Temukan 7 Manfaat Rebusan Kayu Manis & Daun Salam yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 6 Agustus 2025 oleh journal

Air hasil perebusan rempah-rempah tertentu, seperti kulit kayu manis dan daun salam, diyakini memiliki dampak positif bagi kesehatan. Keuntungan yang dicari dari konsumsi air rebusan ini meliputi potensi peningkatan metabolisme, pengendalian kadar gula darah, serta sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaan tradisionalnya sering dikaitkan dengan upaya menjaga kesehatan tubuh secara alami.

"Meskipun terdapat laporan anekdot tentang manfaat kesehatan dari konsumsi air rebusan rempah-rempah tertentu, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas. Konsumsi sebaiknya dilakukan secara moderat dan tidak menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Rebusan Kayu Manis & Daun Salam yang Wajib Kamu Intip!

Dr. Hartono menambahkan, "Kajian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitasnya secara klinis."

Kombinasi kayu manis dan daun salam dalam bentuk rebusan memang mengandung senyawa bioaktif yang menarik. Kayu manis kaya akan senyawa cinnamaldehyde, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengatur kadar gula darah. Daun salam, di sisi lain, mengandung antioksidan seperti quercetin dan rutin, yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Namun, efektivitas senyawa-senyawa ini saat dikonsumsi dalam bentuk rebusan, serta dosis yang aman dan efektif, masih perlu diteliti lebih lanjut. Konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menjadikan rebusan ini sebagai bagian rutin dari diet Anda.

Manfaat Rebusan Kayu Manis dan Daun Salam

Rebusan kayu manis dan daun salam telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Kombinasi rempah ini diyakini memiliki berbagai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Inflamasi Reda
  • Gula Darah Terkontrol
  • Pencernaan Lancar
  • Kekebalan Tubuh Meningkat
  • Potensi Antimikroba
  • Aroma Relaksasi

Manfaat-manfaat ini bersumber dari senyawa aktif yang terkandung dalam kayu manis dan daun salam. Sebagai contoh, sifat antioksidan membantu melawan radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan sel. Pengaruh positif pada gula darah berpotensi membantu penderita diabetes tipe 2 dalam mengelola kondisi mereka. Aroma khas rebusan juga memberikan efek menenangkan, mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur. Walaupun demikian, konsultasi dengan ahli kesehatan tetap disarankan sebelum mengonsumsi rebusan ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Antioksidan

Kandungan antioksidan merupakan salah satu pilar utama yang mendasari potensi khasiat kesehatan dari air rebusan kombinasi kayu manis dan daun salam. Senyawa antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh proses metabolisme tubuh dan paparan lingkungan seperti polusi dan radiasi. Radikal bebas ini dapat memicu kerusakan seluler yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Kayu manis dan daun salam mengandung berbagai jenis antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid, yang bekerja secara sinergis untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Dengan mengurangi stres oksidatif, konsumsi rebusan ini secara potensial dapat membantu menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Keberadaan antioksidan menjadi alasan mengapa air rebusan ini sering dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh dan pencegahan berbagai masalah kesehatan.

Inflamasi Reda

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit serius. Kemampuan meredakan peradangan menjadi salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan konsumsi air rebusan yang mengandung kayu manis dan daun salam.

  • Senyawa Anti-Inflamasi dalam Kayu Manis

    Kayu manis mengandung senyawa cinnamaldehyde, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Dalam konteks penyakit radang sendi, misalnya, pengurangan produksi sitokin dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada sendi.

  • Efek Daun Salam pada Jalur Inflamasi

    Daun salam mengandung senyawa aktif seperti quercetin dan asam caffeic, yang juga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat memengaruhi jalur pensinyalan seluler yang terlibat dalam respons peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.

  • Sinergi antara Kayu Manis dan Daun Salam

    Kombinasi kayu manis dan daun salam dalam rebusan berpotensi menghasilkan efek anti-inflamasi yang lebih kuat dibandingkan jika digunakan secara terpisah. Senyawa-senyawa aktif dalam kedua bahan ini dapat bekerja secara sinergis untuk menargetkan berbagai aspek dari proses peradangan.

