7 Manfaat Daun Salam bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Selasa, 12 Agustus 2025 oleh journal

Tanaman herbal ini, yang sering digunakan sebagai bumbu masakan, memiliki potensi untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal. Kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya dipercaya memberikan efek positif terhadap berbagai aspek fisik dan mental. Penggunaan secara tradisional telah lama dilakukan untuk membantu menjaga kondisi tubuh tetap seimbang dan berfungsi dengan baik.

"Penggunaan tanaman salam sebagai bagian dari gaya hidup sehat dapat memberikan dampak positif, terutama dalam hal pencegahan penyakit kronis. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, melainkan sebagai pelengkap," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sehat Selalu.

7 Manfaat Daun Salam bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Dr. Amelia menambahkan, "Konsultasi dengan dokter tetap diperlukan sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan."

Penelitian menunjukkan bahwa daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin. Flavonoid dikenal sebagai antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Alkaloid berpotensi memberikan efek anti-inflamasi, sementara tanin dapat membantu melancarkan pencernaan. Pemanfaatan tanaman ini umumnya dilakukan dengan merebus daunnya dan meminum air rebusan tersebut. Meskipun demikian, konsumsi yang berlebihan tidak disarankan. Penggunaan yang bijak dan terukur dapat memberikan dampak positif sebagai bagian dari pola hidup sehat.

Manfaat Daun Salam Bagi Kesehatan

Daun salam, selain sebagai penyedap masakan, memiliki beragam manfaat yang signifikan bagi kesehatan. Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalamnya, yang berpotensi mendukung berbagai fungsi tubuh.

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Pencernaan lancar
  • Menurunkan kolesterol
  • Mengontrol gula darah
  • Tekanan darah stabil
  • Meningkatkan imunitas

Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Sebagai contoh, kandungan antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Sifat anti-inflamasi daun salam dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, yang seringkali menjadi akar masalah berbagai penyakit. Selain itu, kemampuannya dalam mengontrol gula darah dan menurunkan kolesterol menjadikannya berpotensi bermanfaat bagi penderita diabetes dan penyakit jantung. Pemanfaatan daun salam sebagai bagian dari pola makan sehat dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam tanaman ini berperan penting dalam memberikan dampak positif bagi tubuh. Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas ini dikenal sebagai stres oksidatif, yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Senyawa flavonoid dan polifenol yang terdapat pada tanaman ini adalah contoh antioksidan kuat yang membantu melindungi tubuh dari dampak negatif stres oksidatif. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas sel dan mendukung fungsi organ tubuh secara optimal, sehingga berkontribusi pada kesehatan jangka panjang. Konsumsi teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan memperkuat pertahanan terhadap berbagai penyakit yang terkait dengan kerusakan sel.

Anti-inflamasi

Sifat anti-inflamasi tanaman herbal ini merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi terhadap potensi manfaatnya bagi kesehatan. Peradangan kronis merupakan akar dari berbagai penyakit serius, dan kemampuan untuk meredakannya dapat memberikan dampak signifikan pada pencegahan dan pengelolaan kondisi tersebut.

  • Penghambatan Mediator Inflamasi

    Senyawa aktif dalam tanaman ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Dengan mengurangi kadar zat-zat ini, respons peradangan dalam tubuh dapat diredam, mengurangi kerusakan jaringan dan gejala yang terkait dengan peradangan.

  • Pengurangan Nyeri dan Pembengkakan

    Efek anti-inflamasi dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan yang sering menyertai kondisi inflamasi seperti arthritis. Konsumsi secara teratur, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, dapat memberikan efek analgesik ringan dan meningkatkan mobilitas.

  • Perlindungan Terhadap Penyakit Kardiovaskular

    Peradangan kronis berperan penting dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Sifat anti-inflamasi tanaman ini dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan mengurangi risiko pembentukan plak, yang merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke.

  • Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Meskipun peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi dan cedera, peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan membantu meredakan peradangan kronis, tanaman ini dapat membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.

