7 Manfaat Buah Duwet, Khasiatnya yang Wajib Kamu Intip!
Jumat, 1 Agustus 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi dalam buah duwet memberikan sejumlah efek positif bagi kesehatan. Konsumsi buah berwarna ungu gelap ini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh, melancarkan pencernaan, serta berpotensi mengontrol kadar gula darah. Selain itu, beberapa senyawa aktif di dalamnya diketahui memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Buah dengan warna khas ini menyimpan potensi kesehatan yang menarik. Konsumsi teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat, ujar Dr. Anindita Putri, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sejahtera.
Dr. Putri menambahkan, "Kandungan senyawa seperti antosianin dan tanin di dalamnya berperan penting sebagai antioksidan, membantu melawan radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit kronis."
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa aktif tersebut berpotensi membantu menjaga stabilitas kadar gula darah, serta mendukung kesehatan sistem pencernaan. Namun, penting untuk diingat bahwa efeknya bervariasi pada setiap individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk menentukan dosis dan frekuensi konsumsi yang paling sesuai.
Manfaat Buah Duwet
Buah duwet, meskipun kurang populer dibandingkan buah lainnya, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan nutrisinya memberikan kontribusi positif terhadap berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan Imunitas
- Melancarkan Pencernaan
- Menstabilkan Gula Darah
- Sumber Antioksidan
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Mencegah Anemia
- Detoksifikasi Alami
Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Sebagai contoh, kandungan antioksidan dalam duwet membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang dapat memicu penyakit jantung dan kanker. Seratnya melancarkan pencernaan, mencegah sembelit dan membantu penyerapan nutrisi yang optimal. Kontribusi buah duwet terhadap stabilitas gula darah menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes, meskipun konsultasi medis tetap dianjurkan. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat mendukung peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Meningkatkan Imunitas
Kekebalan tubuh yang optimal merupakan fondasi penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Buah duwet berperan dalam meningkatkan imunitas melalui kandungan nutrisinya yang beragam, menjadikannya bagian dari strategi pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
- Vitamin C
Buah ini mengandung vitamin C, sebuah antioksidan kuat yang berperan penting dalam fungsi sel imun. Vitamin C membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sekaligus merangsang produksi dan aktivitas sel darah putih yang bertugas melawan infeksi.
- Senyawa Antioksidan Lainnya
Selain vitamin C, buah duwet juga kaya akan senyawa antioksidan lainnya, seperti antosianin. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
- Mendukung Kesehatan Saluran Cerna
Kesehatan saluran cerna memiliki kaitan erat dengan imunitas. Buah duwet mengandung serat yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat mendukung fungsi imun dengan meningkatkan produksi antibodi dan mengurangi risiko infeksi.
- Mengurangi Peradangan Kronis
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis, sehingga memungkinkan sistem imun berfungsi lebih efektif.
- Meningkatkan Produksi Sel Imun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang berwarna gelap seperti duwet, dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel B. Sel-sel ini berperan penting dalam mengenali dan menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Dengan kombinasi nutrisi dan senyawa aktif yang dimilikinya, buah duwet berkontribusi signifikan dalam meningkatkan imunitas. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini harus seimbang dan diimbangi dengan pola hidup sehat lainnya, seperti istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik.
Melancarkan Pencernaan
Buah duwet memiliki peran signifikan dalam memfasilitasi kelancaran sistem pencernaan. Efek positif ini utamanya bersumber dari kandungan serat alaminya yang cukup tinggi. Serat, sebagai komponen makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memberikan sejumlah manfaat krusial bagi kesehatan usus dan proses eliminasi.
Serat dalam buah ini bekerja dengan cara meningkatkan volume tinja. Hal ini merangsang gerakan peristaltik usus, yaitu kontraksi otot-otot dinding usus yang mendorong sisa makanan melalui saluran pencernaan. Peningkatan volume tinja juga membantu mencegah terjadinya sembelit atau konstipasi, suatu kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, serat berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang memiliki peran vital dalam proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan perlindungan terhadap infeksi. Keseimbangan mikrobiota yang sehat juga berkontribusi pada pengurangan risiko peradangan di saluran pencernaan.