  • Implikasi Klinis dan Batasan

    Meskipun menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian tentang efek anti-inflamasi kayu manis dan daun salam masih dilakukan secara in vitro (di laboratorium) atau pada hewan. Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Selain itu, rebusan ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan untuk kondisi peradangan kronis.

Dengan demikian, potensi peredaan inflamasi merupakan salah satu alasan mengapa rebusan ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Namun, bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan untuk mendukung klaim ini dan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja serta potensi efek sampingnya.

Gula Darah Terkontrol

Pengendalian kadar glukosa dalam darah memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan secara menyeluruh. Upaya menjaga kestabilan gula darah menjadi krusial, terutama bagi individu dengan risiko diabetes atau mereka yang telah didiagnosis dengan kondisi tersebut. Pemanfaatan bahan-bahan alami dalam menunjang regulasi gula darah menarik perhatian, dan rebusan tertentu, yang mengandung kayu manis dan daun salam, seringkali dikaitkan dengan potensi manfaat dalam aspek ini.

  • Peran Kayu Manis dalam Sensitivitas Insulin

    Kayu manis mengandung senyawa yang diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu hormon yang berperan penting dalam memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan glukosa secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kayu manis dapat memberikan dampak positif pada kontrol glikemik pada penderita diabetes tipe 2.

  • Kontribusi Daun Salam terhadap Metabolisme Glukosa

    Daun salam mengandung senyawa aktif yang berpotensi memengaruhi metabolisme glukosa. Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat membantu menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat, sehingga memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.

  • Sinergi Potensial antara Kayu Manis dan Daun Salam

    Kombinasi kayu manis dan daun salam dalam bentuk rebusan dapat menghasilkan efek sinergis dalam mengendalikan gula darah. Interaksi antara senyawa aktif dari kedua bahan ini berpotensi memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan jika dikonsumsi secara terpisah. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hipotesis ini.

  • Pertimbangan Dosis dan Keamanan

    Meskipun menjanjikan, penting untuk memperhatikan dosis dan keamanan konsumsi rebusan kayu manis dan daun salam. Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menjadikan rebusan ini sebagai bagian rutin dari diet Anda, terutama jika Anda memiliki masalah gula darah.

  • Bukti Ilmiah dan Keterbatasan

    Sebagian besar bukti yang mendukung potensi manfaat kayu manis dan daun salam dalam mengendalikan gula darah berasal dari penelitian in vitro atau pada hewan. Penelitian klinis pada manusia masih terbatas dan seringkali memberikan hasil yang beragam. Oleh karena itu, klaim tentang efektivitas rebusan ini dalam mengendalikan gula darah harus ditanggapi dengan hati-hati dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan.

Singkatnya, potensi pengaruh rebusan rempah terhadap regulasi gula darah didasarkan pada kandungan senyawa aktif dalam kayu manis dan daun salam. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih memerlukan penguatan melalui penelitian lebih lanjut, dan konsumsi sebaiknya dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan ahli kesehatan.

Pencernaan Lancar

Kondisi pencernaan yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara menyeluruh. Ketidaknyamanan pencernaan, seperti kembung, gas, atau sembelit, dapat mengganggu kualitas hidup. Penggunaan bahan-bahan alami untuk mendukung fungsi pencernaan yang sehat telah menjadi bagian dari tradisi pengobatan berbagai budaya, termasuk pemanfaatan rebusan yang mengandung kombinasi rempah-rempah tertentu.

  • Peran Kayu Manis dalam Merangsang Enzim Pencernaan

    Kayu manis mengandung senyawa yang dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang esensial untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh. Peningkatan produksi enzim ini dapat membantu mengurangi gejala seperti kembung dan gangguan pencernaan setelah makan. Contohnya, konsumsi kayu manis setelah hidangan berat dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman.

