang tajam. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian buah ini dapat menghambat aktivitas alpha-glukosidase, yang berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan.
- Efek Anti-inflamasi dan Pengendalian Gula Darah
Peradangan kronis seringkali dikaitkan dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki lapisan buah ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Pengurangan peradangan sistemik dapat memfasilitasi fungsi insulin yang lebih efektif dalam memetabolisme glukosa.
- Potensi Perlindungan Sel Beta Pankreas
Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Kerusakan atau disfungsi sel beta dapat menyebabkan penurunan produksi insulin dan peningkatan kadar gula darah. Senyawa-senyawa antioksidan dalam lapisan buah ini dapat membantu melindungi sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, sehingga menjaga kemampuannya untuk memproduksi insulin secara optimal. Perlindungan ini berpotensi mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2.
- Pengaruh Terhadap Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid yang tidak sehat seringkali dikaitkan dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari lapisan buah ini dapat membantu memperbaiki profil lipid, menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Perbaikan profil lipid dapat berkontribusi pada pengendalian kadar gula darah yang lebih baik.
Keterkaitan antara pengendalian kadar gula darah dan potensi khasiat dari bagian terluar buah manggis memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut. Meskipun penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, studi klinis yang lebih komprehensif pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek dan menentukan dosis yang aman dan efektif dalam konteks pengelolaan diabetes dan kondisi terkait. Integrasi dengan gaya hidup sehat, termasuk diet yang seimbang dan olahraga teratur, tetap menjadi landasan utama dalam pengendalian kadar gula darah.
Mendukung kesehatan kulit
Hubungan antara lapisan terluar buah manggis dan pemeliharaan kesehatan kulit berakar pada komposisi kimianya yang unik. Kandungan xanthone yang tinggi, terutama alpha-mangostin, berperan sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar UV, polusi, dan stres lingkungan lainnya. Kerusakan oksidatif ini dapat memicu penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya.
Sifat anti-inflamasi yang dimiliki lapisan buah ini juga berkontribusi pada kesehatan kulit. Peradangan merupakan faktor kunci dalam banyak kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa-senyawa dalam lapisan buah ini dapat membantu meredakan peradangan, mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal yang terkait dengan kondisi-kondisi tersebut.
Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari lapisan buah ini dapat membantu meningkatkan produksi kolagen, protein struktural yang penting untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kolagen berkurang seiring bertambahnya usia, menyebabkan kulit menjadi kendur dan berkerut. Peningkatan produksi kolagen dapat membantu menjaga kulit tetap awet muda dan sehat.
Selain itu, aktivitas antibakteri yang dimiliki lapisan buah ini dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat. Senyawa-senyawa di dalamnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, salah satu bakteri utama yang terlibat dalam perkembangan jerawat. Dengan mengurangi populasi bakteri ini, risiko peradangan dan pembentukan jerawat dapat diminimalkan.
Meskipun potensi manfaat bagi kesehatan kulit menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya dalam aplikasi topikal. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak lapisan buah ini harus dilakukan dengan hati-hati, dan konsultasi dengan dokter kulit direkomendasikan, terutama bagi individu dengan kulit sensitif atau kondisi kulit yang sudah ada.
Tips Memanfaatkan Potensi Kesehatan dari Bagian Terluar Buah Manggis
Bagian terluar buah manggis menawarkan potensi manfaat kesehatan yang menarik. Pemanfaatan yang bijaksana dapat memaksimalkan potensi tersebut, namun tetap memperhatikan keamanan dan efektivitas.
Tip 1: Pilih Sumber yang Terpercaya
Dapatkan produk yang mengandung ekstrak dari bagian buah ini dari sumber yang memiliki reputasi baik. Periksa sertifikasi kualitas dan pastikan produk telah melalui proses pengujian yang ketat untuk menjamin kemurnian dan keamanan. Hindari produk yang tidak memiliki label yang jelas atau berasal dari sumber yang meragukan.
Tip 2: Perhatikan Bentuk Sediaan dan Dosis
Ekstrak dari bagian buah ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, teh herbal, dan produk topikal. Pilih bentuk sediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan atau anjuran dari profesional kesehatan. Hindari mengonsumsi dosis yang berlebihan, karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan bagian buah ini tidak boleh menggantikan gaya hidup sehat. Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Gaya hidup sehat akan memaksimalkan potensi manfaat dari bagian buah ini dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tip 4: Waspadai Interaksi Obat
Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi produk yang mengandung ekstrak dari bagian buah ini. Senyawa-senyawa di dalamnya dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, mengubah efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.
Tip 5: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setelah mengonsumsi produk yang mengandung ekstrak dari bagian buah ini, perhatikan reaksi tubuh. Jika timbul gejala alergi, seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Setiap individu dapat bereaksi berbeda terhadap produk ini, sehingga penting untuk memantau respons tubuh.
Pemanfaatan yang tepat, dikombinasikan dengan gaya hidup sehat dan konsultasi dengan profesional kesehatan, dapat membantu memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh bagian terluar buah manggis.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai penelitian telah meneliti komponen bioaktif yang terdapat pada bagian terluar buah Garcinia mangostana, terutama xanthone. Studi in vitro dan in vivo pada hewan telah menunjukkan potensi aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker. Sebagai contoh, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry mengidentifikasi alpha-mangostin sebagai senyawa utama dengan aktivitas antioksidan yang signifikan, yang berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Metodologi penelitian bervariasi, mulai dari analisis kimia untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi senyawa aktif, hingga uji biologis untuk mengevaluasi efeknya pada sel dan organisme hidup. Beberapa studi menggunakan model sel kanker untuk menguji efektivitas ekstrak dalam menghambat pertumbuhan sel dan menginduksi apoptosis. Sementara studi pada hewan berfokus pada efek ekstrak pada parameter kesehatan seperti kadar gula darah, profil lipid, dan respons imun. Namun, penting dicatat bahwa hasil dari studi in vitro dan pada hewan tidak selalu dapat diterapkan secara langsung pada manusia.
Terdapat perdebatan mengenai bioavailabilitas xanthone setelah konsumsi oral. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa xanthone mungkin sulit diserap oleh tubuh, sehingga membatasi efektivitasnya. Di sisi lain, penelitian lain menunjukkan bahwa formulasi tertentu, seperti nanoemulsi, dapat meningkatkan bioavailabilitas xanthone. Lebih lanjut, sebagian besar studi dilakukan dengan menggunakan ekstrak terisolasi, bukan konsumsi langsung bagian buah tersebut secara utuh. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang relevansi hasil penelitian dengan konsumsi sehari-hari.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting. Diperlukan uji klinis yang lebih ketat pada manusia untuk mengkonfirmasi potensi manfaat kesehatan dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Masyarakat diimbau untuk tidak hanya mengandalkan klaim pemasaran, tetapi juga mencari informasi yang berbasis bukti dari sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah dan organisasi kesehatan terkemuka.