Konsumsi buah dengan rasa sepat ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung dan gangguan pencernaan ringan lainnya. Efek laksatif alaminya membantu mempercepat proses pembuangan sisa makanan, mengurangi penumpukan gas, dan meringankan rasa tidak nyaman di perut. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti diare. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang moderat sebagai bagian dari diet seimbang.
Menstabilkan Gula Darah
Pengelolaan kadar gula darah yang stabil merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk buah yang memiliki warna khas ungu tua, diketahui berpotensi memberikan kontribusi positif dalam proses stabilisasi tersebut. Mekanisme kerjanya melibatkan sejumlah faktor yang saling berkaitan.
- Indeks Glikemik Rendah
Buah ini cenderung memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah. IG merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menghasilkan peningkatan kadar gula darah yang lebih bertahap dan stabil.
- Kandungan Serat
Serat merupakan komponen penting yang berperan dalam memperlambat penyerapan gula dari makanan ke dalam aliran darah. Serat larut, khususnya, membentuk gel di dalam saluran pencernaan, yang memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat. Hal ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
- Senyawa Bioaktif
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif tertentu yang terkandung dalam buah, seperti antosianin, memiliki efek positif pada sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap gula dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.
- Efek Antioksidan
Stres oksidatif dan peradangan kronis seringkali terkait dengan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa. Senyawa antioksidan dalam buah ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi peradangan, dan memperbaiki fungsi sel-sel yang terlibat dalam metabolisme glukosa.
- Pengaruh pada Enzim Pencernaan Karbohidrat
Beberapa studi in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak buah dapat menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat, seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Penghambatan enzim ini dapat memperlambat pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana, sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah.
- Kontribusi terhadap Rasa Kenyang
Kandungan serat dan air dalam buah ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama setelah dikonsumsi. Hal ini dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan makanan secara keseluruhan, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengelolaan berat badan dan stabilisasi kadar gula darah.
Meskipun buah ini menunjukkan potensi dalam membantu menstabilkan kadar gula darah, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu. Penderita diabetes atau individu dengan kondisi medis lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat mengenai konsumsi buah ini sebagai bagian dari rencana pengelolaan gula darah mereka. Konsumsi dalam jumlah yang wajar dan seimbang, serta dipadukan dengan pola hidup sehat lainnya, merupakan kunci untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Sumber Antioksidan
Buah berwarna gelap ini dikenal sebagai sumber antioksidan yang signifikan, sebuah properti yang berkontribusi besar terhadap berbagai manfaat kesehatannya. Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel, memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penuaan dini.
Kandungan antioksidan utama dalam buah ini berasal dari pigmen alami yang disebut antosianin, yang memberikan warna ungu gelap karakteristiknya. Antosianin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, mampu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Selain antosianin, buah ini juga mengandung senyawa antioksidan lainnya seperti vitamin C, tanin, dan flavonoid, yang bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap stres oksidatif.
Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas, konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif. Perlindungan terhadap kerusakan seluler juga dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan, termasuk peningkatan fungsi kognitif, perlindungan terhadap kerusakan mata, dan peningkatan kesehatan kulit. Oleh karena itu, memasukkan buah ini ke dalam diet seimbang dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan asupan antioksidan dan mendukung kesehatan jangka panjang.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan aspek fundamental dari kesejahteraan tubuh secara menyeluruh. Sistem kardiovaskular yang berfungsi optimal memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang memadai ke seluruh organ dan jaringan, serta membuang limbah metabolisme secara efisien. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang memiliki pigmen warna gelap, dapat berkontribusi positif dalam menjaga fungsi kardiovaskular yang sehat melalui berbagai mekanisme.
Kandungan antioksidan, khususnya antosianin, memainkan peran penting dalam melindungi jantung. Senyawa-senyawa ini membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), sebuah proses yang dapat memicu pembentukan plak di arteri (aterosklerosis). Plak tersebut mempersempit arteri, mengurangi aliran darah, dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Selain itu, senyawa bioaktif dalam buah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan kaya antosianin dapat meningkatkan produksi oksida nitrat, sebuah molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah.
Kandungan serat yang terdapat di dalamnya juga berkontribusi terhadap kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya. Serat juga membantu menjaga berat badan yang sehat, yang merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung.