  • Kontribusi Daun Salam terhadap Pengurangan Gas dan Kembung

    Daun salam memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Senyawa dalam daun salam dapat membantu merelaksasi otot-otot saluran pencernaan, sehingga memudahkan pengeluaran gas dan mengurangi kembung. Penggunaan tradisional daun salam dalam masakan seringkali bertujuan untuk mengurangi efek negatif makanan terhadap pencernaan.

  • Potensi Efek Anti-Inflamasi pada Saluran Pencernaan

    Baik kayu manis maupun daun salam memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi normalnya dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Dengan mengurangi peradangan, rebusan ini berpotensi membantu memulihkan kesehatan saluran pencernaan.

  • Pengaruh Terhadap Keseimbangan Mikroflora Usus

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dan daun salam dapat memengaruhi komposisi mikroflora usus, yaitu komunitas bakteri yang hidup di dalam saluran pencernaan. Keseimbangan mikroflora usus penting untuk pencernaan yang sehat, kekebalan tubuh, dan kesehatan mental. Meskipun efeknya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, konsumsi rebusan ini berpotensi membantu mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat.

  • Efek Relaksasi dan Pengurangan Stres

    Stres dapat memengaruhi fungsi pencernaan secara negatif. Aroma dan senyawa dalam kayu manis dan daun salam memiliki efek relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan, sehingga secara tidak langsung mendukung fungsi pencernaan yang sehat. Konsumsi rebusan ini sebagai bagian dari rutinitas relaksasi dapat membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan yang disebabkan oleh stres.

Dengan demikian, potensi dukungan terhadap kelancaran pencernaan didasarkan pada kombinasi sifat-sifat yang dimiliki kayu manis dan daun salam, termasuk kemampuan merangsang enzim pencernaan, mengurangi gas dan kembung, meredakan peradangan, memengaruhi mikroflora usus, dan memberikan efek relaksasi. Meskipun demikian, respons individu terhadap rebusan ini dapat bervariasi, dan konsultasi dengan ahli kesehatan disarankan sebelum menjadikannya sebagai bagian rutin dari perawatan pencernaan.

Kekebalan Tubuh Meningkat

Sistem imun yang kuat merupakan pertahanan utama tubuh terhadap serangan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Bahan-bahan alami tertentu, termasuk kombinasi rempah-rempah dalam bentuk rebusan, seringkali dikaitkan dengan potensi peningkatan fungsi imun. Keyakinan ini didasarkan pada kandungan senyawa aktif yang dapat memodulasi respons imun dan memperkuat mekanisme pertahanan tubuh.

  • Kontribusi Kayu Manis terhadap Sistem Imun

    Kayu manis mengandung senyawa dengan sifat antimikroba dan antioksidan. Senyawa antimikroba membantu melawan infeksi bakteri dan jamur, sementara antioksidan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengurangi beban oksidatif dan infeksi, kayu manis dapat membantu menjaga fungsi optimal sistem imun.

  • Peran Daun Salam dalam Memodulasi Respons Imun

    Daun salam mengandung senyawa yang dapat memodulasi respons imun, yaitu mengatur aktivitas sel-sel imun agar berfungsi secara efisien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat meningkatkan produksi sel-sel imun tertentu, seperti sel T, yang berperan penting dalam melawan infeksi virus. Selain itu, daun salam juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mencegah respons imun yang berlebihan dan merusak.

  • Sinergi Potensial antara Kayu Manis dan Daun Salam

    Kombinasi kayu manis dan daun salam dalam bentuk rebusan dapat menghasilkan efek sinergis dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Interaksi antara senyawa aktif dari kedua bahan ini berpotensi memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan jika dikonsumsi secara terpisah. Sebagai contoh, sifat antimikroba kayu manis dapat bekerja bersama dengan sifat imunomodulator daun salam untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap infeksi.