Dengan meredakan peradangan, tanaman ini berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan berbagai penyakit kronis. Penting untuk diingat bahwa efek anti-inflamasi ini paling efektif bila dikombinasikan dengan gaya hidup sehat dan konsultasi medis yang tepat.

Pencernaan Lancar

Salah satu kontribusi penting tanaman salam terhadap kesehatan adalah kemampuannya dalam mendukung kelancaran proses pencernaan. Sistem pencernaan yang berfungsi optimal esensial untuk penyerapan nutrisi yang efisien dan pembuangan limbah tubuh yang efektif. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, atau sindrom iritasi usus besar (IBS), dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan dan bahkan memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman ini, terutama tanin, berpotensi memberikan efek positif pada sistem pencernaan. Tanin diketahui memiliki sifat astringen, yang dapat membantu mengencangkan jaringan saluran pencernaan dan mengurangi peradangan. Selain itu, tanaman ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang membantu memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Dengan demikian, konsumsi teratur dapat membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti kembung, gas, dan ketidaknyamanan perut.

Lebih lanjut, tanaman ini memiliki potensi untuk menyeimbangkan bakteri baik dalam usus (mikrobiota usus). Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal, kekebalan tubuh, dan bahkan kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam usus, sehingga berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus secara keseluruhan. Dengan mendukung kesehatan sistem pencernaan, tanaman ini berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih baik, peningkatan kekebalan tubuh, dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efek pada pencernaan dapat bervariasi antar individu. Konsumsi dalam jumlah moderat dan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi pencernaan tertentu.

Menurunkan Kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Pengelolaan kadar kolesterol melalui diet dan gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Tanaman herbal ini berpotensi menjadi bagian dari strategi tersebut.

  • Pengaruh Senyawa Aktif pada Metabolisme Lipid

    Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman ini, seperti flavonoid dan polifenol, diperkirakan dapat memengaruhi metabolisme lipid dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu menghambat penyerapan kolesterol di usus dan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu.

  • Potensi Penurunan Kolesterol LDL (Kolesterol "Jahat")

    Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) dikenal sebagai kolesterol "jahat" karena berkontribusi pada pembentukan plak di arteri. Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.

  • Peningkatan Kolesterol HDL (Kolesterol "Baik")

    Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) dikenal sebagai kolesterol "baik" karena membantu membersihkan kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.

  • Kombinasi dengan Diet dan Gaya Hidup Sehat

    Efek pada penurunan kolesterol akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta gaya hidup aktif. Tanaman ini dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat, namun tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter.

Dengan potensi memengaruhi metabolisme lipid dan kadar kolesterol, tanaman ini dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan keamanan konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Mengontrol gula darah

Pengendalian kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh, terutama bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Ketidakseimbangan kadar glukosa dapat memicu berbagai komplikasi serius. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi tanaman herbal ini dalam membantu regulasi glukosa, menjadikannya topik yang relevan dalam konteks kesehatan metabolik.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Senyawa aktif dalam tanaman ini diduga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, hormon yang berperan penting dalam memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk energi. Peningkatan sensitivitas insulin memudahkan sel untuk merespons insulin, sehingga kadar glukosa darah dapat terkontrol lebih baik. Sebagai contoh, individu dengan resistensi insulin (kondisi di mana sel kurang responsif terhadap insulin) dapat memperoleh manfaat dari potensi peningkatan sensitivitas ini.

  • Penghambatan Enzim Alfa-Glukosidase

    Enzim alfa-glukosidase berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus. Penghambatan aktivitas enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah setelah makan, mencegah lonjakan kadar glukosa yang drastis. Efek ini serupa dengan cara kerja beberapa obat antidiabetes oral, meskipun dengan mekanisme yang mungkin berbeda.

  • Efek Antioksidan pada Sel Beta Pankreas

    Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Stres oksidatif dapat merusak sel beta, mengurangi kemampuan mereka untuk memproduksi insulin yang cukup. Kandungan antioksidan dalam tanaman ini berpotensi melindungi sel beta dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mempertahankan fungsi produksi insulin yang optimal.