Efek anti-inflamasi dari senyawa-senyawa dalam buah ini juga berperan dalam melindungi jantung. Peradangan kronis merupakan faktor pendorong utama aterosklerosis. Senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan di arteri, mencegah pembentukan plak, dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Dengan kombinasi sifat antioksidan, anti-inflamasi, penurun tekanan darah, dan penurun kolesterol, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat menjadi strategi yang efektif dalam menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mencegah Anemia
Anemia, kondisi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Konsumsi makanan yang kaya zat besi merupakan salah satu strategi penting untuk mencegah dan mengatasi anemia. Beberapa jenis buah-buahan, termasuk yang berwarna gelap, memiliki potensi untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan ini.
- Kandungan Zat Besi
Meskipun bukan sumber zat besi utama seperti daging merah atau hati, buah ini mengandung sejumlah zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Konsumsi teratur, meskipun dalam jumlah kecil, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan zat besi harian, terutama jika dikombinasikan dengan sumber zat besi lainnya.
- Vitamin C untuk Penyerapan Zat Besi
Buah ini juga mengandung vitamin C, yang berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari sumber nabati) di dalam usus. Vitamin C mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh, sehingga memaksimalkan manfaat zat besi yang terkandung dalam buah dan makanan lainnya yang dikonsumsi bersamaan.
- Senyawa Antioksidan Melindungi Sel Darah Merah
Senyawa antioksidan yang terdapat di dalamnya, seperti antosianin, dapat membantu melindungi sel darah merah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan sel darah merah dapat memperpendek umur sel darah merah dan memperburuk kondisi anemia. Dengan melindungi sel darah merah, antioksidan membantu menjaga jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu dalam buah-buahan berwarna gelap dapat merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang. Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi ini menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan mengatasi anemia.
- Membantu Mengatasi Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling umum, disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh. Dengan menyediakan zat besi dan vitamin C yang meningkatkan penyerapan zat besi, konsumsi buah ini dapat membantu mengatasi anemia defisiensi besi, terutama jika dikombinasikan dengan suplemen zat besi dan perubahan pola makan lainnya sesuai anjuran dokter.
- Mendukung Kesehatan Sistem Pencernaan
Kesehatan sistem pencernaan yang optimal penting untuk penyerapan zat besi yang efisien. Kandungan serat dalam buah ini membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, yang dapat mengganggu penyerapan zat besi. Dengan menjaga kesehatan sistem pencernaan, buah ini mendukung penyerapan zat besi yang optimal dari makanan yang dikonsumsi.
Meskipun buah ini bukan merupakan solusi tunggal untuk mengatasi anemia, konsumsi teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif dalam pencegahan dan pengelolaan anemia. Kombinasi zat besi, vitamin C, dan senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kadar hemoglobin, melindungi sel darah merah, dan mendukung kesehatan sistem pencernaan, yang semuanya penting untuk mencegah dan mengatasi anemia.
Detoksifikasi Alami
Proses detoksifikasi alami merupakan mekanisme internal tubuh untuk menghilangkan zat-zat berbahaya atau limbah metabolisme yang dapat mengganggu fungsi organ dan jaringan. Dukungan terhadap proses ini dapat diperoleh melalui asupan nutrisi yang tepat, termasuk konsumsi buah-buahan tertentu. Buah dengan warna khas ini memiliki potensi untuk memfasilitasi detoksifikasi melalui beberapa jalur utama.
Pertama, kandungan serat di dalamnya berperan penting dalam membersihkan saluran pencernaan. Serat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui usus, mencegah penumpukan limbah dan mengurangi risiko penyerapan kembali racun ke dalam aliran darah. Selain itu, serat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus (mikrobiota), yang berperan dalam memetabolisme dan menghilangkan zat-zat berbahaya.
Kedua, senyawa antioksidan yang melimpah dalam buah ini, seperti antosianin, membantu melindungi hati dari kerusakan akibat radikal bebas. Hati merupakan organ detoksifikasi utama dalam tubuh, bertanggung jawab untuk memproses dan menetralkan berbagai macam racun. Perlindungan terhadap hati memungkinkan organ ini berfungsi lebih efisien dalam menghilangkan zat-zat berbahaya dari tubuh.
Ketiga, konsumsi buah-buahan secara umum dapat meningkatkan asupan cairan, yang penting untuk fungsi ginjal. Ginjal berperan menyaring darah dan mengeluarkan limbah melalui urine. Asupan cairan yang cukup membantu ginjal bekerja secara optimal dalam menghilangkan racun dan menjaga keseimbangan elektrolit.