  • Pentingnya Penelitian Lebih Lanjut

    Meskipun menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang efek rebusan rempah terhadap sistem imun masih terbatas. Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan memahami mekanisme kerja yang terlibat. Selain itu, respons individu terhadap rebusan ini dapat bervariasi, dan konsultasi dengan ahli kesehatan disarankan sebelum menjadikannya sebagai bagian rutin dari upaya meningkatkan kekebalan tubuh. Rebusan ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti vaksinasi atau pengobatan medis yang diresepkan untuk kondisi imunodefisiensi.

Singkatnya, potensi peningkatan kekebalan tubuh didasarkan pada kandungan senyawa aktif dalam kayu manis dan daun salam yang memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan imunomodulator. Namun, bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan untuk mendukung klaim ini, dan konsumsi sebaiknya dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan ahli kesehatan.

Potensi Antimikroba

Kemampuan menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, jamur, dan virus, merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah infeksi. Air hasil rebusan dua bahan alami, yakni kulit kayu manis dan daun salam, sering dikaitkan dengan potensi aktivitas antimikroba. Hal ini didasarkan pada kandungan senyawa-senyawa aktif yang terdapat di dalam kedua tanaman tersebut.

Kayu manis, khususnya, mengandung cinnamaldehyde, sebuah senyawa yang telah terbukti memiliki efek antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Senyawa ini bekerja dengan merusak membran sel mikroorganisme, mengganggu fungsi seluler, dan pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa cinnamaldehyde efektif melawan bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta jamur seperti Candida albicans.

Daun salam juga berkontribusi terhadap potensi antimikroba melalui kandungan senyawa-senyawa seperti polifenol dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang secara tidak langsung dapat mendukung sistem imun tubuh dalam melawan infeksi. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri patogen.

Kombinasi antara kulit kayu manis dan daun salam dalam bentuk rebusan berpotensi memberikan efek sinergis dalam melawan mikroorganisme berbahaya. Interaksi antara senyawa-senyawa aktif dari kedua bahan tersebut dapat menghasilkan efek antimikroba yang lebih kuat dibandingkan jika digunakan secara terpisah. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi ini dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif untuk penggunaan klinis. Aktivitas antimikroba dari rebusan ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter untuk infeksi bakteri, jamur, atau virus.

Aroma Relaksasi

Komponen volatil yang terkandung dalam kayu manis dan daun salam menghasilkan aroma khas yang diyakini berkontribusi pada efek relaksasi. Aroma tersebut memicu respons fisiologis dan psikologis yang dapat meredakan stres dan meningkatkan perasaan tenang. Senyawa aromatik dalam kayu manis, seperti cinnamaldehyde, berinteraksi dengan sistem olfaktorius, mengirimkan sinyal ke otak yang memengaruhi suasana hati dan tingkat stres. Daun salam, dengan kandungan eugenol dan senyawa lainnya, menambahkan dimensi aroma herbal yang menenangkan, melengkapi efek relaksasi dari kayu manis. Kombinasi kedua aroma ini menciptakan lingkungan sensorik yang kondusif bagi pengurangan ketegangan dan peningkatan kesejahteraan emosional. Proses menghirup aroma tersebut dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, yang bertanggung jawab atas respons "istirahat dan pulihkan" tubuh, sehingga menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan kadar hormon stres kortisol. Dengan demikian, kehadiran aroma relaksasi menjadi faktor pendukung dalam pengalaman konsumsi minuman herbal ini, melengkapi potensi manfaat kesehatan lainnya.

Tips Memaksimalkan Potensi Air Rebusan Rempah

Pemanfaatan air rebusan rempah sebagai bagian dari gaya hidup sehat memerlukan pendekatan yang cermat. Tujuan dari tips berikut adalah untuk memberikan panduan dalam memaksimalkan potensi manfaat yang mungkin diperoleh, serta meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 1: Perhatikan Kualitas Bahan Baku
Pastikan kayu manis dan daun salam yang digunakan berkualitas baik, segar, dan bebas dari kontaminan. Pilih kayu manis batangan utuh (bukan bubuk) untuk meminimalkan risiko adulterasi. Daun salam sebaiknya berwarna hijau segar, tidak layu atau berjamur. Bahan baku berkualitas akan menghasilkan air rebusan dengan kandungan senyawa aktif yang optimal.