  • Pengaturan Metabolisme Glukosa di Hati

    Hati memainkan peran penting dalam regulasi glukosa darah dengan menyimpan dan melepaskan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat memengaruhi jalur metabolisme glukosa di hati, membantu menjaga keseimbangan kadar glukosa darah dalam jangka panjang.

  • Efek Sinergis dengan Pengobatan Diabetes Konvensional

    Meskipun memiliki potensi dalam mengontrol glukosa darah, penting untuk dicatat bahwa tanaman ini sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti pengobatan diabetes konvensional yang diresepkan oleh dokter. Namun, dalam beberapa kasus, konsumsi yang tepat dapat memberikan efek sinergis dengan pengobatan konvensional, membantu mencapai kontrol glukosa yang lebih baik. Konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum mengombinasikan dengan obat-obatan.

Potensi tanaman herbal ini dalam mengontrol glukosa darah menunjukkan kemungkinan manfaatnya sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam pengelolaan diabetes dan pencegahan komplikasi terkait. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Pemanfaatan harus dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.

Tekanan darah stabil

Kestabilan tekanan darah adalah indikator penting kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Beberapa penelitian awal mengindikasikan potensi tanaman salam dalam membantu menjaga tekanan darah dalam rentang yang sehat, menjadikannya area yang menarik untuk eksplorasi lebih lanjut dalam konteks kesehatan.

  • Efek Diuretik Ringan

    Beberapa komponen dalam tanaman ini memiliki sifat diuretik ringan. Diuretik membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan cairan melalui urin. Pengurangan volume cairan dalam tubuh dapat membantu menurunkan tekanan darah, karena volume darah yang lebih kecil memberikan tekanan yang lebih rendah pada dinding arteri.

  • Relaksasi Pembuluh Darah

    Senyawa aktif tertentu dalam tanaman ini diduga memiliki efek vasodilator, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang lebih lebar memungkinkan darah mengalir lebih mudah, sehingga menurunkan tekanan darah. Efek ini dapat membantu mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.

  • Pengaruh pada Sistem Saraf

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memengaruhi sistem saraf, khususnya sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari, termasuk detak jantung dan tekanan darah. Efek ini dapat membantu menyeimbangkan aktivitas saraf simpatik (yang meningkatkan tekanan darah) dan saraf parasimpatik (yang menurunkan tekanan darah), sehingga berkontribusi pada stabilitas tekanan darah.

  • Kandungan Kalium

    Tanaman ini mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, membantu menurunkan tekanan darah. Diet yang kaya kalium sering direkomendasikan untuk individu dengan tekanan darah tinggi.

  • Peran Antioksidan dalam Kesehatan Pembuluh Darah

    Kandungan antioksidan dalam tanaman ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan arteri, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan melindungi pembuluh darah, antioksidan berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Potensi tanaman ini dalam menstabilkan tekanan darah menunjukkan kemungkinan manfaatnya sebagai bagian dari pendekatan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan hipertensi yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sebagai pelengkap pengobatan mereka. Pemantauan tekanan darah secara teratur dan gaya hidup sehat tetap merupakan kunci utama dalam pengelolaan hipertensi.

Meningkatkan Imunitas

Sistem kekebalan tubuh merupakan pertahanan alami organisme terhadap infeksi dan penyakit. Kemampuan tubuh untuk melawan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman salam berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, menjadikannya area yang menarik untuk penelitian lebih lanjut.

  • Stimulasi Sel-Sel Kekebalan Tubuh

    Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini diduga dapat merangsang aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel T, sel B, dan sel Natural Killer (NK). Sel T berperan penting dalam imunitas seluler, membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Sel B menghasilkan antibodi, protein yang menargetkan dan menetralkan patogen. Sel NK adalah bagian dari sistem kekebalan bawaan, membunuh sel-sel yang terinfeksi atau abnormal tanpa memerlukan aktivasi sebelumnya. Peningkatan aktivitas sel-sel ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  • Efek Anti-inflamasi pada Sistem Kekebalan Tubuh

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan kronis, sehingga memungkinkan sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efektif. Dengan mengurangi peradangan yang berlebihan, tanaman ini dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk merespons infeksi dengan lebih tepat dan efisien.

  • Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh, mengurangi kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik. Kandungan antioksidan dalam tanaman ini membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, memastikan mereka tetap sehat dan berfungsi optimal. Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga respons kekebalan tubuh yang kuat dan efektif.

  • Potensi Aktivitas Antimikroba

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Aktivitas ini dapat membantu tubuh melawan infeksi langsung, mengurangi beban pada sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia dan menentukan dosis yang efektif.

  • Dukungan Kesehatan Mikrobiota Usus

    Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Tanaman ini berpotensi mendukung keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Mikrobiota usus yang seimbang membantu melatih sistem kekebalan tubuh untuk membedakan antara patogen berbahaya dan mikroorganisme yang bermanfaat, sehingga meningkatkan respons kekebalan tubuh yang tepat dan efisien.

Potensi tanaman ini dalam meningkatkan imunitas menunjukkan kemungkinan manfaatnya sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa sistem kekebalan tubuh kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi, tidur, stres, dan olahraga. Pemanfaatan sebaiknya dikombinasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan dan konsultasi dengan tenaga medis profesional.

Tips Pemanfaatan Optimal Tanaman Herbal untuk Kesehatan

Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi tanaman herbal ini dalam mendukung kesehatan, dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan efektivitas:

Tip 1: Perhatikan Kualitas Bahan Baku
Pastikan daun salam yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Pilih daun yang segar dan berwarna hijau cerah untuk memastikan kandungan nutrisi yang optimal.

Tip 2: Gunakan Metode Persiapan yang Tepat
Merebus daun salam adalah metode yang umum digunakan. Cuci bersih daun sebelum direbus dengan air bersih. Hindari merebus terlalu lama, karena dapat mengurangi kandungan senyawa aktifnya. Waktu perebusan ideal adalah sekitar 10-15 menit.

Tip 3: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan tidak disarankan. Batasi konsumsi air rebusan daun salam hingga 1-2 gelas per hari. Perhatikan respons tubuh dan hentikan penggunaan jika timbul efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan akan lebih efektif jika diimbangi dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Tanaman herbal ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat, melainkan sebagai pelengkap yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Tip 5: Konsultasikan dengan Tenaga Medis Profesional
Terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan pencernaan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi secara teratur. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan menghindari interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Tip 6: Perhatikan Reaksi Alergi
Meskipun jarang terjadi, reaksi alergi terhadap daun salam mungkin saja timbul. Jika setelah mengonsumsi timbul gejala alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memanfaatkan potensi tanaman herbal ini dengan lebih aman dan efektif sebagai bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan tanaman ini sebagai agen terapeutik telah menjadi fokus beberapa penelitian, meskipun sebagian besar masih berada pada tahap awal dan terbatas pada studi in vitro dan pada hewan. Beberapa studi menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan. Namun, bukti klinis yang kuat pada manusia masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan skala yang lebih besar.

Salah satu studi yang dipublikasikan dalam jurnal "Fitoterapia" meneliti efek ekstrak tanaman ini terhadap kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes. Hasilnya menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan pada kelompok yang diberikan ekstrak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa respons pada hewan tidak selalu dapat diekstrapolasi secara langsung ke manusia. Selain itu, studi ini tidak meneliti efek jangka panjang atau potensi efek samping dari penggunaan ekstrak tersebut.

Terdapat perdebatan mengenai mekanisme pasti yang mendasari potensi efek terapeutik tanaman ini. Beberapa peneliti berpendapat bahwa senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi, sementara yang lain menyoroti peran senyawa alkaloid. Lebih lanjut, terdapat kekhawatiran mengenai potensi interaksi dengan obat-obatan konvensional dan efek samping yang mungkin timbul, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu yang lama.

Masyarakat diimbau untuk terlibat secara kritis dengan bukti yang tersedia dan tidak mengandalkan informasi yang tidak terverifikasi. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat penting sebelum menggunakan tanaman ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan resep.