Keempat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah ini dapat merangsang produksi enzim detoksifikasi di hati. Enzim-enzim ini membantu mengubah zat-zat berbahaya menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh melalui urine atau feses. Peningkatan produksi enzim detoksifikasi dapat meningkatkan kapasitas tubuh untuk menghilangkan racun.
Dengan demikian, konsumsi teratur buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa detoksifikasi bukanlah proses instan dan tidak dapat dicapai hanya dengan mengonsumsi satu jenis makanan saja. Pendekatan holistik yang mencakup nutrisi yang tepat, hidrasi yang cukup, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup merupakan kunci untuk mendukung fungsi detoksifikasi tubuh secara optimal.
Tips untuk Mengoptimalkan Konsumsi Buah Ungu Gelap
Untuk memperoleh manfaat kesehatan secara maksimal dari buah berwarna khas ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pemahaman yang baik mengenai cara memilih, menyimpan, dan mengonsumsinya akan membantu mengoptimalkan potensi positifnya bagi tubuh.
Tip 1: Pemilihan Buah yang Matang Sempurna
Pilihlah buah dengan warna ungu gelap yang merata dan tekstur yang sedikit lembut saat ditekan. Hindari buah yang masih keras, berwarna hijau, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti memar atau bercak. Buah yang matang sempurna memiliki kandungan nutrisi dan antioksidan yang optimal.
Tip 2: Pencucian yang Cermat Sebelum Konsumsi
Cuci buah secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel pada permukaannya. Gosok perlahan dengan sikat lembut jika diperlukan. Proses pencucian yang cermat akan mengurangi risiko terpapar zat-zat berbahaya.
Tip 3: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Batasi konsumsi harian dalam jumlah yang wajar, misalnya satu hingga dua genggam. Perhatikan respons tubuh dan sesuaikan jumlah konsumsi jika diperlukan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Integrasikan buah ini ke dalam diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kombinasi nutrisi yang beragam akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih komprehensif. Contohnya, kombinasikan dengan yogurt tanpa lemak atau oatmeal untuk sarapan yang sehat.
Tip 5: Penyimpanan yang Tepat untuk Menjaga Kesegaran
Simpan buah di dalam lemari es untuk memperlambat proses pematangan dan menjaga kesegarannya. Bungkus dengan kertas atau wadah kedap udara untuk mencegah dehidrasi. Buah yang disimpan dengan benar dapat bertahan hingga beberapa hari.
Tip 6: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau gangguan pencernaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur. Profesional kesehatan dapat memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan kebutuhan dan kondisi individu.
Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan dari konsumsi buah dengan pigmen warna kuat ini dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Evidensi Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian ekstensif telah menyoroti potensi kesehatan yang terkandung dalam buah berwarna ungu gelap ini. Studi in vitro dan in vivo menunjukkan aktivitas antioksidan signifikan, yang dikaitkan dengan kandungan antosianin yang tinggi. Mekanisme kerjanya melibatkan penangkapan radikal bebas, sehingga mengurangi stres oksidatif yang terkait dengan berbagai penyakit kronis.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry meneliti efek ekstrak buah ini pada kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak, yang menunjukkan potensi dalam pengelolaan diabetes. Metodologi studi melibatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pemantauan berkala kadar glukosa darah. Temuan ini konsisten dengan penelitian lain yang meneliti efek hipoglikemik dari senyawa bioaktif yang ditemukan dalam buah-buahan berwarna gelap.
Meskipun sebagian besar penelitian mendukung potensi manfaat kesehatan buah ini, beberapa studi menunjukkan hasil yang beragam. Misalnya, sebuah penelitian yang meneliti efek buah ini pada kesehatan jantung tidak menemukan efek yang signifikan. Variasi dalam hasil ini dapat disebabkan oleh perbedaan dalam desain studi, ukuran sampel, dan karakteristik peserta. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi efek buah ini pada kesehatan jantung dan mengidentifikasi populasi yang paling mungkin mendapatkan manfaat.
Individu didorong untuk meninjau bukti ilmiah yang tersedia secara kritis dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memasukkan buah ini ke dalam rencana perawatan mereka. Pemahaman yang komprehensif tentang bukti ilmiah, bersama dengan pertimbangan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu, sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.