Tip 2: Gunakan Proporsi yang Tepat
Jangan berlebihan dalam menggunakan kayu manis dan daun salam. Proporsi yang umum digunakan adalah 1-2 batang kayu manis kecil (sekitar 5 cm) dan 3-5 lembar daun salam per 2-3 gelas air. Terlalu banyak rempah dapat menyebabkan rasa yang terlalu kuat atau bahkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Rebus dengan Benar
Didihkan air terlebih dahulu, kemudian masukkan kayu manis dan daun salam. Kecilkan api dan biarkan mendidih selama 10-15 menit. Proses perebusan ini memungkinkan senyawa aktif dalam rempah-rempah larut ke dalam air. Jangan merebus terlalu lama karena dapat merusak beberapa senyawa yang sensitif terhadap panas.

Tip 4: Konsumsi Secukupnya
Batasi konsumsi air rebusan rempah ini hingga 1-2 gelas per hari. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau interaksi dengan obat-obatan tertentu. Dengarkan respons tubuh dan hentikan konsumsi jika timbul efek samping yang tidak menyenangkan.

Tip 5: Perhatikan Kondisi Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal, penyakit hati, atau alergi terhadap rempah-rempah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi air rebusan ini. Ibu hamil dan menyusui juga sebaiknya berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Tip 6: Jadikan Bagian dari Gaya Hidup Sehat
Air rebusan rempah ini bukanlah obat mujarab. Manfaatnya akan lebih terasa jika dikonsumsi sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan pengelolaan stres yang baik.

Pemanfaatan air rebusan rempah dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan, asalkan dilakukan dengan bijak, hati-hati, dan dengan mempertimbangkan kondisi individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum menjadikannya sebagai bagian rutin dari diet.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Investigasi ilmiah mengenai efek kombinasi rempah-rempah tertentu, khususnya kulit kayu manis dan daun salam yang direbus dalam air, telah menghasilkan data yang bervariasi. Beberapa studi in vitro menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak kedua bahan tersebut. Studi-studi ini mengidentifikasi senyawa-senyawa seperti cinnamaldehyde dalam kayu manis dan quercetin dalam daun salam yang mungkin berkontribusi terhadap efek-efek tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil dari studi in vitro tidak selalu dapat ditranslasikan secara langsung ke efek pada manusia.

Studi pada hewan juga telah dilakukan untuk mengeksplorasi potensi efek air rebusan rempah terhadap parameter metabolik seperti kadar gula darah dan profil lipid. Beberapa studi menunjukkan adanya perbaikan pada parameter-parameter tersebut pada hewan yang diberi ekstrak kayu manis atau daun salam. Akan tetapi, ukuran sampel yang kecil dan perbedaan metodologi antar studi membatasi generalisasi hasil penelitian ini.

Studi klinis pada manusia, meskipun jumlahnya terbatas, memberikan bukti yang beragam. Beberapa studi kecil menunjukkan adanya perbaikan pada kontrol glikemik pada penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi suplemen kayu manis. Akan tetapi, studi lain tidak menemukan perbedaan signifikan antara kelompok yang mengonsumsi suplemen kayu manis dan kelompok kontrol. Efek daun salam pada manusia masih kurang diteliti secara klinis. Perbedaan dosis, durasi intervensi, karakteristik peserta, dan metodologi penelitian dapat menjelaskan inkonsistensi hasil yang ditemukan.

Secara keseluruhan, bukti ilmiah yang mendukung klaim manfaat kesehatan dari konsumsi air rebusan kombinasi rempah-rempah ini masih terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi klinis yang dirancang dengan baik dan melibatkan jumlah peserta yang lebih besar. Interpretasi hasil penelitian harus dilakukan dengan hati-hati, dan klaim manfaat kesehatan sebaiknya didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan terpercaya.